ANANTHA- I'm Fine (Save Me)

37. - Operasi

Happy reading

.

.

.

❄

Sebelumnya.

“Kalo operasinya berhasil, gue mau minta sesuatu sama lo.” Anantha bersuara.

“Apa?”

Anantha terdiam sejenak. “Bawain gue bunga mawar putih.”

Axel tersenyum dan mengangguk. “Jangankan bunga, Tha. Lo minta sama kebun-kebunnya pun bakal gue turutin.”

Anantha tersenyum tipis. “Thank’s ya, Xel.”

Axel menaikkan sebelah alisnya bingung. “Buat?”

“Semuanya.”

❄

Axel baru saja keluar dari ruangan setelah berbincang dengan Anantha ketika melihat Arga tengah duduk di kursi tunggu. Kepalanya tertunduk dalam dengan kedua tangan saling bertaut. Axel sempat ragu menghampiri Arga mengingat pertengkaran mereka. Tapi melihatnya tidak bergeming membuat Axel jadi penasaran.

“Kenapa lo?” tanya Axel pada akhirnya setelah menepikan egonya untuk menghampiri Arga. Axel terkejut melihat air mata Arga yang sudah banjir ketika cowok itu mengangkat wajahnya.

Arga mengusap wajahnya. Matanya yang memerah dan tatapannya yang sendu membuat Axel langsung mengerti alasan Arga menangis.

“Besok Anantha di operasi,” ujarnya.

“Tau.”

Suasana mendadak hening. Axel memperhatikan Arga yang kini menatap lekat pintu ruangan di depannya. Air matanya kembali menggenang.

“Gimana kalo Anantha meninggal di tengah operasi?”

“Gila lo!”

“Gue takut goblok!”

Axel lalu duduk di samping Arga dan menghela napas panjang. “Gatau. Gue juga sama takutnya kayak lo. Tapi yang bisa kita lakuin sekarang cuma doa buat kesembuhan Anantha.”

Arga mengangguk. Axel melirik Arga lalu tertawa, membuat Arga menatapnya sinis.

“Kenapa lo ketawa?”

“Gue baru tau, orang yang gak punya hati kayak lo bisa nangis.”

“Bangsat!” umpat Arga seraya mendengus.

“Adek lo sendiri yang bilang kok kalo lo gak punya hati."

Arga mendesah pelan. “Herannya dia masih mau maafin gue," ujarnya seraya menyandarkan punggungnya.

“Hatinya Anantha gak perlu diheranin, Bro. Elonya aja yang goblok sia-siain adek sebaik dan sesabar Anantha.” Arga hanya mengangguk mengakuinya.