#1# First

15.1K 529 17
                                    

.
.

Drap. Drap. Drap.

"..."

"!"

"!?"

Berlari menerobos para siswa dan siswi yang berjalan di koridor sekolah, gadis dengan surai buble gum ini sama sekali tak menghiraukan teguran dan teriakan siswi yang terganggu dengan sikap gadis ini.

"Hei!! Sakura. Perhatikan jalanmu!"

"Gommen. Aku buru-buru Shion."

Bruk.

"Gommen."

Yup. Walaupun sebenarnya, mereka agak segan dengan siswi yang notabenenya adalah ketua klub karate dengan predikat pemegang sabuk hitam ini. Sekolah memang menerapkan peraturan untuk tidak berlarian di koridor sekolah. Jadi tak ada salahnya kan jika ia menegurnya barang sekali ini.

Langkahnya semakin cepat saat ia menemukan objek yang sedari tadi di carinya.

"Hinata chan!"

Seorang gadis yang sedari tadi berjongkok segera berdiri dan menghentikan aktivitasnya. Warna mata sewarna batu amethys dengan surai indigo tergerai lurus di punggungnya layaknya bintang iklan shampo terkenal. Namun percayalah dia bukanlah aktris atau bintang iklan ataupun model. Tapi, sesungguhnya keadaan fisik yang yang cantik dan menariknya sudah layak dan pas mendapatkan propesi itu.

Sayangnya dia tak lebih dari seorang siswi kelas XI jurusan IPA di Akashi Gakuen.

Kemeja kotak-kotak merah dengan rok yang sama sedikit kotor lantaran kegiatan berkebunnya. Ia tersenyum manis sebagai jawabannya membuat sahabat yang sedang dalam keadaan senang ini pun turut semakin mengembangkan senyuman yang semakin lebar.

Bruk.

Gyuut.

"?!"

Satu pelukan erat dan suara nyaring khas cerianya terasa berdengung di telinga Hinata. Namun, tentu saja Hinata tidak akan keberatan asalkan kebahagiaan yang kini melingkupi hati sang sahabat.

"HINATA CHAAÀN!!! Aku sangat senang sekali. Aku bersumpah. Aku melihat dia kemarin. Masih keren. Tampaaan.. " cecar Sakura dengan penuh semangat.

"Tenanglah Sakura chan. Aku tidak mengerti jika kau berbicara cepat," balas Hinata. "..a..aku sedikit sesak."

"Ah! Gomen, Hinata chan."

Pelukan Sakura terlepas membuat Hinata dapat bernapas lega saat Sakura benar-benar memeluknya dengan sangat eratnya.

"Kau tahu.. dia.. dia..."

"Sakura chan." Potong Hinata mengingatkan.

"Oh? Iya. Iya. Maaf, Hinata chan. Aku terlalu bersemangat." Sakura tersenyum lebar saat Hinata menggeleng pelan sebagai ungkapan hal yang tidak terlalu di permasalahkan.

"Oke. Sebenarnya kau masih ingat dengan Sasuke? Sasuke Uchiha?" Tanya Sakura yang di jawab dengan gelengan yang innoncence. Ia menepuk jidat lebarnya menanggapi kepayahan sang sahabat akan berita yang menurutnya paling penting. Perlu di ingatkan, Hinata ini akan mudah lupa dengan berita selain mata pelajaran. Karna itu menurutnya tidak penting.

"Aduh kau ini. Sasuke Uchiha itu loh yang sering ku ceritain tentang cinta pertamaku waktu di Konoha Elementary School. Dulu kaupun sekelas dengannya Hinata chaaaan," ungkap Sakura gemas.

Termenung sebentar sebelum akhirnya Hinata ingat dengan ocehan-ocehan Sakura yang sering menyinggung nama yang sama setiap acara buka bento bersama di taman belakang. Namun untuk bayangan saat masih duduk di bangku sekolah dasarnya.. Hinata rasa ia tidak ingat pernah sekelas dengan anak bernama Sasuke Uchiha. Atau memang ia benar lupa.

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang