bagian 27 : api membara

1K 91 1
                                    

Sebelum cerita ini dimulai author ingin berterima kasih kepada 497 orang yang sudah baca, 64 yang sudah vote, dan 10 orang yang sudah komen di chapter sebelumnya.

💅 HAPPY READING 💅

"Dan tugas kita untuk membuat penderitaan itu menjadi sebuah kebahagiaan" Ucap aizel dengan nada melankolis.

Leo menatap aizel heran "kenapa kau jadi puitis begini?" Tanya leo pada aizel

"Haaaa.... Namanya juga hidup, menderita dan bahagia itu satu paket. Seperti paket panas 1 dcm" Ujar aizel sambil membetulkan posisi duduknya.

"Apa hubungannya?" Tanya leo bingung

Aizel menatap leo lekat lekat lalu berujar "gak ada hubungannya sih"

Leo memutar kedua bola matanya malas, agak kesal melihat aizel yang sudah mulai tertawa. "Ngomong-ngomong kita sudah lama berteman tapi kau belum pernah bercerita tentang dirimu ai" Ujarnya

Mendengar ujaran itu, tawa aizel meredam "tidak ada yang istimewa dariku, aku hanya anak yatim piatu yang ditinggalkan di panti asuhan" Sahut aizel sambil kembali menulis prnya

"Maaf ai" Tutur leo merasa tak enak "aku tau kau dari yaaaa begitulah, tapi aku cuma tau itu ai. Aku ingin tau lebih jauh tentangmu tak adil rasanya kau tau semuanya mengenai akau bahkan sampai ke kristal. aku juga ingin memahamimu, bukan kau saja yang harus memahami aku." Lanjut nya

Aizel kembali menatap leo, tapi kali ini tatapan nya berbeda. Dengan wajah datar aizel menatap dalam bola mata leo seakan akan ia akan menyelami arti binar dari bola matanya. Leo yang ditatap begitu sedikit terkejut tetapi selanjutnya ia menatap lembut aizel, dan didetik itu aizel tersenyum.

Leo seketika bengong, ia merasakan seperti ada angin lembut yang menerpa, suasana seakan sunyi. Senyuman aizel berbeda, senyuman yang tak pernah dilihat oleh leo sebelumnya. Senyuman tulus yang manis dan polos. 'Apa ini? Aku tak pernah sadar kalau aizel secantik ini' batin leo.




Kristal meremas kuat mouse komputer yang ada digenggaman nya, benda tak bersalah itu harus menjadi pelampiasan amarah kristal. Saking kuatnya genggaman itu membuat mouse komputernya remuk, matanya kristal melotot, mulutnya bergeretak menahan amarah, hatinya panas pikirannya ikutan panas melihat pemandangan di layar monitornya sekarang.

Leo matenya tengah menatap aizel dengan tatapan takjub, leo tak pernah menatap kristal dengan tatapan begitu. Melihat matenya menatap orang lain begitu membuat kristal terbakar api cemburu. Ia rela membatalkan meetingnya hanya karena rindu ingin melihat leo tapi apa ini? Ia malah mendapati leo yang tengah menatap takjub kepada orang lain. Apa anak itu ingin selingkuh?

"Nona ada apa?? Anda kelihatan marah" Tanya austin was-was

"Dasar jalang" Gumam kristal

"Apa??" Tanya austin ingin memastikan pendengarannya

Kristal berdiri dari tempat duduknya hendak pergi tapi di hentikan oleh austin.

"Woo woo woo..... Kau mau kemana?" Seru austin

"HAAAA..... Ayolah jangan mencampuri urusan ku, aku mau kerumah leo" Hardik kristal berusaha menahan amarahnya

"Untuk apa? Tolong jangan ceroboh. Kau ingin datang kesana dengan emosi seperti ini? Kau ingin membuat leo semakin tidak menyukaimu?" Sungut austin menahan kristal

My Female Alpha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang