#37# Hinata Gave Birth

817 73 53
                                    

.
.

Perlahan Hinata membuka matanya, seketika seseorang langsung menyambutnya dengan senyuman hangat dan sapaan yang kasual.

"Yo! Hinata."

"Sa..Sasori san!" Hinata terlonjak dan terkejut mengetahui dirinya di tempat yang asing. Ia merapatkan selimut yang membungkus tubuhnya bersikap waspada. Hinata ingat di waktu-waktu terakhir dirinya tidur di kamarnya, lalu seseorang bermata biru tiba-tiba membekapnya dan kemudian dirinya tersadar di tempat asing dengan Sasori. Tunggu apa jangan-jangan Sasori ....

"Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan melakukan sesuatu yang buruk padamu." Sasori menatap jam tangan mahalnya dan kembali tersenyum, "kita akan sampai kurang lebih empat jam lagi. Lebih baik kau tidur lagi. Ahh. Atau kau lapar? Kau ingin sesuatu?"

"Apa maksud Sasori san dengan empat jam? Kita akan pergi ke mana?" tanya Hinata bingung.

"Aku akan mengatakannya asal kau berjanji untuk menjadi pendengar yang baik dengan bersikap tenang oke."

"....."

"Pertama aku minta maaf karena menjemputmu dengan tidak sopan. Karena jika dengan cara yang sopan aku yakin kau tidak akan mau, terlebih sepertinya keluargamu akan menjadi pengganggu yang merepotkan. Aa...Aa," Sasori mengangkat tangannya dengan gestur tidak menerima komplain saat Hinata akan membuka mulutnya, "kau sudah kuperingatkan untuk menjadi pendengar yang baik, atau aku tidak akan mengatakan apa pun padamu."

Hinata mengkerut kesal membuang wajahnya enggan manatap Sasori, meski begitu dirinya tetap mendengarkan tiap kalimat yang di ucapkan pria kurang ajar di depannya ini. Tidak sopan sekali menyebut keluarganya pengganggu.

"Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku melakukan semua ini karena janjiku pada seseorang. Yah.. kau bisa menebaknya, dia adalah Gaara, Ayah biologis dari bayi dalam perutmu. Aku hanya ingin menjamin keselamatan keponakanku dari orang-orang yang akan mencelakainya, termasuk dari ibu kandungnya sendiri."

"Apa maksud Sasori san? Jangan seenaknya menyimpulkan sendiri!" ucap Hinata marah. Hinata menatap Sasori tajam.

Sasori mengangkat bahunya tidak perduli, "aku hanya mengantisipasi ini itu. Terlebih keluargamu tidak menginginkan bayi itu, maka aku mengambil keputusan untuk membawamu dan calon keponakanku keluar dari kediaman Hyuuga."

"Aku bisa menjaga bayiku sendiri," ucap Hinata enggan menatap Sasori.

"Yah.. dari apa yang kusimpulkan berdasarkan keadaanmu sekarang, kau memang bisa melakukannya, tapi tentu tidak mudah. Dari informasi yang kutahu, kau akan menikah dengan Sasuke kan? Di lihat dari keadaan kemarin, Sasuke tidak siap menjadi Ayah atau menerima anak selain dari anaknya sendiri."

"....."

"Sasuke membenci Gaara, dan bisa jadi nyawa keponakanku dalam bahaya. Aku tahu sifat para Uchiha. Maka lebih aman jika kau berada di bawah perlindunganku langsung dan aku akan membebaskanmu setelah keponakanku lahir."

"Membebaskanku? Jangan bilang Sasori san..."

"Ya. Aku akan mengambil hak asuhnya setelah dia lahir dan kau bebas menjalani hidupmu sebagai wanita single pada umumnya. Usiamu masih 23 tahun. Kau berhak menjalani kehidupan sesuai keinginanmu tanpa belenggu siapa pun. Seperti, berkarir, pacaran, menikah dengan laki-laki yang kau cintai dan menjalani kehidupan bahagia bersama keluarga kecilmu. Kau mengerti kan maksudku?"

"Aku tidak akan membiarkannya, bayi ini anakku juga. Sasori san tidak bisa memisahkan ibu dan anaknya begitu saja."

"Aku tidak perduli. Aku hanya mengantisipasi beberapa hal, jika kedepannya nanti terjadi hal yang di luar prediksiku tentu itu akan berubah. Aku hanya ingin keponakanku selamat, selebihnya aku tidak perduli."

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang