Hola~ Selamat tahun baru 2021
Hana balik lagi bawa Anantha
Happy Reading
❄
Anantha baru saja keluar dari kamar mandi dengan tatapan kosongnya. Dengan langkah terseok Anantha duduk di tepi ranjang, tangan kanannya terangkat membuka genggaman yang berisi gumpalan rambut miliknya.
Anantha tersenyum geti, rupanya penyakitnya semakin menguasai tubuhnya. Semakin penyakitnya tersebar semakin sedikit waktu yang Anantha miliki.
Air matanya mengalir. Anantha mengutuk diri saat rasa sesak itu muncul menghimpit hatinya. Ditengah penyakitnya, tidak ada seorang pun yang berdiri disisinya untuk mendukungnya, tidak ada seorangpun yang menginginkannya hidup lebih lama.
Sahabatnya, keluarganya, semuanya seakan tidak bisa Anantha gapai kembali. Anantha tidak bisa menyentuh mereka, rasanya terlalu jauh dan yang bisa Anantha lakukan saat ini hanya menunggu kematian mendatanginya.
Anantha akan mati dalam kehampaan dan rasa bersalah. Ini adalah hukuman untuknya karena sudah melenyapkan Elsa, bertindak kurang ajar pada orang tuanya, juga mengecewakan Arga dan teman-temannya.
Seperti apa yang mereka katakana padanya dulu. Anantha hidup dalam kesedihan dan rasa bersalah tanpa sedikitpun kebahagiaan. Sebisa mungkin Anantha tidak hidup bahagia untuk mengabulkan permintaan mereka yang mengutuknya.
Meskipun jauh didalam lubuk hati Anantha, ia ingin bahagia.
Bunyi bel terdengar membuyarkan lamunan Anantha. Gadis itu segera menghapus air matanya dan melangkah keluar kamar untuk membukakan pintu.
Hal yang tidak pernah Anantha duga sama sekali jika Arga datang ke apartemennya sepagi ini. Sesuatu yang sangat Anantha hindari setelah kejadian hari itu.
"Anantha, tunggu!" Arga menahan pintu dengan kedua tangannya saat Anantha hendak menutupnya.
"Tolong jangan ganggu gue!" tekan Anantha berusaha menutup pintunya namun tenaga Arga saat ini lebih besar dibandingkan dirinya sekarang hingga pintu apartemen berhasil terbuka lebar dan Anantha jatuh terhendak ke belakang.
Arga yang terkejut langsung menghampiri Anantha. "Tha, sorry, lo gapapa kan?" tanyanya namun tak ada jawaban dari Anantha.
Arga menggendong Anantha dan memindahkannya ke sofa. "Tha, jawab gue, lo gapapa kan? Ada yang sakit?"
"Ada"
"Dimana? Kita ke dokter ya?" tanya Arga, namun Anantha hanya diam menundukkan wajahnya. Membuat Arga semakin merasa khawatir dan bersalah padanya.
"Tha, kasih tau gue bagian mana yang sakit, biar gue—"
"Hati"
"Apa?"
Anantha menoleh ke arah Arga dengan air matanya yang sudah mengalir di pipinya.
"Mau sampe kapan lo nyakitin gue, Ga?"
"Tha, gue—"
"Apa lo gak capek ganggu gue terus ...? Gue capek diganggu sama lo terus"
"Gue kesini cuma mau minta maaf, Tha"
Anantha tertawa hambar. "Emang apa yang udah lo perbuat ke gue?"
"Tha, gue minta maaf soal kejadian itu, itu semua diluar kendali gue, gue terlalu emosi dan gak sadar nyakitin lo"
"Gue gak akan nuntut lo buat minta maaf, sekarang pergi"
"Tha—"
"Ini kan yang kalian mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTHA- I'm Fine (Save Me)
Teen Fiction📖 DILARANG COPAS/MENJIPLAK KARYA HANA OKE👻 Lebih baik punya karya hasil otak sendiri dari pada punya karya tapi hasil otak orang lain😂True? Jadi, Bijaklah sebelum berkarya🤗🐼 📍SLOW UPDATE!! #1 - Im Fine #10 - sad story Kesedihan, Kesakitan, kek...