Sudah dua minggu ia menginap di apartemen Jimin. Sama sekali tidak mampir ke kostannya meskipun sekadar mengecek atau membersihkan kamar kostnya. Entah dia yang terlalu berlebihan atau karena ini kali pertamanya, ia merasa begitu terluka. Dia tidak ingin sendirian, hatinya tidak nyaman. Dia bisa tiba-tiba menangis jika merasa kesepian. Dia juga tidak mungkin pulang kerumah dan mengadu kepada eommanya, bisa-bisa appa akan mencari tahu tentang siapa Jungkook dan memarahinya. Membuat kesayangannya mereka merasakan sakit hati karena cintanya dikhianati.
Beberapa kali Jimin mendapatkan pesan dari Taehyung yang menanyakan kabar Seokjin. Ia merasa bersalah karena waktu itu membuat Seokjin kelelahan. Ia bahkan berpikir bahwa Seokjin bersikap demikian karena ulahnya yang bertindak terlalu jauh. Padahal yang dilakukannya hanya membawa Seokjin keluar seharian dan berakibat kelelahan fisik, tetapi yang dilakukan Jungkook justru sebaliknya, membawa Seokjin terbang keatas awan dan menjatuhkannya dalam sekejap mata.
Ia tak mengharapkan penjelasan dari Jungkook, toh mereka ini apa. Tetapi hati kecilnya mengharapkan Jungkook menghampirinya dan mengatakan bahwa dia salah paham. Namun nihil. Jungkook seperti tidak peduli, bahkan dalam waktu dua minggu itu, Seokjin tidak pernah sengaja maupun tidak sengaja bertemu Jungkook. Justru Taehyung yang sudah dua kali tiba-tiba muncul didepan parkiran fakultasnya, tetapi ia menghindar. Ia tidak ingin bertemu siapapun dulu. Rasanya ia begitu kecewa, kepada dirinya sendiri.
Ia sadar ternyata selama ini dialah yang melemparkan dirinya dengan mudah kepada Jungkook. Ia membiarkan tangannya digenggam begitu mudahnya, menikmati ciuman yang diterimanya. Tanpa menghalangi dan menolak apa yang dilakukan oleh Jungkook.
Sepenuhnya, ini salah gue.
Jimin merasa kesal sendiri dengan sikap Seokjin, baru kali ini ia melihat Seokjinnya bersikap seperti ini. Tidak bernapsu makan, malas masuk kuliah, tugas juga hanya sering titip nama sama temennya. Seperti kehilangan api dalam dirinya. Ia yang dari dulu memiliki passion sendiri untuk pendidikannya, menolak keras keinginan appanya dan mendapatkan universitas impiannya. Sekarang yang terjadi malahan seperti ini, padahal meraka baru semester satu, bagaimana dengan tujuh sisanya nanti.
"Lo mau titip absen lagi hari ini hah?!" Jimin menarik selimut yang menutupi Seokjin sampai kepalanya. Ia melihat Seokjin menggeliat dan menarik kembali selimutnya.
"Baru juga tiga kali gue titip absen, Jim," jawabnya dari balik selimut.
Jimin menghela napas kesal, "Sumpah lo kayak orang putus cinta tahu nggak?!"
Tidak ada jawaban. Jimin menaikkan sebelah alisnya dengan rasa curiga. Otaknya memproses sesuatu, "Lo beneran putus cinta? Sama si Tetet itu?"
Masih tidak ada jawaban. Hanya kaki Seokjin yang bergerak didalam selimut. "Katanya lo nggak suka sama Taehyung? Tapi gue lihat Taehyung dua kali nyamperin lo, ya meskipun nggak ketemu lo sih,"
Seokjin menurunkan selimut itu, menatap Jimin sesaat, "Bukan si Tetet"
"Terus siapa? Kim Namjoon? Lo kayaknya juga deket deh sama dia,"
"Lo kali yang deket sama dia," jawaban Seokjin justru membuat muka Jimin memerah. Seperti tertangkap sesuatu yang berusaha ia tutupi selama ini.
"Eng- enggak ya!" sanggahnya cepat.
Wajah Jimin justru memerah, memang akhir-akhir ini ia sering bertukar pesan dengan Namjoon. Ia bahkan selama dua minggu ini mampir ke kost-an Seokjin dengan alasan absurd tidak jelas, padahal Seokjin saja membuat sarang di apartemennya. Jimin ingin mencari penyembuh lukanya, ia sudah lelah dengan Yoongi. Untuknya, pengkhianatan ketiga yang dilakukan Yoongi kemarin adalah yang terakhir. Cinta boleh besar, tapi otaknya juga masih waras dan bekerja dengan baik. Mungkin Yoongi bukan takdirnya untuk berpulang, hanya seseorang yang mengajarinya sebuah pengalaman dalam cinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Never Meet Again
RomanceMungkin dulu kalo gue setuju sama Appa buat ngga tinggal di kostan, gue ngga bakal ketemu sama dia. Kim Seokjin, mahasiswa baru yang bertemu dengan Jeon Jungkook mahasiswa seni rupa tahun ketiga yang menempati kamar disebelahnya. Jeon Jungkook yang...