bagian 32: padamnya api

1K 96 16
                                    

Sebelum cerita ini dimulai izinkan author berterima kasih kepada 50 yang sudah baca, 22 vote, dan 9 komen.

👯HAPPY READING👯

Leo berjalan mondar-mandir mondar-mandir dikamarnya terlihat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, ia semakin gelisah dan geram dengan tingkah Austin. Bisa-bisa nya Austin tidak membalas pesannya dari tadi padahal leo sudah menunggu-nunggu. Mulut leo sesekali berdecih dan memaki.

"Bisakah kau diam?? Aku sedang berusaha membuat essayku disini atau tidak aku akan dihukum besok" Ucap aizel sebal dengan leo yang menganggu pandangan matanya

"Aku tak bisa" Ucap ketus leo

"Kau kenapa? PNS? Ehhhh PMS? Atau jangan jangan kau marah karna aku tak menemukan vidio bokep itu?? Kan sudah kubilang vidionya ada bes-"

"Aku tak peduli dengan vidio itu aizel" Ujar leo sambil memegang tangan aizel

"Lalu ada apa naaa...?"

"Austin tidak membalas pesanku"

"Hah!!" Aizel kaget, Leo juga kaget mendengar teriakan aizel "kau selingkuh? Wahhh gak bener nih, aku pulang aja aku tidak menoleransi perselingkuhan yah" Ucap aizel sambil berpura-pura mengemasi barang barangnya

Leo memukul kepala bagian belakang aizel

"Haduhhh kenapa kau memukulku? Kalau aku jadi bodoh bagaimana?" Ucap aizel sambil memegang kepala bagian belakangnya yang baru saja di pukul leo

"Kau tak usah khawatir kau memang sudah bodoh dari lahir, bicara sembarangan. Austin itu asisten? Ehhh sekretaris? Haaa pokoknya begitulah si kristal. Paham??" Jelas leo

"Kau selingkuh dengan asisten matemu?" Tanya aizel polos

Leo kembali memukul kepala bagian belakang aizel. "Kau bilang selingkuh lagi, ku pukul kau dengan tongkat bisbol itu" Ancam leo sambil menunjuk tongkat bisbol yang ada didinding kamarnya

Aizel menelan ludahnya takut "lalu kenapa kau chat dia?"

"Aku mengirimnya pesan untuk menanyai kris- ehh maksudku menanyai kegiatan dia" Jawab leo

Aizel menatap leo curiga "kegiatan dia atau... " Aizel tidak jadi menyelesaikan perkataannya karna leo memelototinya "kenapa kau tak telpon saja?" Aizel mengalihkan pembicaraan dengan memberi sebuah saran

"Ok, aku akan menelepon tapi kau yang bicara yahh" Pinta leo

"Ogah, ngapain? Aku mau ngomong apa?" Tolak aizel mentah mentah

Leo berdecih "cih... Ayolah nanti aku ajari, kau tak mau menolongku? Katanya mau melakukan apapun demi kebaha-"

"Iyaaa iyaa iyaaa aku yang ngomong" Terima aizel pasrah sedikit menyesali saran yang ia berikan

Disisi lain leo tersenyum lebar, "baiklah aku akan meneleponnya sekarang"

"Ehhh tunggu, mungkin mereka masih kerja entar aja setelah makan malam. Biasanya kan orang-orang lagi istirahat dijam itu"

"Hmmm baiklah" Ucap leo dengan perasaan tak rela, ia harus menunggu lagi.








Tak ada yang lebih indah daripada kota di malam hari, Orang-orang berlomba lomba untuk keluar dan menikmati kota di malam hari. Termasuk pergi kebangunan ini.

My Female Alpha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang