votment yuk 😠😠😠💘💘!!!
...
Semuanya diam mendengar penuturan Saka, tidak ada yang berani berbicara."halo kak, kenalin aku Sennara, panggil aja Nara" gadis yang tadi bersama Saka memperkenalkan dirinya pada Daisy, Teresa dan juga Jenny.
Ketiga gadis itu mengangguk tersenyum sambil menjabat tangan Nara.
"e - eh oh iya, gue pulang duluan ya soalnya bunda gue pasti nungguin" Daisy buru-buru keluar dari rumah Abi, saat melewati Saka, kedua mata mereka bertemu, namun Daisy cepat-cepat memutus kontak mata mereka.
"duh gue juga nih, lupa ntar malem ada pertemuan keluarga, gue duluan ya" Jenny memasukkan semua alat-alat keperluannya ke sling bag dan menyusul Daisy.
"tapi kan lo sendirian di Jakarta anjir" teriak Celos namun tubuh Jenny sudah hilang tak terlihat.
"duh gue bingung" gumam Teresa.
...
Daisy mengangguk-anggukan kepalanya mengerti mendengar cerita dari Teresa dan Jenny.
Setelah dirinya keluar dari rumah abi ternyata kedua sahabatnya mengejarnya dan menceritakan semua yang diceritakan Gerry pada dirinya.
"gue ga mau, tapi si Tere ngeiyain, ya udah nanti jadi temen Tere dah" ucap Jenny membela dirinya.
"tapi temenin aja, kasian, ajal gada yang tau" Jenny sontak tertawa mendengar perkataan Teresa.
"mulut lo Re" Teresa hanya menyengir saat ditegur oleh Daisy.
"tapi kenapa harus bawa-bawa Saka?" tanya Daisy heran.
"itu gue juga belum tau anjir, si Gerry mau ngomong lo keburu dateng, pas mau ngomong lagi Saka nya keburu dateng, timingnya ga pas" jelas Teresa.
"ya kalau bantu si bantu anjing, ga harus cium-cium segala" batin Daisy lalu memukul pelan mulutnya karena berbicara kasar.
"lo bentar lagi 4 bulan ya? gak sabar gue liat perut lo nambah gede, pasti lucuuu" Jenny membayangkan jika sahabatnya ini berjalan-jalan sambil memegang pinggang, pasti kece.
"jangan bayangin gue!!" tegas Daisy karena ia tau pikiran sahabatnya.
"lucu njir, gemoy" imbuh Jenny.
"ni mau balik kapan? udah jam 5 lebih, ntar lo di cari mertua lo Sy" Teresa benar, pasti Berliana mencarinya.
"anterin gue ya, hehe" Teresa dan Jenny memasang wajah datarnya, berangkat sama siapa, pulang sama siapa, sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan Daisy.
...
Daisy melihat halaman rumah Saka kosong, artinya hanya ada beberapa ART di rumah ini, dan sisanya telah pergi.
Rumah besar ini cukup membuat Daisy kesepian karena kedua orang tua Saka sering pergi urusan bisnis, dan Saka pergi bermain, bahkan kadang Saka menginap di basecamp Rajawali.
Kaki jenjangnya melangkah ke taman belakang, Daisy mendudukan bokongnya di tepi kolam ikan yang berisi banyak sekali tanaman bunga teratai.
Seandainya saja malam itu Daisy menuruti perkataan kedua sahabatnya untuk tidak pergi ke pantai, dan Daisy tidak memberikan obat tidur pada kedua sahabatnya pasti akhirnya tidak jadi seperti ini.
flashback
Daisy terus melihat ke arah pantai dari balkon kamar hotelnya. Pantai, sedari dulu Daisy menyukai pantai karena suara ombak dan angin yang menyatu sangat menenangkan.
"lo mau ke pantai ntar malem? kalau iya gue sama Jenny temenin lo" Jenny mengangguk membetulkan ucapan Teresa.
"kayanya iya, gak usah temenin gapapa, soalnya gue mau nyari kerang-kerangan, lo berdua kan paling antai mungut-mungut barang di pantai" tolak Daisy.
"gak ya! kalau mungut kerang gapapa dah nanti kita ikut" Daisy hanya mengangguk saja.
Malam itu setelah mandi ketiga gadis itu berkumpul di balkon sembari berbincang-bincang.
"eh gue ambil minum dulu ya, lo berdua sini aja" Teresa dan Jenny mengangguk, Daisy tersenyum lalu menuju kulkas kecil yang berada di pojok kamar.
Daisy mengambil tiga botol teh lalu membuka semuanya, ia diam-diam menaruh obat tidur dalam minuman kedua sahabatnya.
Sebenarnya Daisy tak ingin melakukannya, tapi ia suka ketenangan dan ia benci suara banyak orang di pantai, sangat menganggu telinga, pikirnya.
Tak sadar Daisy justru menjerumuskan dirinya sendiri dalam lingkaran hitam ini, semua ini murni salahnya.
Andai saja waktu itu kedua sahabatnya tidak tidur dalam pengaruh obat, pasti kedua sahabatnya akan mencarinya.
.
.
.
🌼🌼🌼jangan pelit vote!! 😠😠💘
KAMU SEDANG MEMBACA
paint without t [end]
Teen FictionMarried By Accident? Hal itu tidak pernah terlintas dipikiran Daisy, apa lagi menikahnya dengan orang yang notabennya adalah musuh kita sendiri. Start : 19 September 2021 cover : Pinterest