liar

97.5K 6.3K 73
                                    

selamat membaca y brokk, typo tandain oghe

.
.
.

2 bulan sudah berlalu, selama itu juga hubungan Saka dan Daisy semakin erat dengan sedikit cek cok yang menyertai.

Saka mengendus endus leher Daisy sampai gadis itu merasa jengah.

"lo ngapain sih? gue geli tau gak" ungkap Daisy jujur.

"gue cuman cari bagian tubuh lo yang bau, serius deh, lo gak mandi ya?" tanya Saka sambil menjauhkan tubuhnya membuat Daisy mendelik.

"halah basi! bilang aja lo nafsu sama gue kan?"

Saka tidak menggubris perkataan Daisy, ia semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya.

"lo gak mandi berapa hari? perasaan gue gak pernah lihat lo mandi"

"oh lo diem-diem perhatiin gue ya?" Saka langsung diam, namun setelahnya laki-laki itu kembali membuka suara.

"gr amat bocah!" elak Saka sambil menyentil jidat Daisy.

.....

"besok jadwal periksanya lagi kan? gue kayanya gak bisa nganter, gue mau kumpul sama anak rajawali" izin Saka, laki-laki itu sudah jarang sekali berkumpul dengan teman-temannya.

"gapapa, nanti gue ajak Tere sama Jenny ajaa" ucap Daisy memberikan izin pada Saka, karena ia tahu Rajawali bukan geng yang suka tawuran apa lagi mencari masalah, bahkan geng itu hampir tidak mempunyai musuh.

Saka memundurkan tubuhnya tepat di depan perut Daisy, ia membuka baju terusan milik Daisy membuat istrinya itu kaget.

"heh mau ngapain?!" tanya Daisy garang.

"cuman mau liat anak gue, takut amat lo sama gue" ejek Saka lalu mengecup perut Daisy, Daisy merasakan perutnya di penuhi kupu-kupu karena baru pertama kali Saka melakukan ini.

...

Daisy sudah selesai memeriksa kandungannya di temani oleh Teresa dan Jenny.

"udah lama kita ga kumpul, pumpung hari ini minggu gimana kalau kita kumpul di cafe biasa?" Daisy dan Teresa mengangguk menyetujui ajakan Jenny.

Mereka bertiga langsung saja melaju menuju cafe yang sering mereka kunjungi.

"ih gue ga nyangka 6 bulanan lagi gue bakal jadi aunty" heboh Teresa.

"berati 1 bulanan lagi lo bakal homeschooling?" pertanyaan Jenny membuat Daisy diam, benar juga, kandungannya pasti akan membesar seiring bertambahnya waktu.

"gue belum diskusiin sama Saka" jawab Daisy membuat mereka membentuk huruf O di mulutnya.

Mereka tiba di depan cafe, langsung saja mereka masuk dan memilih duduk di pojok dekat jendela.

"gue pesen biasa" Jenny mengangguki perkataan dua sahabatnya, ia memesan ke barista karena ini cafe minimalis, jadi tidak akan ada waiters yang datang memberikan menu.

Daisy melihat ke sekitar, cafe ini banyak berubah, bahkan pajangan-pajangan di dinding sudah ganti.

Daisy terus melihat ke sekelilingnya hingga pandangannya terpaku pada segerombolan laki-laki dan satu gadis cantik. Di sana ia melihat Saka, suaminya sedang mengecup mesra pipi dan bibir gadis itu.

...

"see you, makasih ya udah nganterin gue" Teresa dan Jenny mengangguk lalu berpamitan, begitu juga dengan Daisy yang memasuki rumahnya.

Ia melihat motor Saka sudah terparkir di garasi, ia tak heran jika suaminya sudah pulang duluan, karena setelah makanan milik Daisy habis, Daisy mengajak kedua sahabatnya pergi ke pantai.


Daisy berjalan menuju kamarnya, ia berusaha bersikap sebiasa mungkin dan melupakan kejadian tadi.

Tangannya memutar kenop pintu dan melihat Saka yang baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan celana boxser.

"lo baru pulang? antriannya panjang ya?" tanya Saka, basa basi mungkin.

"engga, gue mampir ke pantai tadi" jawab Daisy.

"lain kali lo bawa jaket, udara pantai kan dingin, apa lagi pakaian lo tipis gitu" saran Saka, ia hendak memeluk Daisy namun Daisy menghindarinya.

"iya, gue mau mandi dulu" Saka yang mengerti pun menepi memberi jalan Daisy ke kamar mandi. 

Daisy merendam dirinya di bathub, sekarang lupakan dulu perjanjian antara dirinya dan Saka.

Tinggal bersama Saka hampir 2 bulan bukan berati Daisy tidak mengalami apa-apa, Daisy akui ia mulai mencintai Saka karena perlakuan Saka padanya, meskipun Saka orangnya ceplas ceplos dan lemes mulutnya, ia tahu bahwa perkataan Saka mengandung butir kekhawatiran.

Namun ia kembali mengingat, Saka tidak pernah menyukainya. Dan saka mempunyai pacar.

.
.
.
🌼🌼🌼

vote yuk😲

paint without t [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang