selamat membaca yyy , o y di chap ini ku tambahin secuil kisah Teresa.
...
Daisy sudah siap dengan seragamnya, ia menalikan tali sepatunya dan turun ke lantai bawah.
"mantu mamah cantik banget deh" puji Berliana membuat pipi Daisy merah karena malu.
"makasih bun" Berliana tersenyum lalu memberikan makanan untuk suaminya.
"Isy kamu harus makan banyak biar anak kamu sehat" Daisy mengangguk mengiyakan ucapan ayah mertuanya.
Saka menarik kursi di samping Daisy, ia duduk dengan muka yang masih acak-acakan.
"kok ga ngebangunin?" tanya Saka pada Daisy yang sibuk mengambil nasi dan lauk untuk Saka.
"kirain bakalan bangun sendiri" ucap Daisy lalu meletakkan piring milik Saka di meja.
"Saka kamu makannya cepetan, itu istri kamu udah selesai makan, udah siap juga, masa kamu belum mandi" perintah Berliana.
"iy--"
"gak usah gapapa bun, hari ini aku ada ulangan pagi, itu juga udah di jemput sama temen aku" ujar Daisy, ia menyalimi kedua tangan mertuanya, terakhir ia menyalimi tangan Saka hanya untuk ber-akting.
"kamu ada masalah sama istri kamu?" tanya Arthur.
"perasaan engga, orang baik-baik aja" jawab Saka merasa tidak ada yang aneh.
"awas kalau kamu berani nyakitin istri kamu, siap-siap aja kamu ayah blacklist dari list keluarga"
...
"lo ngerasa aneh gak? Daisy akhir-akhir ini jadi agak pendiem" bisik Teresa sambil menunjuk Daisy yang sedang memesan makanan di kantin.
"iya, gue curiga dia nyembuyiin sesuatu dari kita, kaya yang kemarin-kemarin tuh" ucap Jenny di angguki oleh Teresa.
"kita gabung ya, makasih" Celos dan teman-teman sompralnya datang menganggu acara bisik-bisik gadis itu.
"lo ngapain nyuruh istri gue mesen? lo tau kan dia lagi hamil? kalau dia--"
"stop, gue kesana sekarang!!" final Teresa meninggalkan Jenny yang kebingungan, bagaimana pun dirinya tidak akrab dengan inti Rajawali, apa lagi sahabat laknatnya meninggalkan dirinya.
Jenny menghela nafas lega saat Daisy jalan ke arah mereka, untung saja Teresa pengertian.
Daisy duduk di samping Jenny, ia berbicara dengan Jenny, mencoba mengabaikan semua laki-laki itu.
Saka berpindah tempat menjadi di samping istri kecilnya, ia mengusap rambut Daisy namun gadis itu mengacuhkannya.
"anjir lah, ga dimana-mana gue tetep jadi nyamuk" ujar Celos kesal.
"yang penting lo cowo" ucap Ragas membuat Celos kebingungan.
"kalau nyamuk cewe lo harus nyari nafkah, makanya lo beruntung jadi nyamuk cowo" jelas Abi.
"apaan sih! ga nyambung goblok" Celos menoyor kepala Ragas di balas tatapan tajam oleh cowo itu, Celos pun menyengir.
"kenapa?" bisik Saka tepat di telinga Daisy, sebenarnya Saka juga merasa Daisy berubah, istrinya itu seperti menghindarinya.
"jangan gini, gue malu" ucap Daisy pelan lalu menjauhkan badannya dari Saka, Saka yang melihat itu kembali mendekatkan dirinya lagi pada Daisy, Daisy pun menjauhkan badannya lagi, bahkan sampai Jenny sudah di ujung Daisy tetap menjauh.
"heh! kalian ga liat gue mau jatuh? lagian ngapain si maju-maju, tempat kosong gitu" ujar Jenny kesal.
Teresa dan Gerry datang membawa pesanan mereka.
"woi geser anjing!, gue mau duduk" ucap Teresa, sebenarnya ia tak ingin berbicara kasar, namun ketika ia salting maka ia akan berkata kasar, aneh memang.
"bentar gue ambil bangku aja biar ga sempit" Gerry mengambil bangku panjang yang kosong kemudian menaruh bangku itu di tepi meja lagi, ia menyuruh Teresa untuk duduk.
"makasih geri makin salut dah gue" Gerry terkekeh, Teresa memang gadis imut.
"makanya gak usah sok-sok an denial" bisik Abi di telinga Ragas, sementara laki-laki dingin itu pergi meninggalkan kantin.
"lo kenapa? lo ngehindarin gue kan?" bisik Saka.
"engga, siapa juga yang mau ngehindarin lo" elak Daisy.
"lo gak pinter boong" ejek Saka.
"gue jujur, lagian buat apa gue boong ke lo, ga guna" jawab Daisy sambil memakan nasi gorengnya.
"gak, gue gatau salah gue apa kalau lo ga ngomong" Daisy menggedihkan bahunya acuh, ia tak menanggapi perkataan Saka lagi.
Daisy, ia sudah berjanji akan menghapus perasaannya pada Saka dan akan mencoba untuk tidak jatuh lagi lebih dalam.
.
.
.🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
paint without t [end]
Teen FictionMarried By Accident? Hal itu tidak pernah terlintas dipikiran Daisy, apa lagi menikahnya dengan orang yang notabennya adalah musuh kita sendiri. Start : 19 September 2021 cover : Pinterest