#16# Decition

3.8K 304 47
                                    

...

...

...

Sejak mereka masih kecil, Sai dan Sasuke selalu bersama. Khususnya Sasuke yang selalu menempel kemanapun Sai pergi. Sai pun juga sangat menyayangi Sasuke. Si kembar bak bagai pinang di belah dua andaikan jika tidak melihat gaya rambutnya yang berbeda.

Itachi yang merupakan kakak tertua hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah si kembar yang terkadang membuatnya gemas dan mengusili si kembar adalah kegiatan favoritnya. Tapi, Itachi juga teramat menyayangi si kembar.

Sai dan Sasuke masih teramat kecil untuk menyadari segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya yang sebenarnya. Itachi yang sudah menginjak usia 9 tahun di tuntut untuk bersikap dewasa. Bagaimana tidak, Itachi harus pintar memposisikan dirinya saat ayah dan ibunyi sedang bermasalah. Maka tidak heran jika Mikoto atau Fugaku berada di satu ruangan dan hanya saling mendiamkan satu sama lain. meski begitu, perhatian dan kasih sayang keduanya kepada Itachi dan si kembar tidak pernah kurang. Hanya ketika kebersamaan mereka akan terlihat saat berada di depan umum tapi, tidak saat berada di rumah. Baik Sasuke dan Sai masih terlalu kecil untuk menyadari keadaannya yang sebenarnya.

Serapat-rapatnya bangkai yang disembunyikan pada akhirnya akan tercium juga. Kiasan yang tepat untuk menggambarkan kedua orang tua yang mereka anggap baik-baik saja ternyata tidak demikian adanya.

Dimalam itu Mikoto pulang dalam keadaan yang bisa dibilang tidak baik-baik saja_mabuk. Penampilan yang sangat kacau membuatnya terlihat seperti wanita yang tidak mengenal kerapihan, berbeda jauh saat wanita ini mengenalkannya sebagai Uchiha Mikoto.

Fugaku menyeret Mikoto yang meronta meminta untuk dilepaskan. Kalimat yang tidak patutpun tidak ragu diucapkan dan hal itu disaksikan oleh si kembar yang mengambil susu coklat kesukaannya di dapur.

Pemandangan baru yang menimbulkan pemikiran baru bagi si kembar yang dalam masa pembelajaran cepatnya. Fugaku yang menyadari keberadaan si kembar segera merengkuh dan membawanya kekamar.

"Lupakan apa yang kalian lihat dan kalian dengar malam ini. Tousan dan Kaasan baik-baik saja. Kami hanya sedang berlatih seperti di film-film kesukaan kaasan."

"Ta-tapi tousan,"

"Sudah. Besok kalian harus berangkat sekolah pagi-pagi. Jadi, kalian harus tidur cukup agar besok tidak mengantuk di sekolah." Fugaku membelai kepala si kembar yang berbaring di ranjang terpisah. "Tapi, Sepertinya besok Kaasan dan Tousan akan berangkat lebih pagi. Jadi, tidak bisa mengantarkan kalian. Tousan ada pekerjaan penting dengan Kaasan besok."

"Hmm." Ada raut kekecewaan yang tertangkap Fugaku di dalam mimik wajah kedua putra kembarnya. Dengan lembut Fugaku beranjak mengacak rambut Sai dan Sasuke bergantian tidak lupa satu ciuman sayang di berikan di kedua kening putranya. pria yang menjadi 3 putra ini tersenyum sendu. Satu kesalahan di masa lalu telah berdampak buruk pada kehidupan keluarganya. Sekalipun pernikahannya dengan Mikoto murni karena perjodohan, tapi Fugaku sangat menyayangi ketiga putranya. Salahkan saja hatinya yang justru berlabuh di tempat yang salah hingga akhirnya dampak keburukannya masih terasa sampai sekarang.

"Maafkan Tousan." 'untuk semua kesalahan lainnya kepada kalian.'

"Good night, sons." Fugaku berjalan keluar kamar setelah menarik selimut hingga keleher kedua putranya memastikan terlelap dan menutup pintu dengan pelan.

Tidak ada yang mengira jika seandainya pertemuan di malam saat Sasuke dan Sai masih melihat Fugaku dan Mikoto dalam kondisi yang sehat dan bugar adalah hari terakhir yang telah dituliskan dalam catatan takdir mereka.

Disanalah kini, ditepi jalan Konoha real street Km 20, Jalan yang akan dilalui oleh mobil yang membawanya menuju Elementary school. Sasuke nekad keluar dari mobil saat jalanan yang padat dan macet karena kecelakaan beruntun di sekitar lampu merah. Insting yang membawanya untuk melihat sebuah mobil yang begitu familiar untuknya. Eby selaku kepala pelayan sekaligus supir khususnya segera bergerak untuk menarik Sasuke mencegah untuk melihat sesuatu yang tidak seharusnya dilihat oleh anak seusianya. Namun, Sasuke menolak dan meronta yang pada akhirnya pemandangan yang mengerikan terlihat disana.

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang