Bagian 28: pikirkan lagi

958 94 5
                                    

Sebelum cerita ini di mulai, author ingin berterima kasih kepada 62 yang telah membaca, dan 11 vote di bagian sebelumnya.

🐱Happy Reading🐱


Kristal mengeretakkan giginya, sorat matanya amat tajam seakan akan layar monitor didepannya akan terlubangi, katakanlah ia sedang mencari penyakit. Bagaimana tidak? Ia sedang melihat tayangan ulang saat leo dan aizel tengah bertatapan, kristal amat sangat penasaran apa yang akan mereka berdua lakukan setelah tatapan itu? Apakah mereka akan berciuman?

Kening kristal mengerut, semakin marah dengan pikirannya sendiri. Matanya semakin tajam melihat dengan teliti layar monitor itu. Namun, kristal menghembuskan napas lega saat ia mengetahui bahwa apa yang ia pikirkan tidak terjadi. Beberapa detik kemudian ia kembali melihat tajam aizel yang tengah tertawa heboh dilayar monitor itu.

"Ini terlalu buruk untuk dijadikan lelucon, apa anak ini suka dengan leo?" Kristal kembali marah akan pikirannya "aku tidak boleh gegabah, aku harus mengawasi anak ini" Lanjutnya

Kristal mengambil telepon dan berbicara dengan seseorang, saat tengah berbincang matanya kembali melihat ke layar monitor. Ia mengangkat sebelah alisnya heran melihat aizel yang menatap kamera tersembunyi dikamar leo. "Tunggu sebentar" Ucap kristal kepada orang diseberang telpon dan mematikan saluran telpon tersebut. Ia memfokuskan diri melihat layar monitor itu ia merasa ada yang ganjil dengan aizel. Ditambah saat aizel tiba tiba berdiri lalu dengan menaiki bangku ia mengambil patung yang ada kamera tersembunyi tersebut.

"Aku tak tau siapa kau, tapi bukankah tidak sopan mengintip orang seperti itu" Ucap aizel lalu layar monitor itu gelap

Kristal mengebrak mejanya kuat hingga menimbulkan suara yang keras "BRENGSEK" umpat kristal kesal "bagaimana anak ini tau kamera itu?" Tanya kristal bingung.

Bagaimana tidak bingung? Kamera itu adalah kamera canggih yang mampu berkamuflase, orang yang hanya menggunakan mata normal tak akan bisa melihat keberadaan kamera itu. Penempatan kameranya juga pas dan tidak akan menimbulkan kecurigaan, kristal menyewa seorang profesional untuk meletakkan kamera itu dan tentu saja bayarannya tidak murah.

Kristal juga merutuki dirinya kenapa ia hanya memasang satu kamera saja. 'Anak ini sepertinya bukan anak sembarang' kristal kembali mengingat saat ia memukul aizel, biasanya orang yang terkena pukulan kristal akan koma minimal 3 hari tapi anak ini segera sadar dalam 1 hari.

"Hmmm... Menarik" Ujarnya





"Apa kubilang papa tak akan memarahimu lagi" Ujar leo ke aizel setelah mereka selesai makan malam dan kembali ke kamar.

"Papamu terlihat lebih manusiawi tadi" Ujar aizel merebahkan dirinya dilantai yang dilapisi karpet.

"Eh kenapa kau rebahan disitu? Sana kau mandi lalu kau tidur. Kau lupa apa yang dikatakan mama hah! Kau besok harus sekolah jadi kau harus tidur sekarang" Sunggut leo

"Iya iya bentar lagi"

"Aizel jangan membuat ku memaksamu untuk mandi"

"Iyaa leooo akuu akann mandii" Ucap aizel dengan nada seperti anak kecil.

"Aissss baiklah, tapi cepatlah aku tak mau kesusahan membangunkanmu besok" Ucap leo sambil membereskan kasurnya.

My Female Alpha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang