one day with u II

66.2K 4.4K 44
                                    

vote + comment yuk!! 😔😔

...

Daisy menatap kedua laki-laki di depannya secara bergantian, tidak ada yang salah dari mereka. Tetapi sejak Daisy tiba di sini laki-laki yang ia ketahui bernama Samuel seolah-olah menjauhkannya dari Saka, kecurigaannya semakin meningkat.

"bentar, kalau mereka beneran gay ukenya siapa ya? mereka berdua aja keliatan macho anjir, apa jangan-jangan mereka macho buat nutupin kalau mereka gay?" Daisy sedari tadi memikirkan ini terus menerus.

"Saka kamu nyampe kapan? duh maaf ya tante baru pulang gini, oh iya mana istri kamu?" seorang wanita berumur kurang lebih 45 tahun itu datang dengan kekasihnya.

"saya ta - tante" ucap Daisy gugup, bagaimanapun wanita di depannya ini sangat mirip dengan Berliana, bunda Saka.

"k - kok mirip bunda?" tanya Daisy polos membuat semuanya terkekeh.

"tante Serli kembaran bunda" Fakta apa lagi ini? ia sudah cukup lama menikah dengan Saka tapi kenapa ia baru mengetahui hal ini?!

"o - oh jadi bunda punya kembaran ya, aku baru tau tante, maaf ya" wanita bernama Serliana mengangguk tidak mempermasalahkan hal itu.

"gak papa lah, oh iya nama kamu Daisy ya? namanya cantik banget, pasti mamah kamu suka bunga Daisy ya?" tebak Serli mencoba lebih dekat dengan Daisy.

"bukan, kata bunda, ayah yang suka" lirih Daisy, ia jadi ingat ayahnya.

Melihat raut wajah Daisy yang berubah, Serli jadi merasa bersalah, ia tidak tahu hal itu akan membuat Daisy sedih.

"oh iya kalian pasti belum makan kan? tante bakalan masakin kalian masakan ter enak yang pernah tante buat!" ucap Serli mencairkan suasana.

"mau! Daisy bakalan bantu tante deh, yuk gas tan!!" ucap Daisy semangat karena ia suka memasak.

Kedua perempuan itu pergi ke dapur, sementara laki-laki yang sedari tadi diam masih mencerna otaknya, karena ia sedikit deja vu dengan wajah Daisy, apa lagi ketika gadis itu mengatakan ayahnya menyukai bunga Daisy.

...

Mereka bertiga, yakni Daisy, Saka dan Samuel tengah jalan-jalan di pinggir kebun teh sore ini. Ternyata pemandangan di sini sangatlah segar menurut Daisy.

Sungai kecil di pinggir perkebunan sangat jernih, di tambah lagi daun-daun yang gugur seolah-olah berenang di air.

"lo kapan balik ke New York?" Daisy sedikit tertarik dengan pembicaraan ini, ia pun berjalan di belakang Saka dan Samuel sembari menguping.

"bulan depan kayanya" usut punya usut Samuel bersekolah di New York dan hidup di sana sendirian, untuk bulan ini ia pulang karena merindukan keluarganya.

"gue ikut!! gue mau ketemu Olivia Rodrigo!!" tiba-tiba Daisy menimbrung ucapan mereka.

Saka yang mendengarnya pun menoyor kepala Daisy, "Olivia mah di California tolol bukan New York".

"lah emang iya? gak papa lah, yang penting satu negara!" ucap Daisy tak mau merasa salah.

"gak, lo cerewet gue gak suka" Daisy memukul bahu Samuel, andai saja Samuel tidak tampan, ia pasti akan memukul wajahnya sampai lebam.

"lah siapa yang mau di sukai sama lo?! pede banget!" ketus Daisy.

"diem deh ribut mulu lo berdua, lo juga, gak usah gangguin bini gue ya bangsat" Daisy menjulurkan lidahnya pada Samuel yang memutar bola matanya malas.

"buruan jalannya udah mau maghrib ini, banyak dedemit ntar" Daisy melotot ke Saka.

"mulutnya jangan ngadi-ngadi!"

"lah emang bener, dulu di sini itu ada yang--" Daisy menutup telinganya rapat-rapat, bahkan ia memimpin jalan.

Demi apapun, Daisy penasaran dengan cerita Saka, namun ia juga merasa takut jika mendengarnya, tapi ia juga penasaran!!! Ahh jadi serba salah.

.
.
.
🌼🌼🌼

di sini sy memberikan clue tentang ayah Daisy, tebak yukk besti.

vote + comment buat double up ini!! 😠

paint without t [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang