Selama bel istirahat, Anantha menghabiskan waktunya di perpustakaan. Anantha mengecek jam yang melingkar di tangannya, sebentar lagi bel berbunyi. Anantha bangkit mengembalikan buku yang ia baca lalu keluar dari perpustakaan.Langkahnya terhenti saat melihat Arga berjalan ke arahnya.
Arga tersenyum lalu melambaikan tangannya pada Anantha. Anantha yang melihat itu pun segera membalikkan badannya guna menghindar. Tetapi Arga dengan cepat mencekal tanganya. Membuat gadis itu berbalik ke arahnya.
Anantha menatap Arga dingin. Ia menarik tangannya, berusaha melepaskan cekalan Arga, namun rupanya tenaga cowok itu lebih besar di bandingkan dirinya.
"Lepas!" ujar Anantha dengan nada dingin dan datarnya.
Arga menggeleng, "Mau sampai kapan lo begini?"
"Tha, kasih gue kesempatan buat nebus kesalahan gue" Anantha tetap diam dan berusaha melepaskan cekalan Arga dari tangannya.
"Tha, please dengerin gue, gue cuma mau perbaikin hubungan kita"
Anantha menatap Arga tajam. Arga bisa merasakan tatapan Anantha yang menyiratkan luka dan kemarahan di balik tatapan tajamnya itu.
"Hubungan kita?" Arga diam, membiarkan Anantha melanjutkan perkataannya.
Anantha tersenyum sinis "Itu semua udah mati!" akhirnya Anantha bisa melepaskan diri dari genggaman tangan Arga lalu berbalik melangkah pergi. Arga kembali menahannya.
"Tunggu-"
"Lepas!" Bentak Anantha dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.
"Gue mohon sama lo Tha, jangan bersikap kekanakan kayak gini"
"Gue emang kekanakan, jadi tolong jauhin gue!"
Anantha menghentak tangannya kasar. Hendak berbalik tapi lagi-lagi Arga menahannya.
"Tha! Lo sadar gak sih sama sikap lo? Lo egois tau gak?! Lo cuma mentingin perasaan lo sendiri"
Anantha hanya menatap Arga datar.
"Bukan cuma lo yang merasa sakit di sini Tha, Gue juga. Gue nyesel udah lakuin itu ke elo. Hati gue sakit liat lo yang sekarang"
Anantha tersenyum tipis. "Suatu saat lo gak akan pernah liat gue lagi, gue pastiin itu"
Arga menahan bahu Anantha saat gadis itu hendak pergi.
"Apa maksud lo?"
Anantha menepis kasar tangan Arga dari tubuhnya.
"Lo sendiri yang bilang lo sakit setiap liat gue"
Arga menggeleng. "Bukan gitu maksud gue, Tha. Gue--"
"Bukannya itu keinginan lo waktu dulu?"
Arga terdiam.
"Cepat atau lambat, tuhan pasti mengabulkan keinginan lo"
❄️
Anantha memasuki toilet dengan langkah sempoyongan. Ia mengunci dirinya di bilik toilet. Nafasnya memburu seiring keringat dingin membasahi pelipisnya.
Tangannya terjulur menyentuh tembok sebagai penopang tubuhnya. Tangannya yang bergetar berusaha membuka tasnya, mencari tabung kecil yang selalu di bawanya kemana pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTHA- I'm Fine (Save Me)
Teen Fiction📖 DILARANG COPAS/MENJIPLAK KARYA HANA OKE👻 Lebih baik punya karya hasil otak sendiri dari pada punya karya tapi hasil otak orang lain😂True? Jadi, Bijaklah sebelum berkarya🤗🐼 📍SLOW UPDATE!! #1 - Im Fine #10 - sad story Kesedihan, Kesakitan, kek...