Sebelum cerita ini dimulai author ingin berterima kasih kepada 20,5 ribu pembaca yang sudah membaca keseluruhan cerita ini, 2,67 ribu vote, dan juga 550 komen. Author gak nyangka cerita ini akan mendapatkan respon yang luar biasa seperti ini. Sekali lagi Terima kasih 😘💕
Kalau ada yang mau ditanyakan tentang cerita ini atau ehemmm tentang author, komen yahhh 💪 entar author jawab. Itupun kalo ada sih 🤣
Perhatian:
Bagian ini berlatar 2 tahun setelah bagian 40 terjadi.👑Happy Reading👑
Aizel mengetuk pintu kamar leo, tenggorokan aizel sangat kering mungkin karna efek ia kebanyakan menangis. Dia sangat haus tapi tumben sekali tak ada air yang biasa ada di meja nakasnya. Aizel sebenarnya tak ingin menganggu tidur leo tapi ia tak ada pilihan lain. Disekitar ini gelap dan aizel tak takut tapi dia khawatir ada hantu, monster dan sejenisnya. Aizel juga lupa jalan ke arah dapur. Salahkan rumah kristal yang sangat besar sehingga membuatnya tak ingat jalan.
Tapi keputusan aizel untuk membangunkan Leo sepertinya adalah pilihan yang buruk untuk leo dan kristal. Bagaimana tidak? Leo dan kristal yang tengah asik dengan dunia nya terdiam saat mendengar ketukan itu.
Kristal menghentikan genyotannya pada leo, dan mendengar sebentar suara ketukan itu, tapi kristal tak ambil pusing dan memilih mengenyot leo lagi.
"Krisss ahhhh.... Ber- berhenti dulu..... aizel... It- itu pasti aizel" Ucap Leo berusaha menghentikan kristal
"Jangan pedulikan itu" Sanggah kristal tak sabaran, yang benar saja ia tak ingin berhenti sekarang.
"Krisss!!" Teriak leo memundurkan badannya dan mendorong kristal.
Ketukan itu terdengar lagi tapi kali ini dibarengi dengan pintu kamar mereka yang terbuka sedikit.
"Pintunya tak terkunci?" Bisik leo pada kristal lalu langsung menutupi tubuhnya dan kristal dengan selimut.
"Leo... Kau bangun?" Ucap suatu suara serak khas orang yang sudah menangis
"Iya ai, ada apa? Masuklah" Ucap leo
Kepala dengan kening benjol aizel muncul diambang pintu.
"Kenapa? Apa kepalamu sakit lagi?" Tanya leo
Aizel menggeleng kan kepalanya. "Aku haus tapi tidak ada minum di kamarku, aku lupa jalan ke arah dapur" Ucapnya terdengar menyedihkan.
"Haaaa kemari, kau ambil saja air itu" Ucap leo setelah menghela napas. Sebenarnya ia akan meminum air itu nanti tapi tak mungkin ia menemani aizel ke dapur dalam keadaan seperti ini.
Aizel tak beranjak sama sekali dari ambang pintu.
"Tak usah takut, kristal sudah tidur" Ucap leo menjawab ketakutan aizel.
Secara perlahan aizel masuk kedalam kamar leo.
"Itu diteko listrik, ambil saja gelas itu. Kau bisa menuangkannya sendirikan? Hati-hati teko itu panas" Ucap leo memberi intruksi pada aizel.
Aizel mengambil salah satu gelas yang ada di sana
"Jangan yang itu, itu gelas kristal. Kau pakai gelas ku sa-"
"Tidakk!!" Gertak kristal membuat leo dan aizel terkejut.
Bahkan gelas kristal yang ada ditangan aizel tak sengaja dibuang dan pecah
"Kristal! Ada apa denganmu?"
"Dia menganggu kita" Ucap kristal geram
"Ai biarkan saja, maid akan membersihkannya besok"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Female Alpha [END]
LobisomemSebuah cerita klasik yang menceritakan seorang omega bernama leo yang tak rela menjadi seorang omega dan selalu meragukan gender keduanya tersebut. Apakah leo masih akan terus terusan menentang bahwa ia omega atau justru ia akan menyerah dan meneri...