~Previous Chapter~
Hinata yang ketakutan jatuh terduduk. Ia ingin pergi tapi, badannya seolah beku. Kebingungannya membuat dirinya serasa terpaku di tempatnya berada.
Ketika langkah kaki dan suara ketukan tongkat terdengar menghampirinya. Sepasang sepatu kets yang ternoda darah telah berdiri tepat di depannya. Perlahan ia mendongak dan menemukan iris jade yang selama ini selalu berusaha untuk di lupakannya. Surai merah itu... Hinata sangat mengingat dengan baik; siapa pria ini sebenarnya.
"Ga..gaara."
"Hinata Hyuuga."
Hinata tidak tahu lagi harus berbuat apa ketika tubuh tinggi itu menunduk menatap matanya yang kini menggenang karena air mata. Tatapan datar dan gema suaranya masih sama.. kamishama apakah Hinata akan mendapatkan penderitaan lagi.
Ketika tangan dingin pria itu menyentuh pipinya yang mulai basah karena air mata, kepala Hinata seolah berputar hingga perlahan bayangan Gaara memburam dan gelap seketika. Tapi sebelum pandangannya menggelap Hinata sempat melihat pria tersebut tersenyum.
Senyuman yang membuat Hinata merasa jika pria itu bukanlah pria yang sama.
'Apa maksudnya?'
...
...
...
...
#31. Take my Change
...
...
...
Bibir mungilnya yang terlihat penuh dengan rona warna buah cherry terasa sangat lembut dan manis. Tekstur kulit halus khas remajanya terasa menggetarkan perutnya ketika tangan kasarnya menggelasar di setiap bagian yang bisa dijangkaunya. Sudah lama sekali dirinya tidak merasakan gairah sedemikian nikmatnya. Suara halus yang bergetar kala menggumamkan namanya bak melodi yang membangkitkan hasrat terkubur dalam dirinya.
Dirinya tidak ingin terburu-buru, ia ingin merasakannnya lebih lama lagi. Memutuskan tautan di bibirnya, ia ingin melihat wajah merona cantik yang terbaring pasrah dibawahnya. Surai indigo halusnya tersebar yang diatas bantal menjadi pemandangan erotis sekaligus indah.
Tanpa melepaskan penyatuan keduanya, ia menarik sang gadis untuk duduk dipangkuannya, menghentak lebih dalam dan lebih dalam lagi.
"Yah. Seperti ini, lingkarkan tanganmu pada leherku."
Sekilas Gaara merasakan kedua tangan melingkar di lehernya tapi, itu hanya sesaat. Selanjutnya kedua tangan itu terkulai dan sesuatu yang hangat terasa lembab di pundaknya.
Ia menarik wajahnya untuk menatap lelehan air mata mengalir deras dipipinya. Dia menangis menatapnya penuh kesedihan dan kekecewaan yang menusuk ulu hatinya.
"Le..lepaskan...a..aku hiks..hiks.."
Deg.
...
PLASSH
!!
...
Mata jade terbuka dengan cepat, menyadarkan dirinya dari mimpi yang sudah lama tidak pernah ia mimpikan lagi. Akhir yang menyedihkan dan Gaara masih menjadi seorang pengecut sejati. Lagi.
Sial. Butuh berapa tahun lagi untuknya harus melarikan diri lagi.
Gaara memutar kepalanya untuk menemukan sosok dalam mimpinya tertidur di jok penumpang mobilnya. Setelah memastikan keadaan si wanita merah baik-baik saja dan memastikan telah diberikan pertolongan darurat sebelum Gaara membawa si gadis Indigo kedalam mobilnya. Gaara masih dapat melihat dengan jelas ketakutan si 'wanita lavendernya' sampai tidak sadarkan diri. Benar-benar sifat yang menyusahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
FanficKisah seorang putri pemberi kebahagiaan yang terjebak dalam perangkap seorang iblis kejam membuatnya hidup bagai dalam neraka. Tapi, bagaimana jadinya jika ada saudara sang iblis yang sangat baik hati menawarkan kebahagiaan yang lain kepadanya. Apa...