"Ketika sebuah harapan itu muncul dan dalam sekejap hancur karena sebuah kesalahan"
❄
From Arga :
Tha, please pulang. Nyokap butuh lo.
Tha, gue janji gak akan bersikap kasar lagi ke lo dan buat lo kecewa, jadi pulang ya, Tha.
Pulang ya, Tha. Kita semua kangen sama lo.-
Anantha menghela napas panjangnya membaca pesan Arga yang masuk satu jam yang lalu. Gadis itu sama sekali tidak berniat untuk membalasnya, namun tak ayal bila di lubuk hatinya ia juga merindukan mereka.
Anantha ingin berharap, tapi bagaimanapun Anantha tak akan bisa kembali. Terlebih membuka lembaran baru dan membuat kenangan indah itu lagi bersama mereka. Anantha sudah membusuk dengan deritanya, Anantha sudah benar-benar jatuh dan tak bisa lagi untuk bangkit sampai nanti Tuhan menjemputnya.
"Gimana? Siap?" tanya seorang cowok bertubuh tinggi yang menghampirinya. Anantha hanya menganggukkan kepalanya singkat.
"Lo gak gerah dari tadi pake helm terus?" tanyanya lagi sembari menatap Anantha yang mengenakan helm dan jaket kulit hitam di hadapannya. Menatap Anantha heran sekaligus penasaran dengan sosok di hadapannya ini.
"Kalo lo menang, mobil gue buat lo."
Anantha mengarahkan pandangannya ke arah mobil lamborgini yang di tunjuk cowok itu., kemudian kembali menatapnya saat cowok itu melanjutkan perkataannya.
"Tapi kalo lo kalah, lo harus turutin semua kata-kata gue. Gimana?"
"Deal," jawab Anantha dengan suara beratnya dan tanpa pikir panjang, membuat cowok itu pun tersenyum miring. Akhirnya sang tikus masuk ke dalam perangkapnya. Ia harus membongkar siapa Aresh sebenarnya sebelum membuat perhitungan.
❄
"Siap?" seru Farel yang memasang kuda-kuda.
Anantha menggenggam erat stang motornya ketika pandangannya terasa semakin mengabur di tambah rasa pening yang menyerang kepalanya. Anantha berharap ia bisa memenangkan pertandingan ini meskipun Tuhan harus mencabut nyawanya hari ini.
"3 ... 2 ... 1! Go!"
Anantha langsung menaikkan gasnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan malam yang sepi. Anantha memimpin pertandingan, namun gadis itu tetap fokus dan berusaha mengabaikan rasa sakit di kepalanya. Pandangannya juga semakin memburam, membuat Anantha pun tanpa sadar memperlambat kecepatan motornya sehingga motor ninja hitam dari arah belakang pun berhasil mendahuluinya.
"Shit!" umpatan serapah pun keluar dari mulutnya ketika pandangannya semakin mengabur. Anantha memejamkan matanya sejenak dan kembali melajukan kecepatan gasnya setelah pandangannya kembali normal meskipun rasa sakit di kepalanya belum juga hilang. Itu tak masalah untuk Anantha, ia bisa menahannya sampai pertandingan berakhir.
Motor Anantha nyaris saja jatuh saat di belokan jalan ketika pandangannya tiba-tiba memburam. Farel melihatnya di garis finish, cowok itu merasa khawatir. Bukan karena takut Anantha yang tak memenangkan taruhan, melainkan dengan keselamatan Anantha saat ini, gadis itu terlihat tak baik-baik saja.
Sebuah tepukan di bahunya membuat Farel menoleh dan terkejut melihat Arga. Tubuhnya menegang karena pasalnya Arga tak pernah tahu perihal Anantha yang selalu balapan liar sebagai mata pencahariannya. Dan sekarang kekacauan itu sebentar lagi akan terlihat setelah melihat Arga di tempat ini.
"Lo tau Anantha di mana gak?" tanya Arga. Sementara Farel masih berada di luar kesadarannya. Bagaimana ini? Bagaimana jika Arga tahu jika yang tengah bertanding sekarang ini adalah Anantha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTHA- I'm Fine (Save Me)
Novela Juvenil📖 DILARANG COPAS/MENJIPLAK KARYA HANA OKE👻 Lebih baik punya karya hasil otak sendiri dari pada punya karya tapi hasil otak orang lain😂True? Jadi, Bijaklah sebelum berkarya🤗🐼 📍SLOW UPDATE!! #1 - Im Fine #10 - sad story Kesedihan, Kesakitan, kek...