#5# I Hate You

7K 366 27
                                    

Disclamer : Naruto milik Masashi Kishimoto

..

..

Sebuah ransel hitam tersampir di punggungnya. Rambut sewarna coklat panjang nan sehat di ikatnya rendah. Kaos putih yang di bungkus dengan jaket warna hitam membungkus tubuh atletisnya. Neji telah mengetuk bahkan menggedor pintu apartemen dengan nomor 203 milik adik tersayangnya. Namun, sama sekali tidak ada tanda-tanda akan terbuka. mungkinkah jika adiknya ini belum pulang. Tapi, ini sudah pukul 6 sore. Kegiatan sekolah macam apa yang membiarkan anak didiknya tetap aktip hingga lewat pukul 5 sore. Mungkin Neji harus memikir ulang untuk tetep memberikan izin adiknya bersekolah di sekolah yang tidak disiplin waktu.

Neji merogoh saku jins hitamnya untuk menelpon Hinata.

Ia menunggu saat dering tunggu, masih menunggu untuk jawaban suara lembur adiknya.

...

Sementara itu dering ponsel yang di bunyikan hanya berupa getar sedikit menarik perhatian gadis dibawah kungkungan lelaki yang masih bersemangat menggagahinya. Dalam pandangan yang masih memburam Hinata dapat melihat ponsel putihnya bergetar dengan plip cahaya yang berkedip.

Ia ingin melihat ponselnya andaikan tangannya tidak ditarik dan di cekalnya di kedua sisi kepala Hinata.

"Huh.. Kau lihat kemana! Perhatikan siapa yang memberikan kenikmatan padamu. huh..akh...!"

Hinata rasanya ingin menangis saat Sasuke mengatainya kasar seperti ini. Padahal lihatlah kepuasan di wajah itu, Hinata ba Seberapa kalipun ia berusaha untuk menahannya tetap saja rasanya sakit. Andaikan ia tidak menolong pemuda yang sedang mencium dadanya ini, mungkin kemalangan ini tidak akan terjadi. Pria Uchiha ini benar-benar brengsek.

..

Tut.

Neji mendengus kasar. Apa boleh buat mungkin dirinya harus menunggu beberapa saat lagi. Ia melirik beberapa wanita yang kedapatan melihatnya dengan merona. Bahkan terang-terangan ada yang meminta kontak personnya. Astaga begitu frontalnya gadis-gadis kota ini. Baiklah setidaknya ruang tunggu sedikit lebih menyenangkan dari pada jadi bahan tontonan penghuni apartemen lain.

...

Napas mereka masih terengah-engah setelah klimaks hebat untuk yang kesekian kalinya. Sasuke menggulingkan tubuhnya saat ketegangan otot tubuhnya telah mulai mereda. Begitu menyenangkannya kegiatannya ini. Ia menyeringai puas. Lengan kekarnya menarik tubuh Indah Hinata kedalam pelukannya saat tubuhnya merindukan kulit lembut gadis Hyuuga ini. Ia tidak perduli jika wanitanya menikmatinya atau tidak yang jelas dirinya sangat puas. Ia memberikan kecupan ringan di kedua pipi gembilnya lalu kening, dagu dan terakhir ia memberikan kecupan lama di bibir kissable yang bengkak karna dirinya.

"Jangan coba-coba mengingkari perjanjian kita, Hinata," bisik serak Sasuke setengah mengancam. Hinata memejamkan matanya berusaha sekuat tenaga untuk tegar. Sasuke mengeratkan pelukannya saat tubuh dalam dekapannya bergetar.

Yah.. Sasuke tahu Hinata tidak menginginkannya. Tapi, ia tidak bisa berhenti setelah apa yang terjadi pada keduanya, Ia tidak bisa. Rasa nyaman ini.. sudah lama ia rindukan, Bahkan saat kedua orang tuanya masih ada Sasuke tidak pernah merasa setenang ini. Biarlah semua berjalan sesuai keinginannya. Karna keinginannya adalah mutlak. Hinata tidak bisa untuk bilang 'tidak' padanya.

...

Hinata membuka matanya saat langit gelap terlihat dari balik kaca transparan kamar Sasuke. Perlahan ia melirik jam digital milik sang empu kamar. 07.12 pm.

Sudah cukup larut. Ia tidak bisa bermalam di sarang iblis dan menghabiskan waktu lebih lama lagi. Tubuhnya terasa remuk mungkin jika lelaki itu melakukannya lagi tubuh Hinata akan hancur. Berlebihan memang.

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang