38

1.8K 120 4
                                    

Typo dimana mana Gaees ,maaffkan ya 🙏

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gun masih terisak , terisak di dalam pelukan Ny dararat yang masih setia memeluk dan mengusap tubuh Gun dengan lembut , kejadian tadi masih membuat Gun diam ,pasal nya Tuan adull memohon dan meminta ampunan darinya , pria paruh baya yang dulu sangat angkuh mengusir nya , sekarang dia menatap Gun dengan penuh penyesalan , apa lagi Ia sampai menyentuh kaki Gun , sungguh Gun bingung dengan persaan nya saat ini , bahagiaa , tentu saja , akhirnya dia bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga lagi , tapi Gun bingung , Sikap apa yang harus dia ambil ,.

Bright dan Win duduk di sebelah off , yang masih memangku phupha , melihat Gun menangis , Phupha menjadi enggan turun dari pangkuan sang ayah , bahkan dengan win pun phupha tidak mau ,

Semua diam , dan mata mereka hanya tertuju pada Gun , tak ada yang berani memulai pembicaraan ,.

" Papii , kenapa Mamii menangis , apa mereka menyakiti mamii ".. Ucap phupha , memecah keheningan ,.

Gun melepaskan pelukan Ny Dararat , dia menoleh ke arah phupha , dengan mata sendunya,.

Phupha turun dari pangkuan Off , berjalan melewati Ny dararat dan Tuan adul, mendekati Gun ,kemudian duduk di pangkuan Gun ,.

" Mamii ,kenapa mamii menangis , nong phu tidak suka melihat mamii menangis ".. Ucap phupha sambil mengusap pipi Gun lembut , Tanpa menghiraukan Ny dararat dan tuan adul yang sedang menatap nya,.

Gun senyum mendengar ucapan sang anak , dia terlalu larut terbawa suasana sampai melupakan Phupha yang mungkin mengkhawatirkan nya ,.

"" Papa tidak apa2 sayang".. Jawab Gun dengan senyum di bibir nya ,.

" Mamii jangan menangis , kalo mamii terus menangis lebih baik kita pulang lagi saja , di Phangan mamii tidak pernah menangis seperti ini , apa mereka jahat mamii. apa mereka menyakiti mamii ".. Tutur phupha yang terus menatap Gun ,.

" Tuan , Nyonya ,jangan sakiti mamii nong phu , Mamii tidak nakal , nong phu tidak suka melihat mamii menangis ".. Lanjut phupha sambil melihat ke arah Ny dararat dan tuan adul yang memang sedang menatap mereka ,.

Hati Ny Dararat dan Tuan adul sedikit tersayat ketika mendengar Cucu laki laki nya memanggil mereka dengan sebutan Tuan dan Nyonya , seperti orang asing , padahal Mereka adalah kakek dan nenek phupha , tapi jngan salah kan phupha , karna phupha tidak tau apa apa ,.

Off mendekat ke arah Gun dan phupha , kemudian bersimpuh di hadapan Gun dan phupha , Off menatap gun. mengusap pipi Gun lembut ,kemudian memegang tangan Phupha yang masih duduk di pangkuan Gun ,.
Off tersenyum , melihat kepolosan sang futra ,.

" Papii , ayo kita pulang ke Phangan , phupha dan mamii tak apa disana juga , kalo disini mamii hanya menangis ".. Ucap phupha ,.

" Nong phu , Ini rumah kita sayang, Mamii menagis karna bahagia karna bisa kembali pulang kesini , ".. Jawab Off dengan lembut ,.

" Benarkah Mamii , apa mamii bahagia ".. Tanya phupha sambil melihat ke arah Gun ,.
Gun hanya mengangguk sambil tersenyum ,.

" Lalu kenapa hanya mamii yang menangis , Papii tidak , p' win dan p' bai juga tidak, dan kenapa banyak orang asing disini papii,  ".. Lanjut phupha ,.

lagi lagi off tersenyum , Dia lupa jika memiliki futra yang cerdas ,.

" Nong phu , dengar papii na ,semua yang ada disini bahagia sayang , tapi mungkin yang paling bahagia adalah mamii , dan jangan lupa kalo mamii nong phu mudah sekali menangis bukan ,*.. Tutur off ,.

" Ohh dan ini ,". Off melihat ke arah Kedua orang tuanya ,.

" Ini ayah papii , dan ini mae papii , jadi mereka adalah Kakek dan Nenek nong phu , mereka bukan orang asing , mereka adalah keluarga nong phu ".. Jelas Off ,.

Semesta (offGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang