meet my mom

109K 7.7K 157
                                    

hii selamat membaca 💘 tandau typo ya geng

.
.
.
🌼🌼🌼

Daisy sedang menunggu Saka di parkiran sekolah, laki-laki itu memaksanya untuk pulang bersama, namun sudah cukup lama dan Saka belum juga menemuinya.

"bareng gue aja, lagian rumah gue sama lo searah" Abi, laki-laki itu menunggu Daisy di luar mobilnya, Daisy ini tipikal pinter-pinter goblok dan lebih banyak gobloknya.

"ga usah, gue udah janji ga enak kalau gue pulang bareng lo" Abi menghela nafas, ia juga ada janji dengan bundanya sekarang.

"sorry gue gabisa nungguin lagi, gue di tunggu bunda, kalau sampai jam -5 Saka ga keluar-keluar, bilang gue nanti gue bilangin Kenzo suruh jemput lo" Daisy mengangguk mempersilahkan Abi untuk pulang.

Sebenarnya Abi takut jika Saka akan berbuat macam-macam dengan Daisy, bisa saja sahabatnya itu di jailin lagi kan?, karena tak ada yang tahu bagaimana jalan pikiran Saka.

Tak lama setelah Abi pulang, Saka datang dengan jersey basket dan keringat yang mengucur dari dahinya membuat remaja itu terlihat sangat mempesona.

"sorry lama" Daisy mengangguk tidak mempersalahkan itu asal ia tidak dicekik lagi.

Tanpa izin Daisy, Saka memakaikan jaket hitamnya pada tubuh Daisy, padahal meskipun sudah sore matahari masih sangat bersinar, dan pasti akan sangat risih jika memakai jaket seperti ini, namun demi melindungi lehernya Daisy tidak protes dan menurut saja.

"rumah lo di mana?" tanya Saka sambil memasangkan helm pada Daisy, percaya tidak percaya, jantung Daisy berpacu sangat cepat sekarang karena jaraknya dengan Saka begitu dekat.

"di samping rumah Abi" ucap Daisy, Saka pasti tahu rumah Abi karena laki-laki itu adalah sahabatnya.

"ngapain sih samping-sampingan, besok pindah rumah aja" ucap Saka kesal, Daisy tidak mengerti dengan sifat Saka yang tidak bisa ditebak.

"lo bisa naik kan?" Daisy mengangguk, tanpa ragu ia menerima uluran tangan Saka untuk menaiki motor Saka yang tinggi, untung saja rok nya tidak pernah ia potong atau pun mengecilkannya.

Saka melajukan motornya menuju alamat Daisy, butuh waktu 35 menit untuk sampai dengan selamat di rumah gadis itu.

"makasih udah nganterin" ucap Daisy lalu memberikan helmnya pada Saka.

"gue mau mampir" Daisy terkejut, ini bukan saat yang tepat, Daisy yakin Aster sedang di rumah.

"a - ada bunda" ucap Daisy menolak secara halus.

"emang kenapa? lo udah cerita kan? lagian gue juga mau bahas hal penting sama bunda lo" ya, Daisy sudah memberitahukan Saka bahwa bunda dan kedua sahabatnya sudah mengetahuinya.

"t - tap--" Saka turun dari motornya, membiarkan motornya itu berada di depan gerbang rumah Daisy lalu memasuki rumah besar itu tanpa menunggu Daisy.

Daisy berdecak kesal, kenapa semua orang selalu mengambil keputusan tanpa persetujuannya?

"assalamualaikum, kakak pulang" Daisy membanting tubuhnya di sofa, di susul Saka yang duduk di sebelahnya.

"waalaikumsalammmm!!!" Aster keluar dari dapur dan terkejut melihat anak gadisnya datang dengan laki-laki, apakah laki-laki itu yang sudah membuat anak gadisnya berubah belakangan ini?

"tumben kakak bawa cowokk, siapa ini kak?" Aster menerima uluran tangan dari Saka.

"Saka tan," Aster benar, ternyata laki-laki ini adalah laki-laki yang membuat anaknya seperti sekarang.

"kakak ke kamar dulu mau ganti baju" pamit Daisy namun Aster menyuruhnya untuk membuat minum.

"buatin minum buat cowonya atuh kak," Daisy menghela nafas kemudian tersenyum dan menampilkan jempolnya pada Aster, ia melangkah ke dapur untuk mengambil minum dan beberapa cemilan.

"sebelumnya saya minta maaf tante, saya bener-bener gak sadar waktu malam itu" Aster mengangguk-angguk sambil tersenyum.

"gapapa Saka, tante juga minta maaf ya, anak tante juga bandel lagian ngapain anak gadis malem-malem ke pantai sendirian,"

"saya bakalan tanggung jawab tante, tapi tolong jangan gugurin anak saya," Aster terkejut, siapa juga yang mau menggugurkan calon cucunya?

"siapa yang mau gugurin? pasti kakak ya? dasar ya gatau rejeki banget" gumam Aster tidak mengerti dengan pikiran anaknya, tapi untunglah Saka masih berada di jalan yang cukup benar.

"nanti malam saya kesini lagi bawa orang tua saya tan" Aster kembali terkejut, kenapa mendadak sekali?!! 

"ya ampun Saka kenapa mendadak? aduh tante gada persiapan apa-apa"

"gapapa tan, yang penting masalah ini harus cepet di selesaiin, nanti Saka coba ngomong sama ayah bunda Saka"

.
.
.
🌼🌼🌼

tbc
vote sm komen yuk?!!

paint without t [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang