Insiden

116 12 0
                                    

Tanpa kau sadari, justru gelap itu yang telah membawamu pada titik ini. Dalam detik-detik kebersamaan kita.
---

Seminggu berlalu sejak kejadian dipantai malam itu. Valen dan Gariel kini resmi berteman, keduanya bahkan beberapa kali terlihat pergi dan pulang sekolah bersama, tentu dengan Gariel yang menjemput Valen dirumah gadis itu.

Valen yang awalnya agak susah menerima orang baru dalam hidupnya, kini malah bahagia menemukan Gariel disisinya. Begitu pula dengan Gariel, pemuda tampan yang awalnya selalu dingin terhadap orang lain selain Dika kini malah menjelma menjadi sosok teman yang hangat bagi Valen. Entah memang karena begitu adanya atau mungkin ini masuk kedalam salah satu dari rangkaian rencana yang sudah Gariel persiapkan dengan matang. Entahlah, hanya Gariel yang tahu jawaban akan tindakan yang ia lakukan.

Heran, mungkin itu yang dirasakan semua orang saat melihat keduanya berjalan bersisian seperti saat ini. Terkecuali Dika yang memang tahu menahu akan apa yang terjadi diantara keduanya, tentu karena Gariel yang menceritakan semuanya. Juga Fira yang diceritakan langsung oleh Valen.

Tanpa terasa kini keduanya, Valen dan Gariel, sudah berada didepan kelas keduanya. Valen menyergit saat melihat Gariel yang malah berhenti didepan pintu kelas, menaikkan sebelah alisnya untuk bertanya secara tidak langsung kepada cowok itu.

"Gue mau ke perpus. Nanti pulangnya bareng ya, tunggu di pos depan aja."

Dahi Valen makin berkerut, tidak biasanya Gariel menuju ke perpustakaan di jam-jam pagi seperti ini. Ralat. Valen bahkan tak pernah melihat cowok itu pergi ke perpus sejak kepindahannya ke sekolah ini.

"Ngapain ke perpus pagi-pagi gini?" tanya Valen tampak bingung, bahkan cewek cantik itu kini menatap serius menunggu Gariel membalas pertanyaannya.

"Lo lupa hari ini gue dihukum ngebersihin perpus dari pagi sampe pulang karena kemarin ketiduran pas kelasnya BukDe?"

Ah, sekarang Valen ingat, kemarin Gariel ketiduran dikelas karena kecapean. Jam pelajaran pertama kemarin adalah olahraga, Gariel dengan semangat 45 bermain futsal 2 jam penuh bersama beberapa temannya, hingga membuat cowok itu kecapean dan akhirnya tertidur pada mata pelajaran selanjutnya yang kebetulan diajar oleh guru yang terkenal sangat disiplin kepada muridnya.

Melihat Gariel yang tertidur dipojok kelas membuat sang guru naik pitam ditengah proses pembelajaran yang berlangsung. Telinga Gariel dijewer hingga membuat dirinya langsung tersadar dari tidurnya. Ia awalnya tak tahu akan kondisi yang terjadi karena efek baru bangun tidur, namun teriakan dari sang guru yang menyuruhnya keluar kelas segera membuat Gariel sadar akan kesalahannya.

Karena sadar bahwa memang dirinya yang salah, Gariel menurut saja saat disuruh berdiri diluar kelas. Namun tanpa disangka, ternyata sang guru yang biasa dipanggil BukDe itu memberi hukuman bagi Gariel untuk membersihkan perpus sehari penuh pada hari berikutnya, yang mana adalah hari ini.

Berbicara tentang BukDe, beliau adalah guru fisika lulusan salah satu Universitas terbaik di Indonesia, beliau juga merupakan guru wali kelas Valen saat kelas sepuluh. Nama aslinya Deliah, yang kemudian murid-murid kurang kreatif memanggilnya BukDe, singkatan dari Buk Deliah. Yaahhh, ada-ada saja memang panggilan sayang yang murid berikan pada gurunya, apalagi jika itu adalah guru dari mata pelajaran yang tidak mereka sukai.

"Yaudah, ke perpus dulu ya! Takut nanti BukDe liat gue belum ada di perpus jam segini ntar hukuman gue malah ditambah."

Nah, lihat kan bagaimana seorang Gariel bisa berbicara sepanjang itu pada orang lain. Sosok Gariel yang dingin kepada wanita memang tak berlaku jika kepada Valen. Bahkan cowok yang memakai dasi abu-abu itu terkesan cerewet bak wanita.

GALEN (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang