✧KELINCI KESAYANGAN SEAN✧

7.3K 284 33
                                    


SAQUELA ✧✧ BAB 27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SAQUELA ✧✧ BAB 27

Don't forget to vote, comment and share this story on all your social media.
________________________________

Rara terbangun di pagi hari karna suara yang amat berisik dari brankar pasien yang di dorong dengan keras. Gadis itu menguap sembari mengucek matanya mencoba menghilangkan rasa kantuk yang ada.

Saat arah pandangannya tak sengaja melihat ke samping, ternyata ada Nauval yang tertidur pulas dengan posisi duduk, satu tangannya digunakan sebagai bantalan kepala.

Kembali ia mengalihkan pandangannya pada sofa, ada Aksa, Raffa dan Raffi disana. Rupanya mereka tidak pulang semalam. Saat sedang asik memainkan rambut kakaknya, tiba-tiba pintu dibuka oleh seseorang.

Ya, lelaki itu Vano, ia datang membawa beberapa box makanan dalam dua genggaman tangannya kemudian meletakkan benda tersebut di atas meja sebelum akhirnya menghampiri Rara yang sedari tadi memperhatikan dirinya.

"Masih sakit, Ra?" tanya Vano dengan satu tangan terangkat untuk mengusap rambut gadis itu dengan pelan.

Rara menggeleng sebagai jawaban, mendapat respon seperti itu, Vano tersenyum manis kemudian menepuk pundak Nauval agar cowok itu bangun dari tidurnya.

"Val, Bangun!"

Tak butuh waktu lama cowok itu terbangun dari tidurnya, diikuti oleh Aksa yang membantu Vano membangunkan Raffa dan Raffi.

"Sarapan dulu ya, Ra." ucap Vano seraya menarik salah satu kursi kemudian memandangi wajah Rara sambil tersenyum manis.

"Lo mirip Amel, bikin gemes." ucap vano sambil mencubit hidung Rara diiringi tawa renyahnya.

"Makan dulu, yuk! Gue suapin."

Tanpa basa-basi, Vano membantu Rara agar posisi gadis itu berubah menjadi duduk, memasang meja pada brankar lalu meletakkan nampan dan mulai menatanya.

"Buka mulutnya, Aaaa...." titah Vano, Rara pun menurut, walau perhatiannya tetap terfokus pada layar ponsel.

"Idih, manja banget. Pakek disuapin segala lagi." cibir Raffi yang baru saja keluar dari toilet.

"Bwiyarin..." balas Rara dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

"Telen dulu, Ra!" titah Raffa yang lama-lama ikut gemas melihat tingkah gadis itu.

Rara segera menelan makanannya, memandang Raffi dengan sengit, saat hendak berbicara, Vano sudah lebih dulu menyumpal mulut Rara dengan sayuran.

SAQUELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang