5 - Promise

11.6K 1.1K 53
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh murid bergegas memasukkan peralatan mereka dan keluar kelas.

Anantha menyampirkan tasnya lalu bangkit dari kursinya berjalan keluar kelas tanpa mengindahkan panggilan Vera.

Langkahnya terhenti ketika Arga menghadang jalannya. Arga memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Balik bareng yuk" ajaknya.

Anantha hanya menatapnya datar lalu melanjutkan langkahnya melewati Arga. Arga lagi-lagi menghadang jalannya.

"Tha, balik ke rumah Tha, mamah sama papah pengen ketemu lo, mereka kangen sama lo"

"Bullshit" Anantha melanjutkan langkahnya. Arga mencekal tangannya.

"Tha, ortu dari kemarin nanyain lo terus, lo gak kangen sama mereka? Tolong Tha, kali ini lo pulang ya" mohonnya.

Anantha menepis tangan Arga. "Gak"
Anantha pun berlalu pergi. Arga tidak lagi menahan Anantha. Ia yakin Anantha pasti juga merindukan orang tuanya.

"Anantha!" seru seorang cowok yang berdiri di ujung koridor sekolah. Anantha menaikkan sebelah alisnya menghampiri cowok itu.

"Ngapain?" tanya Anantha pada cowok itu yang bukan merupakan salah satu murid disini. Terdapat bordiran nama bertuliskan 'Vano Geovino' di dada kirinya.

"Ada yang nantangin lo balap" Anantha semakin menaikkan alisnya. Memilih diam dan menunggu cowok itu melanjutkan perkataannya.

Ya, semenjak kejadian itu, Anantha mengikuti balapan, dirinya juga di juluki 'who's wonder' karna identitas dan wajahnya ia rahasiakan. Tak ada yang tahu jika pembalap yang selalu menang saat bertanding itu adalah Anantha.

Anantha melakukan itu karna ingin menghasilkan uang sendiri tanpa campur tangan siapapun. Sejak kejadian dua tahun yang lalu, Anantha tak pernah sedikitpun menyentuh uang yang di berikan oleh orang tuanya. Anantha berusaha mandiri setelah kejadian itu.

"Bayarannya dua kali lipat Tha, kalo lo berhasil ngalahin dia" lanjut Vano lagi dengan mata binarnya.

"Siapa?"

"Identitasnya di rahasiakan, sama kaya lo" Anantha mengangguk singkat kemudian berjalan ke arah motornya.

Anantha menoleh menatap Vano yang mengikutinya.

"Ngapain?" tanya Anantha.

Vano nyengir kuda "Nebeng lah, gue nggak ada ongkos nih buat balik"

Anantha mengeluarkan ponselnya ketika benda pipih itu bergetar. Menandakan sebuah pesan masuk.

Anantha menyimpan ponselnya ke dalam saku tanpa membalas pesan dari Farel.

"Gue nggak balik" kata Anantha lalu menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku seragamnya.

"Lah terus gue naik apa?" tanya Vano sambil menunjuk dirinya sendiri dengan tampang melasnya.

Anantha merogoh saku seragamnya meraih beberapa lembar uang dan memberikannya pada Vano.

"Serah" ujar Anantha singkat lalu naik ke atas motor ninjanya dan menyalakan mesinnya lalu mengendarai motornya meninggalkan area sekolah.

Anantha memarkirkan motornya di depan gerbang bangunan bercat putih itu. Anantha melangkah masuk ke dalam dan mendapati Arga yang duduk di depan tv.

Arga menoleh, raut wajahnya terlihat senang saat melihat kedatangan Anantha. Arga pun bangkit dan berjalan menghampiri Anantha.

"Tha, akhirnya lo balik juga" kata Arga namun Anantha tidak menggubris perkataannya. Gadis itu berlalu menaiki tangga menuju kamarnya.

ANANTHA- I'm Fine (Save Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang