NEVER LOST YOU AGAIN

1.3K 126 104
                                    

Jungkook mengatur degup jantungnya, ketika sebuah tangan menariknya hingga pantatnya terangkat dari tempatnya duduk sedari beberapa menit yang telah beralalu. Ia tak menyangka, akhirnya ia bisa bertemu pujaan hatinya. Setelah setahun ini tidak bisa berada dijarak sedekati ini, dan tidak bisa merasakan sensasi hangat karena sebuah genggaman oleh seseorang yang ia rindukan.

"Kook, pulang dulu ya! Nanti gue susul," Seokjin melepaskan genggaman tangannya pada Jungkook setelah mereka berada di area parkir yang cukup jauh dari bangunan rumah itu.

Detak jantungnya seolah terjeda karena hangat yang dirasa tangan kirinya telah tiada.

Jungkook mendongak dan menatap Seokjin nanar dengan penuh tanda tanya di benaknya, "Itu hal pertama yang harus gue denger setelah nggak ketemu lo setahun?"

Hatinya mencelos. Terlihat sangat sarat bagaimana sepasang mata bambi itu sedih dan menatapnya tanpa mengerjap. Seokjin meraih kembali kedua tangannya, "Kali ini gue bener-bener bakal pulang. Selesai acara ini ya!" ucapnya lembut dan ibu jarinya membelai punggung telapak tangan Jungkook berusaha menenangkan pria yang kini membuatnya ingin menangis. Karena rasa rindu yang ia tahan selama setahun.

"Gue nggak akan ninggalin tempat ini tanpa lo. Gue takut nanti lo pergi lagi," jujurnya menguatkan genggaman tangan Seokjin.

Seokjin seolah berhenti bernapas. Perasaannya tidak sendirian, karena pria didepannya nyatanya menderita karena jauh darinya. Membuatnya semakin merasa bersalah karena telah meninggalkan Jungkook tanpa sepatah kata, "Acara ini penting banget. Beneran setelah acaranya selesai gue langsung pulang!"

Jungkook menggeram rendah. Hidungnya mulai kembang kempis karena perasaan kesalnya. "Lo betah disini gara-gara Seung Ho?!" tuduhnya karena merasa cukup marah ketika mengetahui bahwa selama ini ada seorang pria disamping Seokjin selain dirinya.

Seokjin menghela napas pelan. Menggelengkan kepalanya dan melangkahkan kakinya lebih dekat. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang Jungkook. Membuat pria bergigi kelinci itu cukup terkejut dengan serangan tiba-tiba yang diterimanya, "Maaf ya. Gue kelamaan ya perginya?" Tanya Seokjin menampilkan senyuman lebarnya.

Seokjin menyandarkan kepalanya pada Jungkook, menepuk punggung itu beberapa kali dengan lembut. Memejamkan matanya dan menghirup parfum yang benar-benar ia rindukan setahun ini, "Jungkook, lo hebat banget! Terima kasih udah mau bertahan karena gue yang egois ninggalin lo begitu aja,"

Jungkook benar-benar merasakan hangat dihatinya. Perasaan sesak didadanya telah menguap entah kemana. Kesal dan amarah miliknya telah berhembus bersama angin yang begitu sejuk pagi itu.

Sebelum kedua tangannya berniat untuk membalas pelukan Seokjin, tiba-tiba saja tubuhnya didorong pelan dan Seokjin memundurkan langkahnya. Membuatnya kembali menahan napas karena pelukan itu terlepas. "Pulang dulu, okay?" Seokjin menampilkan senyum terbaiknya. Senyum bahagia karena bertemu pria bergigi kelincinya. Ia rasanya benar-benar lega, setelah sekian lama dan memeluk Jungkook kembali dengan nyata. Tanpa bermimpi dan bergumam setiap malam, karena bayangan yang datang selalu sama.

Jungkook melotot dan perasaan kesalnya kembali memenuhi hatinya. Sekali lagi ia diminta pulang, tanpa Seokjin bersamanya.

"ENGGAK!" tolaknya mentah-mentah.

"Jungkook, please!" Seokjin mengatupkan kedua tangannya dan menatap Jungkook dengan mata penuh permohonan.

Jungkook mendengus pelan. Sesaat ia diam dan mengalihkan pandangannya ke sekitar. Lapangan parkir ini cukup sepi dan hanya ada puluhan mobil yang berjajar rapi dengan beberapa celah diantaranya. Kedua matanya berhenti pada mobil didepannya, ia baru menyadari ternyata mereka berdua berdiri tepat didepan mobilnya.

Never Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang