bagian 13 : heat 2

3.5K 187 8
                                    

Sebelum cerita ini dimulai author ingin meminta maaf kepada kalian semua karena author tidak upload minggu kemaren, tolong maaf kan author...

Terimakasih kepada 71 orang yang telah membaca, 16 vote, dan 4 orang yang komen dibagian sebelumnya, terimakasih....

😄 happy reading 😄

Dikamar, Leo kembali gelisah, mengerak-gerakkan tubuhnya kesana kemari, berkeringat, dan merintih. Gelombang heatnya belumlah selesai, Leo harus bisa bertahan lebih lama lagi, tak ada yang bisa menolongnya. Disela-sela rintihan dan gerakannya terselip satu nama.

" Aizel.... "



" HACIMMMM..... hah dingin sekali malam ini, aisss aku jadi ingusan begini " ucap Aizel sambil mengosok-gosokkan hidungnya.

" mungkin besok akan hujan makanya malam ini dingin " ucap Jack

" Jack lihat ingusku cair " ucap Aizel memperlihatkan ingusnya, Jack melihat Aizel dengan pandangan jijik.

" iiisssss jangan bertingkah bodoh, pergi kau sana! " Ucap Jack sambil pergi menjauhi aizel.

Aizel hanya tertawa saja, tetapi tiba-tiba Aizel merinding, ia melihat kearah pintu, Aizel merasakan ada seseorang yang sedang memanggilnya.

" kenapa jadi horor begini? Jack! Kita tidur bareng yah hari ini! "



Leo sedang tidur dikasurnya lelah, semalaman ia menahan heatnya dan itu sangatlah menyebalkan. Leo menutup matanya

"Aizel....kuharap ia omega juga, aku, aku tak ingin ia ahhhhh....sialll "Leo menangis meratapi nasib dan keadaaannya saat ini.

" ahhh...maa tolong "

"maa kau dimana? "

"Kristal tolong aku, kemarilah! "

Leo membuka matanya kaget, apa benar Leo memanggil nama Kristal semalam? Ia tentu saja ia memanggil Kristal semalam, ini dibuktikan dengan pipi Leo yang sudah memerah, malu mengingat perbuatannya semalam.

' apa yang kulakukan, Krisal sudah punya tunangan ' batin Leo kecewa. ' aissss kenapa aku malah mikirin Krisialan itu sih, ayo Leo kau harus jadi omega yang berkelas ehhh tidak-tidak aku bukan omega! ' batinnya lagi sambil mengacak-acakan rambutnya. Leo tak bisa lagi mengelak kali ini, ia heat dan itu sudah cukup membuktikan bahwa ia seorang omega sekarang.

Perasaan leo berubah, mukanya memurung, bayangan orang-orang yang sedang menertawakan dirinya kini singgah di pikiran Leo, Leo menarik rambutnya kencang. Tidak, leo tak mau menjadi omega, ayahnya akan sangat kecewa dengan dirinya, bagaimana dengan tanggapan orang-orang terhadap dirinya nanti.

" TIDAKKKKK, AKU TAK MAU, TIDAKK! " raung Leo beringis.

" hahahahahah dia omega rendahan "

" pergilah omega kau tak pantas disini! "

" dulu aku sangat bangga menjadi mantan pacarmu, tapi sekarang heh! Aku sangat malu "

" papa kecewa denganmu Leo "

" papa sangat kecewa! "

" tidakkk, maaf kan Leo paa! Jangan tinggalkan Leo paa, Leo janji akan menjadi anak yang baik " tanggis Leo meledak.

" Kristal "





Kristal tersenyum lebar mendengar kabar yang baru saja ia dengar, Austin menatap Kristal ngeri tak biasanya atasan sekaligus sahabatnya tersenyum begitu lebar seperti itu.

" nona kau baik-baik saja? " ujarnya

" yahh...tentu saja, aku sangat baik hari ini " jawab Kristal

" apakah anda akan bertemu dengan Leo? " tanya Austin ragu-ragu

" ya, aku ingin memastikan bahwa ia benar-benar mateku " ucap Kristal, mendengar jawaban Kristal, Austin menggerutkan dahinya entah kenapa ia tak suka mendengar jawaban Kristal itu.

" bagaimana dengan nona Bella? Anda ingin membuangnya? " ujar Austin dengan nada dingin

" Bella hanyalah mainan ku " ucap Kristal ringan, Austin mengepalkan tangannya kesal, sungguh ia sangat ingin menghajar orang yang ada dihadapannya ini.

" lalu kenapa anda melamarnya? Apa anda tidak kasihan dengan nona Bella? Nona Bellalah yang telah mendampingin anda selama ini! " geram Austin meluapkan emosinya.

Kristal tersenyum licik " kau suka dengan bella hmmm? " ucap Kristal dengan nada mengejek

" apa! Tidak, aku tida- "

" jujur saja austin, jika kau suka dengannya kau ambil saja dia aku tidak membutuhkan dia lagi" sela Kristal sambil tersenyum mengejek.

" sudah kubilang aku tak suka dengannya, aku hanya kasihan dengan dia kris " sanggah Austin

" kembalilah bekerja, kau takkan mendapatkan uang dengan mengasihi orang lain " usir Kristal. Austin pergi dari ruangan Kristal sambil menghentak-hentakkan kakinya, dan mengerutu. Tak lupa ia menghempaskan pintu dengan sangat keras. " dasar bocah, jika ia bukan temanku sudah kupecat ia " lanjutnya.

Austin kembali ketempat duduknya, bekerja sambil mengerutu betapa brengseknya atasannya itu, ingin rasanya ia membakar perusahaan ini agar Kristal bangkrut tapi ia sadar bahwa ia bisa makan karena perusahaan ini lagipula, kalau perusahaan ini terbakar Kristal tak akan semudah itu jatuh miskin, ia punya bisnis dimana-mana.

Apa Austin bunuh saja atasannya itu? tingkahnya sungguh membuat Austin kesal, Kristal memang brengsek, ia sering tidur dengan banyak orang bahkan saat Bella sudah resmi menjadi pacarnya. Austin heran dengan Bella bagaimana mungkin Bella betah dengan orang macam Kristal, Kristal itu tidak bisa ditebak kadang ia baik bagai malaikat tetapi ia bisa saja berubah macam raja iblis dineraka, tidak-tidak bahkan raja iblis juga akan kalah melawan Kristal.

Austin menghela napasnya berat ' kasian sekali anak itu, kuharap ia bukan mate dari monster macam Kristal "

BERSAMBUNG.....

HALLO SEMUANYA...
Peace, maaf author telat upload lagi tapi, tapi author bakalan double up itung-itung permintaan maaf author.

Bagian selanjutnya akan author up besok yahh, selamat malam sampai jumpa besok. Bye bye

My Female Alpha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang