Sebelum cerita ini dimulai author ingin berterima kasih kepada 149 yang sudah baca, 31 vote, dan 10 komen. Terimakasih 🤗
😺Happy Reading😺
Suara tertawakan terdengar di rumah besar kristal, membuat pekerja disana ikut tersenyum mendengar tawa itu. Susah sejak lama pekerja disini tidak mendengar suara tertawa lepas seperti itu, bahkan mungkin ada pekerja yang sama sekali belum mendengar suara tertawa dirumah ini.
Leo tertawa lebar sampai-sampai air matanya keluar, terbading terbalik dengan leo. Aizel selaku orang yang sedang ditertawakan sedang cemberut.
Aizel ada dirumah kristal, ia dijemput (diculik) saat pulang sekolah. Kristal bahkan repot-repot melakukannya sendiri, padahal ia bisa saja menyuruh orang lain untuk melakukannya. Bukan tanpa alasan, kristal menculik aizel dan membawanya kerumah karna leo sudah 3 hari tidak mau melihat dirinya dan berdiam diri menjauh. Leo tak marah pada kristal, mungkin leo malu? Kristal melihat sendiri ada semburan merah dipipi leo saat kristal mendekatinya. Kristal membawa aizel kemari dengan harapan leo tak malu lagi, dan sepertinya rencananya berhasil.
"Jika kau tidak berhenti, aku akan menyumpal mulutku menggunakan roti ini!" Ancam aizel
"Hahaha... Haha.. Haaaaa...." Leo berusaha menghentikan tertawanya, ia menghapus air mata disudut matanya.
"Kau ingin ku pukul?"
"Siapa yang ingin kau pukul?" Ucap kristal galak menyela perkataan aizel, sambil membawa nampan berisi makanan ringan kristal memasuki ruang keluarga dimana leo dan aizel berada.
"Tau!" Ucap aizel ngambek sambil membelakangi mereka berdua.
Kristal duduk disamping leo, "kenapa kau tertawa seperti itu hmm?" Tanyanya pada leo. Kristal lega akhirnya leo mau tertawa dan tak malu lagi dengannya.
"Kemaren aizel main bola lalu celananya robek, mana celana dalamnya warna pink lagi hahahaha....." Jelas leo sembari tertawa lagi.
"Hahaha...." Kristal tertawa kecil. Ia tak tertawa karna ucapan leo, melainkan karna wajah leo yang menurut kristal sangat lucu saat tertawa.
"Maaf ai, aku tak bisa menahannya, luke yang bilang padaku" Ucap leo meminta maaf tapi aizel masih tak bergeming.
"Hei anak kecil, jangan ngambek begitu. Kau ter-"
"Kristal bisakah kau diam, nanti dia tambah ngambek" Ucap leo memelototi kristal. "Ayolah ai berhentilah merajuk, aku akan memberimu cup cake" Tawar leo membujuk aizel. Biasanya anak ini mudah dipancing dengan makanan.
"Aku mau 2" Ucap aizel sambil menatap leo
"Aku akan memberimu 5" Ucap leo, aizel tersenyum dan mulai membalikkan diri menghadap leo dan kristal.
"Bagaimana denganku? Aku juga mau" Ucap kristal tak terima.
"Kau tak usah, udah besar juga. Lagipula kau tak suka manis kan" Ucap leo
Kristal kembali menatap sinis aizel, tapi tak digubris oleh aizel karna ia sedang memikirkan rasa cup cake apa yang akan ia pilih. Kristal merasa menyesal membawa bocah kematian itu kemari, seharusnya dia paksa saja leo agar mau berbicara padanya. Apa ia racun saja bocah ini agar ia tak bisa mendekati leo lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Female Alpha [END]
WerewolfSebuah cerita klasik yang menceritakan seorang omega bernama leo yang tak rela menjadi seorang omega dan selalu meragukan gender keduanya tersebut. Apakah leo masih akan terus terusan menentang bahwa ia omega atau justru ia akan menyerah dan meneri...