Annyeong

1.2K 116 24
                                        

Seokjin dapat melihat sorot mata yang begitu terluka dari Taehyung. Tetapi ia siapa, ia tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan apapun atau menghiburnya.

"Apa yang kau lakukan didepan kamar Seokjin?" terdengar suara berat dari luar.

Taehyung spontan menoleh. Mendapati lelaki dengan setelan jas lengkap berwarna dark brown berdiri menenteng sebuah paper bag ditangan kirinya dan tangan kanannya yang dimasukkan saku celananya.

Seokjin yang merasa familiar dengan suara tersebut lantas buru-buru keluar kamar dan tidak sengaja menyenggol Jungkook hingga ia ikut keluar. "Appa!" seru Seokjin seakan tak percaya bahwa Appanya berkunjung selarut ini.

"Siapa kau sampai berani masuk kamar Seokjin jam segini?!" Appanya lebih terkejut ketika mendapati Jungkook yang keluar dari kamar Seokjin.

"Ada apa, Yeo- Omo Seokjin! Kau sudah threesome dengan mereka?" Eommanya muncul dari balik punggung sang Appa dengan terkejut mendapati ada dua orang laki-laki disana.

"YEOBO!"

"EOMMA!"

Sontak Taehyung dan Jungkook yang mendengarnya langsung malu dan salah tingkah. "Saya hitung sampai tiga kalian harus sudah pergi dari sini."

"Yeobo!" Eommanya memukul punggung sang Appa karena merasa sikap Appanya keterlaluan.

"Satu,"

Taehyung berjalan mendekat sambil menunjukkan senyum kotaknya. Berdiri tepat didepan Eomma Seokjin, "Tante, saya siap menjadi menantu karena marga saya juga Kim," ucapnya sambil membungkuk sopan.

Kalau anaknya belum suka, Emaknya aja dulu yang gue buat suka.

Eommanya terkikik geli sambil menutup mulutnya. Sedangkan Appanya mendelik tak percaya. Setelah Taehyung membungkuk untuk memberi salam pada Appa Seokjin, ia langsung menuruni tangga.

Kini mata Appa Kim seolah mengeluarkan laser untuk Jungkook yang masih berdiri ditempatnya. Memperhatikan Jungkook dari ujung rambut sampai ujung kakinya yang tidak mengenakan alas kaki.

Apa-apaan anak ini?! Piercing ditelinganya, bahkan di alisnya?! Dan tatto di sepanjang lengannya?!

"Kau kenapa masih disini?" Appanya bertanya dengan nada tidak sukanya.

"Saya memang tinggal disini, Om" jawab Jungkook dengan ekspresi seadanya.

Appa Kim melotot tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Merasa ditantang oleh pemuda yang berdiri didepannya tersebut. Memang beginilah sosok badboy, memiliki wajah rupawan dan bergaya manly. Bukan, itu bukan manly tetapi tidak rapi. Bagaimana bisa anak kuliahan memiliki tatto disepanjang lengannya?!

"Terserah, tolong tinggalkan Seokjin." Appanya berjalan maju hendak masuk ke kamar Seokjin.

"Tapi saya nggak bisa ninggalin Seokjin, Om." Jawab Jungkook yang sukses membuat Appa Seokjin menghentikan gerakan kakinya yang akan melepas sepatu. Ia berbalik dan menatap Jungkook tajam.

"Dasar gila!" umpat Seokjin ke Jungkook karena jawabannya membuat Appanya semakin naik darah.

Seokjin mendorong Appanya masuk ke kamarnya dengan menyuruh mengabaikan Jungkook. Sementara Jungkook masih diam mematung menatap punggung mereka berdua yang semakin masuk ke dalam ruangan tersebut. "Maksudnya, sekarang kau pergi dulu. Bukan yang harus pergi seterusnya dan nggak boleh ketemu lagi gitu..." Eommanya menjelaskan sambil tersenyum canggung karena merasa tidak enak dengan sikap suaminya.

"Jungkook, Tante." Jungkook memperkenalkan dirinya sambil sedikit membungkuk.

Setelah menepuk bahu kiri Jungkook tiga kali dengan pelan dan tersenyum Eommanya berbalik dan berjalan masuk. Sekali lagi ia tersenyum pada Jungkook sebelum menutup pintunya. "Wajahnya sungguh tak asing, seperti pernah melihatnya," gumamnya setelah pintu benar-benar tertutup.



Never Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang