C8-BEING SAFE AND GOOD

863 52 5
                                    

HELOWWW! I'M BACK WITH THE NEW CHAPTER!

ENJOY YEA!



Ali bangun di bilik yang serba putih. Dia melihat di sekililingnya dan terlihat abang kembarnya di luar melalui cermin kecil di pintunya.

"Abang...Alex," panggil Ali lemah. Alex yang mendengar percakapan Ali pun terus masuk ke dalam dan segera memeluk Ali.

"Mujurlah Ali selamat..." kata Alex dengan lega. Ali yang masih lemah hanya mampu tersenyum kecil. Seluruh badannya rasa kaku.

"Apa yang dah jadi sebenarnya abang?," tanya Ali.

"Ali kena culik dengan musuh abang tadi...Maafkan kami , kalau kami berempat tak pergi ke markas tadi mes---." Kata Alex terhenti apabila Ali bersuara,

"It's okay brother...It's not your fault at all. Abang-abang Ali semua jadi mafia sebab nak lindungi Ali kan? Jadi jangan pernah salahkan diri abang-abang semua," kata Ali dengan senyuman lembut. Akex yang terharu mendengar kata-kata Ali itu lantas memeluk sayang adiknya.

"Tapi Ali, disebabkan kecuaian kami berempat...kaki kamu patah dan tanganmu, badanmu penuh dengan luka..." kata Alex perlahan. Matanya kini sudah berkaca. Sungguh bila dia kembali mengingati keadaan Ali sewaktu mereka jumpa Ali sebentar tadi cukup membuat dirinya mati! Ali tersenyum kecil melihat abang kembarnya yang kini telah pun menangis kecil. Abangnya yang seorang ini memang tak pernah berubah. Kalau ada apa-apa terjadi dekat dirinya, pasti Alex akan menangis walaupun Ali hanya terluka kerana tergelincir!

"It's okay abang. Luka-luka dan kaki Ali akan sembuh seusainya waktukan? Jadi jangan risau okay? Lagi pun...Alikan ada ramai abang yang boleh jaga Ali sampai Ali sembuh total nanti kan?" kata Ali sambil mengelus air mata abangnya. Alex mengangguk setuju.

"Owh ya Ali, papa minta maaf. Dia tak dapat nak teman Ali sekarang ni sebab ada masalah sikit dekat rumah kita, jadi papa balik sekejap," kata Alex. Ali hanya mengangguk faham.

"Abang-abang Ali yang lain mana?," tanya Ali. Dia tak nampak langsung susuk badan abang sepupu kembar tiganya itu. Alex tersenyum sinis mendengar pertanyaan Ali.

"Don't worry boy...They're just getting some fun at my place right now. They'll be here soon. So, take some rest okay?," kata Alex dengan lembut. Ali yang faham akan maksud abangnya itu pun hanya mengikut saja. Namun baru saja Ali mahu melelapkan matanya, pintu wadnya kembali dibuka. Muncullah ketiga-tiga orang yang dicari oleh Ali sebentar tadi.

"Owh! Ali! Kamu dah sedar?," kata Keith dengan senang. Dia menghampiri Ali yang sedang tersenyum ke arahnya bersama kedua abang kembarnya yang lain.

"Ah...syukurlah kamu dah sedar..." kata Kaizo pula. Kevin hanya tersenyum menenangkan dam mengelus lembut pipinya. Ali bahagia.

"Ermmmm! Ali okay je, jadi jangan risau lagi okay," kata Ali dengan semangat. Mereka semua tertawa.

"Okay...dah-dah, sekarang kamu kena banyakkan berehat. Rehat okay? Kami akan ada di sini dan kami takkan tinggalkan Ali lagi, sekarang tidur okay," kata Kevin. Alex menyelimuti badan Ali dan tanpa menunggu lama, Ali telah kembali larut dalam mimpinya.

"Kau tak payah risau dah brother! Tikus busuk tu dah mati," kata Kaizo dengan smirk jahatnya. Alex yang mendengar laporan itu tersenyum licik.

"Owh Alex... Kami dah bawakan mereka berdua ke sini. They're were outside," kata Keith pula.

"Call them in," arah Alex. Selepas itu, kelihatan dua orang memasukki wad Ali dan mereka duduk dengan tenang di hadapan Alex and The Triplets Lord. Luaran memang mereka kelihatan tenang, namun dalam hati mereka sudah seperti mahu pecah! Woi! Siapa ja yang tak takut menghadap mereka bereempat?!

