....
.......
Dari pada ngehambur-hamburin waktu... Langsung saja pergi ke... TKP....
.
.
Happy Reading all..
.
.
.
.
Pukul 8 malam Shion menunggu dengan sabar seseorang yang akan berjanji akan datang ke apartemennya. Ia sudah dandan dengan cantik dan makanan khas Italy sudah tersaji di meja makan yang hanya di isi oleh 2 kursi saja. Makan malam yang romantis. Meskipun mereka tidak merencanakan untuk makan malam setidaknya ia ingin moment ini menjadi penebusan atas rindunya pada sang kekasih.
Terlambat 20 menit dari yang dijanjikan dalam kartu ucapan yang diselipkan pada bunga tadi siang yang ternyata Gaaralah pengirimnya. Tapi tetap saja, Shion setia menunggu, karena ia tahu kekasihnya itu tidak pernah ingkar janji padanya.
Ke-5 menit selanjutnya, akhirnya Shion mendengar suara bel apartemennya berbunyi. Segera ia beranjak dan disanalah.. pria tampan yang selalu dirindukannya berdiri dihadapannya. Masih menggunakan tongkat jalan kesayangannya.
"Gaara kun..."
"...."
"Gomen ne..."
Sreet.
Shion segera memeluk erat Gaara saat tidak ada respon apapun dari sang kekasih. Ia menangis menumpahkan segala bentuk penyesalannya karena bersikap tidak pantas kepada Gaara. Ucapan maaf terdengar bertubi-tubi saat tidak ada balasan kalimat apapun dari Gaara.
"Gaara kuuun.. Gomen...," ucap Shion untuk yang kesekian kalinya.
"Hm. Maafkan aku juga, Shion." Gaara perlahan membalas pelukan Shion.
"I'e. Aku yang salah Gaara kun.... Jangan tinggalkan aku, pleeeseee.. hiks hiks..."
Gaara mengehela napas memberikan usapan lembut pada surai blonde Shion, meredakan tangis Shion sebelum akhirnya mereka berjalan masuk ke dalam apartemen.
"Shion aku ingin membicarakan..."
Ssssttttttt...
Shion mencegah Gaara menyelesaikan kalimatnya dengan menekan jari telunjuknya pada bibir sang kekasih.
"Sebelum itu, lebih baik kita makan dulu. Aku sudah menyiapkan makanan kesukaan Gaara kun." Perubahan ekspresi yang sangat luar biasa, tapi yang Gaara pahami Shion hanya berusaha mengganti suasana ketegangan diantara mereka.
Shion tidak menunggu Gaara untuk menggandengnya menuju tempat makan yang telah dipersiapkan khusus olehnya.
"Kau membuat semua ini?" Tanya Gaara menatap hidangan steak, fettuccine alfredo, parmigiana, dan tidak lupa segelas whitewine di atas meje yang dihias sedemikian rupa. Gaara tersenyum kecil saat melihat makanan yang penuh dengan karbohidrat itu.
"Sebenarnya aku memesannya dari restoran langganan, Gaara kun. Jangan marah, aku belum belajar memasak makanan Italia.
"Tidak masalah. Lagipula aku juga sedang lapar."
Setelahnya tidak ada percakapan lagi selain suara berdentang piring dan sendok.
Gaara mengelap bibirnya menggunakan serbet yang telah disediakan Shion sebagai penutup acara makan malam mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/92720431-288-k360162.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
FanfictionKisah seorang putri pemberi kebahagiaan yang terjebak dalam perangkap seorang iblis kejam membuatnya hidup bagai dalam neraka. Tapi, bagaimana jadinya jika ada saudara sang iblis yang sangat baik hati menawarkan kebahagiaan yang lain kepadanya. Apa...