Aoi berhenti melangkah begitu kakinya merasa seperti menginjak sesuatu. Keningnya berkerut melihat sebuket bunga terletak tepat di depan pintu rumahnya.
"Bunga siapa nih?" tanyanya pada diri sendiri.
Diambilnya buket tersebut, satu hal yang ingin Aoi cari untuk saat ini dan langsung ia temukan. Sepucuk surat yang berhasil ditemukan.
To pemilik rumah
Selamat menjalani hari-hari seperti biasa. Semoga hari ini menyenangkan.
From cowok yang suka sama lo, tapi lo nggak peka
"Siapa sih?" tanya Aoi pada dirinya sendiri.
Aoi menatap sekitarnya. Ini masih pagi dan ia sudah mendapat bunga saja.
"Bi," panggil Aoi pada pembantunya yang akan membuang sampah.
"Tadi bibi ada lihat orang yang masuk ke sini nggak?"
Bibi tampak menggeleng, "Nggak tuh, gerbang aja masih ke kunci ini bibi mau buang sampah."
Aoi semakin terkejut mendengarnya.
"Kenapa, non?"
"Nggak. Sekalian buang ini aja." Aoi menyerahkan buket bunga tadi.
"Serius ini mau dibuang? Masih bagus lho padahal."
"Nggak mau nerima dari pemberian orang asing. Kalo bibi mau ambil aja," katanya enteng.
Aoi melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil. Sembari memanaskan mobilnya Aoi juga bertanya-tanya tentang pengirim bunga itu? Siapa yang menyukainya diam-diam? Dari tulisannya seperti tidak asing tapi siapa? Lalu lewat mana orang itu masuk? Ah sial bahkan sampai masuk ke parkiran sekolah saja Aoi masih kefikiran.
Belum hilang rasa penasarannya atas bunga misterius tadi Aoi semakin penasaran karena kehadiran Athala yang berdiri di depan kelasnya. Ah Aoi melupakan sesuatu, di kelasnya kan ada banyak anggota Batavia mungkin Athala sedang menemui anggotanya.
Tapi saat akan melewati cowok itu pundaknya malah ditahan.
"Udah sembuh?" tanyanya yang mengundang tatapan penasaran dari sekitar mereka.
Aoi menyadari itu dan semakin kesal. Ia tidak suka membuat orang-orang penasaran akan kehidupannya apalagi masalah perasaan terlebih ia disandingkan dengan Athala. Cowok famous yang setiap pergerakannya akan selalu diawasi.
Aoi melepaskan tangan Athala yang memegang pundaknya, "Jangan ngundang rasa penasaran orang."
Setelah itu Aoi benar-benar pergi tak menghiraukan keberadaan orang-orang disekitarnya.
"Lo ada hubungan apa sama Athala?" tanya Bulan yang duduk di dekat Cakra.
"Lo siapa? Ngapain ngurusin hidup gue sampe nanya-nanya soal hubungan lagi," jawab Aoi menohok.
Bulan yang memang dasarnya sudah kebal dengan Aoi hanya menghembuskan nafasnya kasar, "Kok bisa sedeket itu? Pasti ada apa-apanya."
"Bukannya lo anti banget sama Bata? Tapi kenapa sekarang lo malah lengket banget sama ketuanya?"
Aoi melirik Cakra tajam, pasti sumber informasi Bulan adalah cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA [SGS#2]
Fiksi RemajaSegal series 2 Kita dilahirkan berbeda untuk bisa saling menyempurnakan.