Pipinya ditepuk pelan. Matanya mengerjap perlahan karena rasa kantuknya cukup berat. "Jin, gue mau isi bahan bakar dulu. Lo mau kopi nggak? Ada minimarketnya soalnya,"
Seokjin hanya mengangguk malas. Sungguh ia mengantuk sekali. Ia mengecek handphonenya, takut-takut Jimin mencarinya. Ternyata tidak ada pesan atau panggilan tak terjawab. Mungkin Jimin masih tidur karena kelelahan menangis.
Taehyung menghentikan mobilnya didekat alat pengisi bahan bakarnya. Ternyata itu pengisian mandiri jadi setiap orang yang ingin mengisi bahan bakarnya harus melakukannya sendiri. Seokjin keluar dari dalam mobil. Di waktu yang begitu pagi ini sudah ada beberapa kendaraan yang mengantri untuk mengisi bahan bakar mereka. Sepertinya Taehyung akan memakan waktu 10 menitan untuk mengisi bahan bakar mobilnya.
Seokjin berdiri didepan lemari tempat minuman berada. Ia memandang cukup lama antara susu dan kopi. Sesungguhnya ia tidak terlalu suka kopi, tetapi ia sangat mengantuk. Akhirnya ia meraih satu kotak susu. Dari jarak 100 meter ada seorang wanita yang tinggi berjalan mendekati lemari minuman juga, sempat mendapati apa yang diambil oleh Seokjin. Ketika ia melihat kedalam lemari tersebut bahwa yang ia cari sudah tidak ada berarti sisa terakhir tadi dibawa oleh Seokjin. Dengan berjalan sedikit cepat wanita tersebut memegang lengan Seokjin, "Maaf, Agashi. Bolehkah aku memiliki susu kotak tersebut? Karena itu stok terakhir," wanita tersebut meminta dengan sopan dan tatapan memohon.
Seokjin cukup terkejut, bukan karena ia dipanggil agashi akan tetapi wanita ini hanya demi susu kotak tersebut wanita itu mengejar dan memintanya, "Baiklah anda bisa memilikinya. Tetapi maaf, saya bukan perempuan,"
"Omo!" wanita tersebut terkejut dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Aku sungguh minta maaf. Kau terlalu cantik untuk seorang laki-laki. Maafkan aku,"
"Tidak apa-apa sungguh. Saya sudah terbiasa mendengar panggilan tersebut untukku. Ini anda bisa memilikinya," Seokjin tersenyum dan menyerahkan susu kotak di tangannya.
"Eom–" tiba-tiba seseorang dari belakang wanita tersebut muncul dan terkejut melihat Seokjin.
"Eom-ma?" Seokjin mengucapkannya dengan pelan sambil melihat Jungkook dan wanita yang ada didepannya.
"Omo kalian saling mengenal?" wanita yang ternyata Eommanya Jungkook tersebut.
Seokjin hanya mengangguk kaku dan Jungkook merampas susu kotak ditangan Eommanya kemudian meletakkannya pada tangan Seokjin, "Tidak apa-apa aku tidak minum susu pisang, jangan meminta begitu dia sudah mengambil terlebih dahulu, Eomma"
"Tetapi sudah rutinitasmu setiap pagi minum susu pisang, Kook,"
"Ini tidak apa, ambilah," Seokjin menyodorkan tangannya pada mereka berdua.
"Seok–" Taehyung muncul dari belakang Seokjin dan cukup terkejut karena mendapati Jungkook berada disana.
"Apa yang ngebuat kalian berdua bareng di jam sepagi ini?" tanya Jungkook terilhat tidak suka dengan kemunculan Taehyung. Apalagi ini masih jam 4 pagi dan mereka berdua bersama di waktu sepagi ini.
"Tante, anda bisa memilikinya," Seokjin menyodorkan tangannya kembali pada Eomma Jungkook bermaksud untuk mengalihkan pertanyaan Jungkook.
"Teri–" tangan Eommanya ditarik dan dipegang erat, "Lo ambil aja, lagian gue nggak bakal mati kalau nggak minum susu pisang sehari." Setelah menatap Seokjin dan Taehyung bergantian dengan sinis, ia menarik Eommanya menjauh dari sana.
Seokjin dapat mendengar pintu minimarket tersebut tertutup. Ia masih menatap susu kotak ditangannya. Akhirnya ia mengembalikannya pada tempatnya semula, "Kok nggak jadi diambil?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Meet Again
RomantizmMungkin dulu kalo gue setuju sama Appa buat ngga tinggal di kostan, gue ngga bakal ketemu sama dia. Kim Seokjin, mahasiswa baru yang bertemu dengan Jeon Jungkook mahasiswa seni rupa tahun ketiga yang menempati kamar disebelahnya. Jeon Jungkook yang...