Dari kejauhan Namjoon melihat sosok yang familiar untuknya masuk ke dalam rumah sakit dengan terburu-buru. Ia bahkan tidak menunggu Hoseok yang masih membuka sabuk pengamannya dan memastikan mobil aman dalam keadaan terkunci. Ia dengan secepat kilat turun dan segera berlari memasuki rumah sakit yang cukup besar itu.
Setelah dia didalam, dia menengok kanan kiri dan menghampiri meja informasi, "Dimana kamar rawat atas nama Kim Taehyung?"
"Mohon tunggu sebentar saya cari dulu." Jawab perawat yang jaga malam itu.
Namjoon beberapa kali mengetuk-ngetukkan jarinya pada meja yang memanjang dari ujung kanan hingga ujung kiri membentuk persegi panjang dan ada sela terbuka disudutnya. "Mohon maaf tetapi tidak ada pasien atas nama Kim Taehyung."
"Benarkah? Tetapi ini benar Rumah Sakit Yulje kan? Mohon cari sekali lagi!" Namjoon membungkuk memohon. Ia menahan air matanya. Ia sangat panik sekarang. Hoseok masih setia disampingnya dan ikut merasa cemas.
Perawat tersebut mengangguk dan terdengar mengetik sesuatu di keyboard komputer didepannya. Tiba-tiba terdengar suara keributan diujung lorong. Namjoon menoleh kearah sumber suara. Ia melihat dua orang laki-laki seperti sedang berkelahi. Ia seperti mengenal kedua sosok itu. Karena jarak yang cukup jauh, akhirnya Namjoon menghampiri mereka berdua dengan sedikit berlari.
PLAK!
"Lo ngapain Seokjin, bangsat?!" Jimin berapi-api dan kehilangan kendali atas emosinya. Persetan dimana dia sekarang. Meskipun dia tahu tidak boleh membuat gaduh di rumah sakit apalagi ini pagi buta. Napasnya memburu. Emosinya membuncah. Beberapa saat yang lalu ia terkejut ketika Taehyung mengirim pesan padanya mengabari Seokjin masuk rumah sakit. Untung saja dia terbangun karena mimpi buruk yang menimpanya. Mimpi buruk yang berulang setiap malam dalam waktu seminggu ini.
Taehyung mencoba menjelaskan tetapi Jimin enggan mendengarkan dan memilih untuk mengucap sumpah serapah dari mulutnya. "Gue yang salah! Gue yang salah, dengerin gue bentar,"
"Gue pikir lo pilihan terbaik! Tahunya lo the worst!"
"Tae!" mereka berdua seketika menoleh.
"Hyung!" Taehyung langsung menubrukkan dirinya pada Namjoon dan memeluknya erat. Menangis sejadi-jadinya.
Untuk beberapa saat Namjoon dan Jimin saling melirik tetapi tatapan Jimin seperti melemparkan bara api. Apalagi ia mendapati seseorang yang bersama Namjoon. Ia semakin marah.
Demi apa gue juga harus ketemu dia di situasi kek gini!
"Hyung, Seokjin... Seokjin.. hiks" Taehyung berusaha menumpahkan kekhawatirannya. Tetapi ia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena isakannya yang begitu hebat. Ia takut. Ia telah membuat kesalahan. Ia tidak ingin dibenci dan dijauhi oleh orang yang ia cintai. Tetapi, apa setelah ini ada maaf yang akan diberi?
Sesaat kemudian pintu ruang rawat UGD tersebut terbuka dan keluar dokter jaga yang baru saja merawat Seokjin. "Wali pasien?"
Jimin maju dengan cepat, "Saya adiknya, Dok. Bagaimana keadaannya?"
"Suhu tubuhnya berangsur normal. Kita akan memindahkan keruangan ICU untuk memantau suhu tubuh dan kondisinya. Untuk sementara pasien belum sadarkan diri. Kalau begitu saya pamit dulu." Dokter tersebut membungkuk dan berjalan meninggalkan mereka.
Setelah Seokjin sadar diruangan ICU ia dipindahkan ke ruang rawat inap di lantai lima. Segala macam administrasi sudah diurus Jimin. Ia melakukan sebaik mungkin agar Seokjin mendapatkan pelayanan yang terbaik di rumah sakit itu. Untuk beberapa saat ia sempat bimbang untuk menghubungi kedua orang tua Seokjin. Sejujurnya sedari tadi ia menahan diri untuk tidak menelepon Eomma Kim. Mereka berdua sedang di Belanda untuk urusan bisnis, tidak diragukan lagi bahwa mereka akan panik dan terburu-buru pulang ke Korea jika mengetahui Seokjin dirawat. Ia juga tidak ingin mengambil resiko untuk Taehyung. Mungkin nanti Appa Kim akan membunuhnya jika berada dalam emosinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/284970944-288-k745617.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Meet Again
Storie d'amoreMungkin dulu kalo gue setuju sama Appa buat ngga tinggal di kostan, gue ngga bakal ketemu sama dia. Kim Seokjin, mahasiswa baru yang bertemu dengan Jeon Jungkook mahasiswa seni rupa tahun ketiga yang menempati kamar disebelahnya. Jeon Jungkook yang...