"So, korang ni Mikleo Walter and Ethan Barney right?," tanya Alex.

"Y-yes We are," jawab Mikleo tergagap-gagap. Takut wei! Triplets Lord yang melihat ketakutan begitu tertawa sedkit. Alex pula hanya tersenyum kecil. Mereka berdua masih lagi kaku dan ketakutan.

"Yah! Relax-relax jer dowh!," kata Kaizo.

"Betul tu...Kami panggil korang bukannya sebab nak bunuh korang ke apa ke, Cuma kami nak discuss something important with both of you," kata Keith pula. Leo dan Ethan pelik. Benda apa yang penting sangat sampai mereka berdua dipanggil menghadap sang malaikat maut ini?

"Ini mesti ada kena mengena dengan Boss kami, Pheonix kan?," tanya Ethan. Mereka berempat tersenyum kecil.

"Yes you're right. This is about our little angel, Alixander atau lebih korang kenali sebagai Pheonix," balas Alex pula. Mikleo dan Ethan langsung tegak badan mereka.

"Owh..okay boleh-boleh! Kalian semua mahu bincang dengan kami tentang Pheonix kami akan dengarkan! Tetapi asalkan apa yang nak dibincangkan ini adalah tujuannya untuk melindungi boss kami, Pheonix," kata Mikleo dengan semangat dan disetujui oleh Ethan. Alex and Triplets Lord tersenyum senang melihat kesetiaan dan semangat mereka dalam melindungi Ali.

"Jadi..macam ni, kami berempat mahu minta tolong kalian berdua untuk membantu Ali mengingat semula siapa diri dia yang sebenar. Boleh?," minta Alex.

"Dah tentu boleh! Apa saja akan kami lakukan untuk bantu boss kami, Pheonix. Kami akan tolong," jawab Ethan dan Mikleo serentak.

"Baiklah...ini rancangan kami..." mereka berenam membincangkan rancangan mereka. Setelah beberapa jam selepas itu, mereka mula meminta diri untuk pulang dan menyiapkan rancangan mereka.



Lapangan Terbang Cyberjaya,

"Wah..akhirnya aku sampai juga di sini semula. Woah! Sungguh aku tak sabar nak melihat si kecik tu!," kata seorang lelaki yang mempunyai rambut coklat dan sedikit rambut putih di kepalanya.

"Akhirnya...akhirnya aku kembali..........ALI,"



Kembali di Hospital Cyberjaya,

"Hah...akau harap sangat rancangan kita ini akan berjaya," kata Alex dan disetujui oleh Triplets Lord. Sedang mereka melepak dan rehat dalam wad Ali, secara tiba-tiba telefon Kevin berdering.

"Hello? Yes I'm Kevin. Who are you?," tanya Kevin.

"My triplets brother...did you just forget your big brother hmm?," tanya sang pemanggil. Badan Kevin terkaku seperti batu. Mereka yang lain hairan melihat kelakuan Kevin itu.

"I just wanted to tell you and the others that....I'm also in Malaysia right now! And I'm going to meet all of you expectually my lovely little brother, Alixander. So could you tell me, where are you right now?," kata sang pemanggil lagi. Kevin menghela nafasnya berat dan berkata,

"Really brother? Okay...can you stopped at Hospital Cyberjaya for while? I've got a bad news for you here," kata Kevin. Sang pemanggil tersentak!

"WHAT?! What is happen when I was not around? Oh shit! Alright, I'll be there in a few minutes," kata sang pemanggil. Mereka menamatkan perbualan. Makin berat keluhan yang dibuat oleh Kevin. Mereka bertiga memandangnya pelik.

"Who's that Kev?," tanya Alex. Kevin memandang mereka dengan wajah yang pasrah.

"We're in a big trouble right now," kata Kevin pasrah.

"Why?" tanya Alex pula.

"He's here. Drago's back. And he is on the way here. So, prepare your life well," kata Kevin.

"WHAT?!" pekik mereka sedikit kuat.

"Oh shit! We are really going to die today!," kata Kaizo.

"We're done!,"




TBC

CHAPTER INI PANJANG PULAK, HEHEHE...

CONTINUE OR UNPUBLISH?

THANKS FOR READING MY BOOK.

MY OVERPROTECTIVE MAFIA FAMILYWhere stories live. Discover now