vote yuu
...
Saka dan Abi tengah berada di kantin rumah sakit, membeli makan malam untuk semua teman-temannya.
"gimana perasaan lo ke Daisy?" Abi tiba-tiba menanyakan hal itu pada Saka.
"100% gada yang berubah" jawab Saka.
"kalau ga suka lepasin Ka, lo gatau dia cape-capean nutupin kalau dia sedih liat lo sama Nara berduaan, gue tau lo niatnya mau bantu Nara, tapi lo plin-plan anjing, lo udah punya bini, apa lagi bakalan jadi Ayah, lo gak seharusnya megang tanggung jawab yang bukan kesalahan lo" ceramah Abi panjang lebar.
"gue tau, tapi gue bingung Babi, di satu sisi gue ga tega liat sahabat gue bakalan kehilangan adeknya, di satu sisi gue juga pengin deket sama Daisy, tapi susah, menurut gue juga Daisy orangya tertutup, ga pernah cerita apa-apa, gue beda sama lo Bi" balas Saka sambil mengusap wajahnya frustasi.
"antrian nomor 15" Saka bangkit dari duduknya menuju stan makanan untuk mengambil pesanan mereka.
...
Pukul 20:00 Daisy mencoba untuk memejamkan matanya, namun tidur tanpa Saka di sampingnya rasanya hambar, tidak enak.
Saka tidak pulang, dan sampai saat ini laki-laki itu belum mengiriminya pesan, Daisy tahu mereka menikah hanya sebatas pertanggung jawaban.
"Daisy turun makan malem sayangg" suara Berliana menggema dari bawah, sebenarnya Daisy tidak ingin mengikuti makan malam karena mager, tapi ia juga lapar.
Daisy pun turun ke meja makan, bergabung dengan kedua mertuanya.
"Saka emang kelewatan ya!! dia gada ngabarin kamu kan? Yah marahin aja deh anak kamu yang bandel itu!!" dumel Berliana kesal.
"udah biarin kalau nanti pulang pintunya kunci aja, ga usah di buka kalau dia ketuk-ketuk, kebaisaan ya tuh anak" Berliana selalu bilang seperti ini, namun ketika dirinya mendengar suara teriakan dan getukan pintu dari Saka, ia langsung bergegas membukanya.
"sebenarnya dia di mana sih?!" kesal Berliana, masalahnya ia malu pada Daisy karena anak laki-laki nya itu sangat tidak bertanggung jawab.
"yntkts" jawab Arthur sambil melahap makanannya sebelum sebuah sendok terbang menuju kepalanya.
...
Daisy sedang berada di dalam mobil bersama kedua mertuanya, ya Daisy menebeng ke sekolah karena kebetulan mertuanya akan pergi ke arah yang sama.
"kamu gak usah mikirin si anak bandel itu sayang, oh iya masalah home schooling bunda udah dapet gurunya, nanti bunda tinggal ngomong sama kepala sekolah kamu" Daisy mengangguk berterima kasih kepada Berliana, ngomong-ngomong ini adalah hari terakhirnya di sekolah.
Mobil milik Arthur sampai di depan gerbang sekolah Daisy, mobilnya yang mewah menarik perhatian semua orang yang ada di sana, namun setelahnya mereka kembali beraktivitas seperti biasa setelah melihat Daisy yang keluar dari mobil.
"wih dapet pelanggan baru nih" gurau Sagara yang langsung mendapat pukulan kecil dari Daisy.
"tapi ko gue kenal ya sama mukanya, mirip bokapnye Saka gaksi ,Ais?" jantung Daisy memacu lebih cepat, dari mana Sagara mengetahuinya? Lagian ngapain juga ayah mertuanya membuka jendela hanya untuk menyapa gadis-gadis SMA.
"mukanya ga asing anjir, serius dah mirip bokapnya Saka" Daisy ingat karena Saka adalah anak nakal, dan Sagara adalah ketua osis sudah pasti Sagara yang mengurus semua itu, dan jika ada panggilan orang tua pasti Sagara juga akan mengikuti semua adegan drama itu.
"gausah dipikiran lah, mending ke kantin aja hayuu, gue aus pengin beli es teh" Daisy menarik tangan Sagara menuju kantin yang cukup sepi.
"masih pagi udah nge es, mana tuh es batu banyak banget" cibir Sagara.
"biarin lah, orang gue pengin" balas Daisy.
"Sy lo suka ke Saka ya? gue liatin mata lo selalu cari-cari Saka"
"ih apaan, mana ada gue suka ke orang yang udah jahatin gue dulu" elak Daisy sambil tertawa namun semua itu sudah menjawab pertanyaan Sagara.
...
Daisy, dan kedua sahabatnya sedang berada di cafe yang dulu sering mereka kunjungi.
"duh gue kemarin ngerasa bersalah liat muka lo anjir Sy! harusnya gue ga nyuruh Gerry buat nelfon Saka, tapi gue gatau kalau lo lagi jalan sama Saka" Jenny mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
"santai aja kali, lagian gue juga ga niat jalan sama tuh orang" jawab Daisy.
"Jenny nya yang goblok si menurut gue" sindir Teresa.
"diem deh ga usah ribut gue pusing" jengah Daisy melihat kedua sahabatnya akan beradu.
"Sa menurut lo gue suka Saka gak?" semuanya mendadak diam, bahkan Jenny juga menganga.
"lah kok tanya gue, kan yang ngalamin lo anjeng" jawab Teresa.
"ya gue gatau, tapi kalau gue di deket Saka nih ya, gue nyaman gitu, tapi agak nyebelin si dia, tapi kalau gue di deket Abi gue juga gitu, di deket Saga--"
"BUSET ANJIR LAKI LO BERAPA SI?!" suara gebrakan meja dari tangan Jenny membuat semua pengunjung cafe menatap ke arah mereka.
.
.
.
🌼🌼🌼tbc y broww.

KAMU SEDANG MEMBACA
paint without t [end]
Teen FictionMarried By Accident? Hal itu tidak pernah terlintas dipikiran Daisy, apa lagi menikahnya dengan orang yang notabennya adalah musuh kita sendiri. Start : 19 September 2021 cover : Pinterest