16. - Cerita

3.3K 538 202
                                    

Siap baca? Siap komen?
Skuy!

Happy Reading

Axel berdecak seraya mengacak rambutnya kesal setelah ia keluar dari ruang BK karena berkelahi dengan Sam-teman se-gengnya. Entah kenapa Axel merasa kesal dan tak tahan mendengar ejekan yang di lontarkan Sam pada Anantha.

Menggosipkan hal buruk soal perilaku Anantha yang dinilai buruk, sifat sombong dan angkuhnya membuat Anantha dijauhi satu sekolah. Akibatnya, Anantha jadi penyendiri akibat tidak memiliki teman di sekolah-kecuali teman satu geng motornya sendiri.

Kabar miring yang beredar tentang Anantha yang menjual diri pada om-om kaya tersebar dan sampai ke telinga Sam dan menyampaikan ulang kepada teman-temannya saat mereka berkumpul di kantin saat jam kosong.

Meracuni pemikiran teman lainnya, Sam menebak jika mobil sport dan apartemen mewah yang Anantha miliki sekarang adalah hasil menjual dirinya. Karena kabarnya, Anantha hanya tinggal seorang diri. Tidak jelas dari keluarga mana Anantha berasal.

Menyebut Anantha sebagai pelacur, Axel pun naik pitam dan langsung memukul Sam. Tidak terima, Sam membalas pukulannya dan perkelahian itu pun terjadi sampai guru pengawas pun datang menghentikan mereka.

Axel melangkah memasuki kelas, meraih tasnya kasar kemudian melenggang pergi mengabaikan panggilan teman-temannya. Axel ingin membolos saja, entah itu bermain tinju, basket atau semacamnya untuk melampiaskan kekesalannya.

Axel tiba di parkiran. Cowok itu menyambar helm dan menaiki motor ninja putihnya setelah itu memakai helm dan menghidupi mesin. Motor Axel pun berlalu meninggalkan sekolah.

Dalam perjalanannya, pikiran Axel masih di penuhi oleh kejadian tadi. Terheran-heran sendiri, kenapa juga ia merasa kesal mendengar Sam mengejek Anantha seperti itu. Padahal tujuan Axel mendekati Anantha juga ingin memanfaatkannya mencari kelemahan di diri gadis itu.

Axel ingin mengalahkan Anantha dan gengnya. Juga menaklukan sekolah Anantha yang dari dulu di cap sebagai sekolah terkuat.

Tapi baru sampai sini saja, Axel sudah merasa bahwa tindakannya itu salah.

"Shit! Kenapa gue lewat sini sih?!" gumam Axel, menyadari jalan yang ia gunakan akan melewati sekolah Anantha. Dahinya mengkerut ketika pandangannya tak sengaja menangkap sosok Anantha yang keluar dengan langkah tergopoh-gopoh.

Axel semakin mengencangkan gas motornya kemudian memelankannya kembali saat ia sudah berada dekat di belakang Anantha.

"Dia kenapa?" gumam Axel bertanya-tanya. Jika diperhatikan dari belakang, gadis itu terlihat seperti tengah menahan sakit. Terlihat bagaimana kedua tangan itu bekerja memegang kepalanya dan satunya terlipat ke depan, seperti memegang dada bagian kiri.

Axel baru saja hendak memanggilnya namun tertahan saat melihat gadis itu tiba-tiba ambruk tak sadarkan diri.

Kedua mata Axel sontak membulat dan refleks ia menghentikan motornya dan berlari ke arah Anantha yang tergeletak terlungkup di trotoar.

Axel membalikkan tubuh Anantha dan mengangkat kepala gadis itu. Meraih pergelangan tangan Anantha untuk mengecek denyut nadinya.

Masih hidup. Axel segera melepas jaketnya lalu mengangkat tubuh Anantha ke motornya. Mendudukkan Anantha di jok belakang dan disusul dirinya sembari memegang Anantha. Axel mengikat pinggang Anantha pada pinggangnya mencegah gadis itu jatuh di tengah jalan. Axel pun menyalakan mesin dan melajukan motornya cepat menuju rumah sakit.

Axel menunggu diluar ruangan selagi Anantha di periksa. Kedua sikunya tertekuk menumpu pada dua lututnya, menerka-nerka apakah gadis itu baik-baik saja?

ANANTHA- I'm Fine (Save Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang