Sampai di kediaman Segal sepi menyapa mereka.
"Orang rumah pada kemana?" tanya Athala pada asisten rumah tangganya.
"Pergi ke bandara, Mas, soalnya Marsha pulang."
"Ooo," jawab Athala mengerti.
"Marsha siapa?" bisik Aoi.
"Kakak gue yang tinggal di luar."
"Lo punya kakak?"
Athala mengangguk mengiyakan. Tidak lama kemudian suara berisik dari luar membuat mereka menoleh.
"ATHALA!" pekik seorang cewek berhamburan memeluknya.
"Kangen banget gue sama adik yang satu ini." Marsha mencubit hidung Athala.
"Apaan sih lo!" kata Athala kesal.
Tatapan Marsha beralih pada Aoi, "Ini siapa?"
"Kenalin dia Aoi," kata Athala memperkenalkan.
"Calon adek lo juga," lanjut Athala berbisik kemudian merangkul Aoi.
"Yamato Aoi." Aoi mengulurkan tangan.
"Marsha," balasnya jutek dan itu membuat Aoi merasa kalau orang di depannya ini sombong.
——
"Besok udah mulai puasa nih. Habis isya kita udah pergi tarawih," celetuk Nara selesai makan malam.
"Aoi, kamu tarawih di sini aja nanti dianterin pulangnya selesai tarawih."
Aoi menatap pada Athala dan cowok itu pun mengangguk mantap.
"Soalnya kalau sekarang ntar Athala nggak keburu sampai rumah, udah gitu ntar nggak dapat shalat tarawih." Nara melanjutkan.
"Iya Tante," jawab Aoi pada akhirnya.
"Mama aja, biar sama kayak Athala."
"Papa mau siap-siap dulu, kalian juga!" Abimana berdiri dari duduknya, dengan ditemani Nara ia masuk ke dalam kamar.
Meja makan langsung dibereskan oleh bi Hemas. Setelah Abimana pergi, Marsha dan Athala juga terlihat berdiri berbeda dengan Allariq dan Althair yang lebih memilih berdiam di meja makan.
"Pssst, Athala!" panggil Aoi dengan suara kecil.
Athala yang tadinya sedang berbincang dengan Marsha langsung berhenti. Ia menyuruh Marsha untuk masuk ke dalam kamar lebih dahulu.
"Kenapa?" cowok dengan kaos hitam ketat itu bersedekap dada.
"Puasa itu apa?"
Pertanyaan Aoi membuat Athala langsung melotot.
"Makanan ya?"
Athala terkekeh pelan, "lo ini pura-pura bego atau gimana?"
Aoi berdecak matanya sedikit menatap Athala tak santai.
"Seriusan nih gue. Puasa itu makanan kan?"
"Ya ampun Aoi gue kira lo ini pinter banget ternyata lo bisa bego juga." Athala mengacak rambut Aoi.
"Gue juga manusia kali. Baru denger juga tuh yang namanya puasa." mata Aoi memutar.
"Hemm, lo baru keluar dari goa ya? Puasa itu salah satu rukun Islam, kita meniadakan makan dan minum dan segala yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenam matahari."
Aoi menggaruk pelipisnya mendengar penjelasan Athala yang terdengar lembut tanpa adanya nada keberatan.
"Lo Islam kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA [SGS#2]
Novela JuvenilSegal series 2 Kita dilahirkan berbeda untuk bisa saling menyempurnakan.