#23# Amnesia (bagian 4)

2K 167 11
                                    

..
..

Ting.

Tong.

Seseorang datang menyambut kedatangan sang tamu.

Seorang gadis berwajah cantik dengan surai merah muda berkilau tersenyum sopan.

"Apakah Sasori ada?" Tanya Sakura to the point.

"Maaf. Apa anda sudah membuat janji dengan beliau?" Tanya Kiyo balik menata Sakura dengan expresi tenangnya.

"Tolong kau tanyakan pada Sasori apakah ia bisa menemuiku sekarang."

"Maaf. Anda siapa dan kekepentingan apa anda dengan tuan kami?" tanya sang sang butler sangsi terhadap gadis yang nampak masih belia di depannya ini.

"Aku Haruno Sakura. Kau bisa menyebutkan namaku padanya," jawab Sakura dengan penuh percaya diri. Sangat terlihat keangkuhan dalam nada yang dikeluarkan Sakura. Tapi, sepertinya sang butler profesional hanya mengangguk tenang dan memintanya untuk menunggunya selama ia menuju ke tempat sang majikan berada.

Kiyo membungkuk sekilas sebelum kembali masuk kedalam rumah membiarkan Sakura mendecih kesal karena merasa tidak dihargai di suruhnya untuk menunggunya di luar rumah seperti ini. Tapi, baiklah ini adalah permulaan untuk rencananya yang briliant.

Setelah 4 menit menunggu akhirnya sang tuan rumah muncul menuruni tangga lantas menghampiri Sakura menatapnya tersenyum hangat.

"Maaf aku mengganggumu. Tapi, ada hal yang harus kita bicarakan dan hanya aku dan kau saja yang tahu." Sakura menatap Sasori yang kini mulai menatapnya dalam ekspresi yang tenang.

"Baiklah." Sasori memberikan isyarat kepada butler dan para anak buah yang berjaga standbye disekitar dalam radius aman.

Setelah dipastikan semuanya pergi, Sasori tidak lantas membawa Sakura untuk masuk kedalam ia lantas meminta Sakura untuk mengikutinya menuju taman belakang rumahnya. Meskipun taman belakang kediaman Sasori tidak seluas taman depan, tapi disini tidak kalah indahnya jika disana ada sebuah danau buatan yang tidak kecil dengan jembatan kayu yang digunakan untuk menyebrang. Dibawah pohon yang sangat rindang terdapat satu set meja bundar dan 4 kursi duduk yang terbuat dari rotan putih, ah... jangan lupakan diatasnya ada atap membentuk mangkuk yang indahnya membuat taman ini terlihat sangat nyaman untuk bersantai.

"Duduklah!"

Sakura menggangguk lantas tersenyum senang saat mendapati Sasori telah menarik kursi rotan agar di duduki olehnya. gentleman sekali dan Sakura sangat menyukainya.

"Apa yang mau kau bicarakan denganku?" Sasori bertanya langsung pada inti. Ia jelas tidak bodoh dengan mengabaikan dari mana Sakura bisa mengetahui kediamannya dengan cepat. Padahal ia ingat jelas jika ia tidak memberikan alamat rumahnya melainkan alamat apartemennya.

'Gadis ini jelas bukanlah gadis sembarangan.' pikir Sasori waspada.

"Aku hanya.. kau tahu aku mendengar jika kau mengenal seorang gadis dengan marga Hyuuga," ucap Sakura terlihat menunjukan keraguan, namun bagi Sasori yang sudah menghidupkan peringatan waspada dan curiga, jelas menganggap jika Sakura sedang menginginkan sesuatu darinya.

"Aku pikir kita mungkin bermaksud pada Hyuuga yang berbeda. Apakah kau yakin kita mengenal Hyuuga yang sama?" kelekar Sasori menatap Sakura yang kini tersenyum tipis padanya.

"Hmm... Ku pikir tidak salah. Seorang gadis bernama Hyuuga Hinata. berambut Indigo dengan mata seperti batu amethys. Aku jelas sangat mengetahui dan mengenalnya."

Sasori terdiam lantas tertawa meremehkan, "menarik. Jadi apa yang kau inginkan jika kau sudah mengetahuinya, nona Haruno."

Satu senyuman culas mampir di bibirnya yang merah muda. Perlahan ia mendekatkan dirinya lebih dekat dengan wajah Sasori dan berbisik, "aku ingin kau memberikan Hinata Hyuuga padaku dan aku janji akan memberikan diriku padamu."

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang