bagian 11 : stress

1.7K 186 8
                                    

Hallo hallo...
Sebelum cerita ini bermulai author ingin berterimakasih kepada 43 orang yang membaca, 16 vote, dan 3 orang yang komen di chapter sebelumnya. Terima kasih yahhh..

? happy reading ?

Pagi yang seharusnya sangat dinanti-nantikan semua orang karena pada hari inilah mereka bisa bersantai-santai dirumah, atau bersenang-senang untuk mengisi waktu luang yang mereka miliki tanpa memikirkan tumpukan berkas perusahaan atau tumpukan tugas-tugas sekolah. Tetapi, hari ini merupakan hari yang sangat tidak disukai oleh leo saat ia melihat muka ayahnya dipintu ruang inapnya sambil bersedekap dada, menampilkan wajah angkuhnya.

" apa kau tak malu? " tanya ayah leo, leo membuang mukanya.

" sayang, jangan bertanya seperti itu pada anakmu " ucap ibu leo sambil membereskan peralatan-peralatan leo, hari ini leo sudah dibolehkan pulan oleh dokter.

" kenapa? Seharusnya ia malu, omega dan omega berkelahi apa jadinya itu, papakan sudah bilang padamu untuk jangan berteman dengan anak panti asuhan itu, akhlaknya pasti tidak benar! " ucap ayah leo setengah emosi

" aizel bukanlah orang seperti itu, dia anak yang baik!! " sanggah leo, jenggah dengan ayahnya sendiri.

" jika ia anak yang baik ia takkan memukulimu " ucap ayah leo lagi

" kau tak mengerti "

" sudah,sudah, herold tunggu saja kami didepan " ucap ibu leo malas mendengar perdebatan ayah dan anak itu. ayah leo menatap tajam istrinya itu tak suka diperintah " kumohon herold, kumohon " lanjut ibu leo. Tanpa berkata-kata lagi ayah leo pergi dari kamar itu.

Ibu leo menghampiri leo, lalu memeluknya. " maafkan ayahmu yah "

" tak masalah ma, ma sebelum pulang aku mau bertemu dengan aizel seharusnya ia sudah sadar sekarang " ucap leo memelas
" tentu saja sayang, kau juga harus minta maaf padanya kan " jawab ibu leo lembut menanggapi anak bungsunya itu.






Ayah leo sedang berada diluar rumah sakit, merokok untuk menghilangkan beban pikirannya, ia sebenarnya tidak terlalu membenci leo yang seorang omega walaupun ia ta kalau itu hanyalah prediksi. Ia ingin leo yang mengelola perusahaannya bukan anak sulungnya yang perempuan (alpha). Perempuan hanya perlu berada dirumah, mau dia alpha beta ataupun omega yang namanya perempuan yaa harusnya dirumah.

Tiba-tiba ada orang yang memegang bahunya, herold (ayah leo) menatap orang yang memegang bahunya lalu menghadapkan tubuhnya kedepan Seorang perempuan tinggi yang memegang bahunya tadi.

" mau apa kau? " dari aura dan feromonnya herold tau kalo orang didepannya ini adalah alpha female.

" aku mau bicara denganmu, dan aku yakin kau akan sangat tertarik dengan apa yang akan aku bicarakan ini " ujarnya percaya diri, herold memincing matanya lalu menyeringai tertarik dengan wanita dihadapannya ini.





Leo sudah sampai dirumahnya, kakak perempuan laknatnya itu terus-terus saja menertawakan muka leo yang bonyok, leo tak bisa melakukan banyak hal karena ia terlalu malas bahkan untuk sekedar berdiri menampol muka kakaknya itu.

" berhentilah tertawa, aku laki-laki waajar kalo aku berkelahi dan mukaku jadi begini " leo kesal dengan kakaknya yang berada dikamarnya, dan terus-terusan tertawa.

" haaaa.....ok ok " ucap luna berusaha menghentikan tawanya, lalu ia menatap leo lagi dan tawanya meledak lagi, karena muak dengan tertawaan luna, leo pun melemparkan bantalnya kearah luna.

" jika kau kesini hanya untuk menertawakan aku lebih baik kau pergi saja, SANAA! " ujar leeo esmosi, dan luna pun ngacir dari kamar adiknya itu. akhirnya leo sendirian, dalam kesendiriannya ia mengingat kejadian saat ia bertemu dengan aizel tadi.

My Female Alpha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang