Chap 40. Endless 2
.
.
Kriring..Kriring..Kriring..
Alarm pada smartphone hitam yang tergeletak di atas meja seketika berbunyi, membuat seseorang yang bergelung di bawah selimut terusik. Dengan masih enggan dirinya bergerak duduk mengambil smartphonenya yang berdering brisik. Mata Onyxnya seketika terkejut saat melihat note page yang di tulis sebagai pengingat tanggal khususnya.
"Sial." Umpatnya segera beranjak mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Kurang dari 15 menit dirinya keluar dengan selembar handuk di pinggangnya. Mengambil gawainya dengan cepat sambil mengambil pakaian dari lemari. Dirinya mendail nomor yang tersimpan di kontak teleponnya.
Butuh waktu kurang dari 30 detik untuk si pemilik nomor mengangkat teleponnya.
"Jam berapa berangkat?"
'Apa-apaan kau? Uchiha memang tidak punya sopan santun.' Semprot seseorang di seberang telepon merasa teringgung dengan sikap meneleponnya yang tidak mengucapkan sapaan yang normal.
"Maaf, maaf. Lagi pula kau tidak suka berbasi-basi kan, Neji."
'Ck. Terserah! Untuk apa kau menanyakan itu, Sai?'
Sai hanya mendengus lantas mulai mengenakan pakaiannya dengan gawai yang terselip di telinga dan pundaknya.
"Jangan bilang kau lupa dengan rencana kita. Itu akan kita lakukan hari ini," ucap Sai memperingatkan.
Dirinya selesai dengan memakai pakaian santainya segera beranjak keluar dari kamarnya.
'Kau benar-benar akan melakukannya? Jika sampai gagal, kau juga akan di bencinya Sai.'
"Aku tahu. Tapi, itu urusanku. Jadi, kapan kalian akan berangkat?"
'Jam 8. Jadwal tiket penerbangan yang kami kejar jam 9.25.'
"Hm. Baiklah aku akan menyusul nanti. Kuharap kau bisa menahan mereka sebentar sampai kami datang."
'Hm.'
Panggilan pun di akhiri dan Sai beranjak mencari butlernya.
"Sai sama." Ebi terkejut saat tuan mudanya bangun lebih pagi dari biasanya. "Anda ingin sarapan apa hari ini?" Meski begitu Ebi tetap bersikap professional sebagai seorang butler Uchiha.
"Tidak. Aku akan sarapan nanti. Sekarang kau ikut denganku! jangan lupa bawa kunci cadangan kamar Sasuke."
"Baik Sai sama."
Sai dan Ebi menaiki tangga menuju kamar Sasuke. Sai mencoba mengetuk pintu kamar berwarna coklat itu sebentar sebagai formalitas kesopanan.
"Sasuke. Buka pintunya!"
Tidak menunggu jawaban dari si pemilik kamar, Sai memutar handle pintu dan memang terkunci. Sai meminta kunci kepada Ebi dan pintu kamar adik kurang ajarnya itu pun terbuka. Sai menyuruh Ebi menunggu di luar sementara dirinya masuk ke dalam kamar.
Satu hal kesan pertama saat masuk kamar Sasuke. Sangat berantakan dengan beberapa botol wine berserakan di lantai kamar adiknya yang super luas ini. Biasanya Sasuke sangat membenci sesuatu yang berantakan, tapi sekarang bahkan sangat terlihat... tidak ada rapi-rapinya sama sekali. Bahkan tanpa sengaja Sai tersandung benda seperti gitar yang sudah tidak berbentuk lagi. Sedangkan di sana si empunya kamar nampak meringkuk di atas karpet seperti kucing.
Sai menggeleng menatap penampilan adiknya yang tidak Uchiha sekali.
"Sasuke. Bangun!" Sai menggunakan kakinya menggoyangkan tubuh adiknya yang tertidur dengan tidak elitnya di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
FanfictionKisah seorang putri pemberi kebahagiaan yang terjebak dalam perangkap seorang iblis kejam membuatnya hidup bagai dalam neraka. Tapi, bagaimana jadinya jika ada saudara sang iblis yang sangat baik hati menawarkan kebahagiaan yang lain kepadanya. Apa...