...
#32# Meet Again
....
Berita Sai sadar dari komanya tentu adalah berita yang membahagiakan meski masih menyisakan satu kekhawatiran lainnya. Sasuke masih belum menunjukan kemajuan yang apapun. Terlihat nyenyak dan damai seolah mimpinya adalah dunianya yang sebenarnya.
"Kau masih tidak ingin bangun juga, Sasuke."
Tatapan Itachi datar tapi siapa yang tahu jika hatinya resah. Keadaan Sasuke semakin melemah, dan resiko kematian Sasuke semakin besar.
"Damn you, Kizashi!" bisik Itachi kesal. Itachi lantas berdiri menatap Sasuke dingin, "akan ku pastikan jika kau akan selamat. Pria tua Bangka itu akan mendapatkan balasan setimpal dariku."
Itachi lantas beranjak meninggalkan ruangan perawatan Sasuke yang sepi selain suara deruman mesin yang menunjang kehidupannya.
Langkah kakinya menuju ruangan Sai yang kini telah dipindahkan ke dalam ruang perawatan intensif. Pintu di geser dengan perlahan oleh Itachi. Di dalam ruangan tersebut terlihat beberapa orang yang menjenguk Sai. Shikamaru, Neji, Hinata dan... pandangan Itachi berpaling pada 2 orang asing dalam ruangan sang adik.
"Maaf, Itachi Nii. Mereka adalah teman-teman saat kami di Arashi Gakuen. Ten-ten dan Lamora." Hinata segera menjelaskan saat menyadari tatapan mencurigakan dari Itachi. Bagaimanapun Itachi adalah sosok yang selalu waspada terhadap orang asing.
"Maaf. Merepotkan. Meskipun kami tidak begitu dekat dengan Sai san, kami sangat ingin menjenguk Sai. Terlebih keberadaanku di Jerman benar-benar membuat kami putus kontak dan seperti yang Itachi san duga, aku dekat dengan Hinata chan. Lagi pula kami bersama Neji saat kesini." Ten-ten berbicara sangat sopan membuat Itachi menganggap tujuan kedua gadis ini adalah benar-benar untuk menjenguk Sai.
"Hn. Jangan terlalu membuat keributan kalau begitu."
'Dikira mau ngajakin arisan apa?'
Entah pikiran siapa yang mengatakan demikian, namun semua sepakat jika kalimat Itachi adalah kalimat yang sangat konyol.
"Bagaimana keadaanmu? Dokter sudah memeriksamu lagi hari ini?" Tanya Itachi menatap Sai yang kini mengangguk pelan padanya. Meskipun Sai sudah sadar masih perlu mendapatkan perawatan lainnya. Ini adalah kejadian kedua kalinya Sai koma. Tapi ini adalah hal terburuk ketika Sasuke juga terjebak di dalamnya.
"Sai harus mengikuti terapi pemulihan lagi agar fungsi syarafnya kembali seperti semula," ucap Hinata menjelaskan.
"Hn. Apakah dokter mengatakan luka fatal Sai atau sejenisnya?" Tanya Itachi lagi menatap Hinata yang menggeleng pelan.
"Sejauh ini Sai kun hanya perlu fokus di pemulihan, untuk selanjutnya dokter menunggu hasil ronsen keluar."
Itachi mengangguk paham. Untuk selanjutnya Itachi hanya mengamati keadaan Sai yang nampak terlihat lebih baik dari sebelumnya.
Tidak jauh dari ruangan inap Sai, ruangan lainnya dimana terdapat putra Uchiha lainnya yang masih dalam kondisi sama, seorang perawat nampak terlihat sibuk dalam menjalankan tugasnya memeriksa keadaan sang pasien. Sesekali ia menuliskan hasil pemeriksaannya pada catatan laporan medis sang pasien.
Tak lama kemudian seorang perawat lain datang menghampiri berkata dengan suara dingin, "hentikan pemeriksaanmu padanya, karena mulai sekarang Uchiha san akan menjadi tanggung jawabku." Mei Terumi dalam penyamaran menjadi perawat memberikan tatapan datarnya saat si perawat asli menatapnya ragu. Bagaimanapun tidak ada perawat yang diperbolehkan memakai lipstik semerah itu ditambah, bentuk tubuh dengan lekukan bak model majalah dewasa ini, memperlihatkan sebegitu tidak sesuainya stelan yang dikenakannya sebagai perawat. Ditambah lagi, ia baru melihat perawat berambut merah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
FanfictionKisah seorang putri pemberi kebahagiaan yang terjebak dalam perangkap seorang iblis kejam membuatnya hidup bagai dalam neraka. Tapi, bagaimana jadinya jika ada saudara sang iblis yang sangat baik hati menawarkan kebahagiaan yang lain kepadanya. Apa...