Pagi sampai sore ini, Daisy hanya berdiam diri di rumah tanpa ada teman.
Berliana dan Arthur bekerja, sedangkan suaminya kembali bersekolah.
Astaga ia juga merindukan sekolah.
Suara bising terdengar dari luar, sepertinya banyak motor yang datang ke rumahnya.
Benar saja, inti rajawali atau teman-teman Saka itu datang, Saka juga membawa ketiga temannya.
Iya tiga, Kanista sudah masuk ke dalam list teman Daisy.
"ya ampun, demi apa gue masih bisa ketemu kalian" Daisy berjalan sedikit cepat menyambut teman-temannya yang turun dari motor para kekasihnya, iya kekasih.
Celos dan Jenny ternyata diam-diam sudah memiliki hubungan sejak lama, mungkin sekitar 4 bulan yang lalu. Saat di curug.
Sedangkan Teresa sudah berhasil meluluhkan hati Ragas.
Dan Kanista masih NT guys, nice try. Abi masih saja tidak bisa merelakan Daisy.
"kalian masuk dulu yuk, gue bikinin minum dulu" ajak Daisy, langkahnya menuju ke dapur, tanpa tahu bahwa Saka mengikutinya.
"kamu duduk aja, aku yang bikinin, nanti kamu capek" Daisy cukup terkejut dengan kehadiran Saka yang berada di belakangnya.
Jadi posisinya tuh gini, Daisy berada di pinggir meja lagi megang toples kopi bubuk sama sendok, dan tiba-tiba Saka dateng dan ngambil toples sama sendok itu, jadi posisi mereka seperti sedang berpelukan dari belakang.
Kalau ini mah Saka yang modus hehe.
"gak usah, kamu tolong buatin es batu aja ya"
Saka mengangguk, ia pun berjalan ke arah dispenser yang otomatis bisa membuat es batu.
Daisy perlahan menaruh bubuk kopi berwarna kecokelatan itu ke dalam masing-masing gelas, ada yang dingin ada yang hangat, Daisy hafal betul kebiasaan teman-teman suaminya.
"kamu ke sana aja biar aku yang bawa nampannya" Daisy setuju, ia juga sudah sedikit capek.
Padahal dari tadi aktivitasnya hanyalah tidur, makan, tidur dan jalan-jalan mengelilingi rumah.
Daisy duduk di sofa di samping Teresa, ia memandang Gerry yang sedang bercanda dengan Celos.
Mengingat satu hal, Gerry dan Nara adalah saudara tirinya. Jujur saja, Daisy belum menerima fakta itu.
Lamunannya buyar saat sesuatu hangat menerpa wajahnya. Ternyata Saka yang menempelkan, dan Teresa sudah menghilang dengan Ragas entah kemana.
"minum, jangan pikirin yang engga-engga dulu" Daisy tersenyum mengangguk, ia meraih segelas susu itu, tadi pagi ia memang lupa meminumnya.
Karena sudah hamil besar, Daisy jadi melupakan kebiasaan minum susunya itu.
"tambahin es ya? masa iya sore-sore gini minum susu hangat" Daisy mengeluarkan puppy eyesnya, namun Saka sepertinya tidak luluh karena laki-laki itu menggeleng tak memperbolehkan.
"engga, aku juga minum kopi hangat kok" jawab Saka, sontak Daisy memutar bola matanya malas.
"apa kabar Sy?" Gerry yang tadinya bercanda kini duduk di samping kanan Daisy.
Bahkan atensi semua orang kini teralihkan pada mereka. Semuanya kini diam tahu bahwa Gerry akan mengungkapkan hal yang mungkin saja penting.
"baik, lo sama adek lo gimana?" tanya Daisy mencoba menghapus kebencian dihatinya bahwa Gerry adalah saudaranya.
"gak baik Sy, gue merasa bersalah sama lo" sesal Gerry.
"gapapa, gue juga udah lupain kok" ujar Daisy spontan, cewek kalau di minta maafin, di tanya kenapa, pasti jawabnya spontan gapapa.
"jangan gitu Sy, gue serius minta maaf, gue kayanya banyak salah sama lo ya Sy? haha gak usah di tanya, harusnya gue gak minta Saka buat jagain adek gue---"
Kalian tahu? Gerry sudah sungkem pada Daisy sedari tadi, bahkan Celos sampai merekam adegan tersebut karena ia tak sadar bahwa celana Gerry sobek di bagian belakang.
Jadinya, mereka sebagai penonton hanya bisa menahan tawanya agar tidak merusak momen.
"udah lah Ger, ini bukan salah lo kok, gue juga salah, harusnya gue nolak pas itu" imbuh Saka menepuk bahu Gerry tanda untuk bangun.
"soal ayah,, please Sy dengerin gue dulu!" Daisy yang akan beranjak kini menjadi tak tega karena Gerry menarik-narik kakinya.
"tangan lo gak usah cabul ya anjing" tegur Saka, padahal Gerry hanya menarik pergelangan kaki Daisy saja, tapi cowok itu sangat posesif sekarang.
"gue lagi gamau bahas itu sekarang Ger, maaf ya?" Gerry mengangguk, ia mengerti bahwa pembahasan soal ayah adalah hal sensitif bagi Daisy.
"anjay jadi mellow gini, mending jalan aja yuk" ajakan Celos di angguki oleh mereka semua namun tidak dengan Saka, laki-laki itu menatap tajam Celos membuat Celos cengengesan sendiri.
"gue sama Daisy gak ikut" senyum di wajah Daisy luntur seketika.
"kenapa? kan bisa pakai mobil" usul Daisy.
Saka menoleh pada Daisy, istrinya tidak peka sekali! jelas-jelas ia ingin menikmati waktu hanya berdua dengan Daisy.
🌼🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
paint without t [end]
Dla nastolatkówMarried By Accident? Hal itu tidak pernah terlintas dipikiran Daisy, apa lagi menikahnya dengan orang yang notabennya adalah musuh kita sendiri. Start : 19 September 2021 cover : Pinterest