#27# What Has Happened?

2.2K 195 26
                                    

...

Hiashi baru kembali keruangan Sai setelah makan siang di kantin rumah sakit saat Itachi tiba-tiba datang dan memeluknya sekilas. Beberapa kali mengucapkan terima kasih dengan tulus. Itachi mengatakan bahwa pemuda sulung Uchiha ini menyesal. Sepintas Hiashi teringat pada Hikari yang meninggalkannya dan membawa kedua anaknya yang lain. Hiashi tidak memungkiri jika ia merasakan kehilangan.

Tapi untuk sekarang yang lebih penting adalah...

"Bagaimana keadaan putriku?"

"Sudah sangat baik. Sasuke dan Hinata mungkin dalam perjalanan kesini."

Memang setelah Hinata telah diselamatkan Itachi, putra sulung Uchiha ini langsung memberi kabar kepada Hiashi dan membuat pria yang nampak seumuran dengan Fugaku itu tersenyum lega. Tepukan pelan diberikan Hiashi kepada punggung Itachi yang sedikit mengurus.

"Sai dimana?"

"Di ruang terapinya."

Hiashi lantas mengajak Itachi untuk mengikutinya. Tidak butuh lama bagi Hiashi dan Itachi berada di ruang terapi Sai. Dari balik kaca Itachi dapat melihat Sai yang nampak mulai bisa berjalan dengan kedua kakinya walupun masih ada sedikit masalah dalam keseimbangannya. Itu mungkin dari efek gangguan syaraf dari peluru yang mengenai titik organ vital Sai dan akibat koma yang yang hampir satu wulan.

"Sai selalu menanyakanmu dan Sasuke."

"Hinata juga selalu menanyakanmu padaku dan Sasuke."

"Aku tahu putriku kuat," bisik Hiashi membayangkan jika putrinya dulu selalu tersenyum meskipun lututnya berdarah karena terjatuh ataupun luka tersayat pisau saat membantu Hikari memasak. Hinata adalah gadis yang tegar namun rapuh secara bersamaan. Haah... Ayah dengan 3 anak ini benar-benar sangat merindukan kebersamaannya dengan keluarga kecilnya.

Sedangkan Itachi hanya bisa tersenyum miris, bagaimana reaksi Hiashi jika tahu Hinata pernah mencoba untuk mengakhiri hidupnya karena siksaan fisik dan batin yang dialaminya selama disekap oleh Gaara atau mungkin ditambah oleh siksaan adik bodohnya juga.

"Aku tahu putri anda memang gadis yang kuat. Maka dari itu untuk menebus semua kesalahan saya, bagaimana jika saya membantu anda untuk menyatukan keluarga anda lagi?"

Hiashi menatap Itachi sekilas lantas tersenyum tipis menatap Sai kembali.

"Aku tahu itu memang kesalahanmu, tapi aku pun sadar diri dimana posisiku. Lagi pula sudah ada Hinata, kurasa itu sudah cukup bagiku."

"Saya tahu anda merindukan Hikari san dan mungkin putra putri anda yang lain juga Hiashi san."

Hiashi hanya menarik nafas lantas menatap Itachi yang menatapanya dengan menyilangkan kedua tangannya, "aku yakin jawabanku benar."

"Terserah kau. Tapi aku tidak berharap sama sekali. Asal aku bisa mendengar dan melihat mereka baik-baik saja itu sudah cukup bagiku."

"Sayang sekali, padahal aku sudah mengabarkan keadaanmu kepada mereka tadi malam. Dan mungkin  keluarga anda akan..."

Belum sempat Itachi menyelesaikan kalaimatnya, seorang gadis berusia 13 tahun berlari lantas menubrukan tubuh ringkihnya memeluk Hiashi dengan erat.

Hiashi terkejut, namun rasa bahagia melebur dihatinya saat menemukan sosok tubuh tegap Neji muncul dihadapannya.

"Tou-sama."

"H-hanabi, Neji?"

"Tousan."

Hiashi sedikit terlonjak saat seorang wanita yang dirindukannya juga berlari dari belakang Neji lantas memelukanya. Ada raut khawatir berlebih dimata yang sama sepertinya.

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang