MENUJU ENDING!!!
Tentang seorang gadis yang merajuk tengah malam meminta kepada Hendra selaku Ayah dari seorang Keyara Anastashia Mahardika agar memindahkan dirinya untuk melanjutkan pendidikannya di Bandung bersama sang kakak Nauval Rayzen Mahardik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SAQUELA ✧✧ BAB 25
Don't forget to vote, comment and share this story on all your social media.
________________________________
Rara terduduk di depan sebuah ruko dengan baju yang basah kuyup. Hujan terus menerus turun tanpa jeda dan hari sudah semakin gelap. Gadis itu tidak tau dimana dirinya sekarang berada, ponselnya mati, badannya bergetar hebat karna kedinginan.
Dilain sisi, di basecamp Etherousva. Vano tengah memaki Nauval habis-habisan, tak habis pikir dengan jalan pikiran cowok yang berstatus sebagai wakilnya.
"BODOH!"
"DI LUAR HUJAN! LO GAK MIKIRIN KONDISI ADIK LO SENDIRI, HAH?!"
"Dia udah pulang," balas Nauval keliwat santai dengan badan yang bersandar dipunggung sofa sambil mengayun - ayunkan kakinya pelan.
Raffa yang mendengar jawaban itu merasa panas, cowok itu menarik kerah baju Nauval dengan kasar dan membenturkan tubuh cowok itu pada meja billiard.
"Lo lebih mentingin cewek gak jelas itu ketimbang adik lo sendiri?"
Nauval tersenyum miring, tangannya mencoba melepas cekalan Raffa pada kerah bajunya."Why not?"
"BRENGSEK!"
BUGH!
Raffa emosi, satu bogeman mentah melayang ringan di sudut bibir cowok itu. "Lo bahkan gak mau tau kebenarannya gimana, Anjing!!"
"Buat apa? Gue udah liat semuanya!" balas Nauval dengan suara yang meninggi, ia mengusap sudut bibirnya yang robek dan mengeluarkan darah.
"Sialan!" desis Raffa, "Lo bisa leha-leha karna nyokap-bokap lo lagi pergi. Tapi nanti jangan mohon-mohon minta bantuan ke gue, kalo ada sesuatu yang terjadi!"
"Gue gak akan ngelakuin hal serendah itu, apalagi buat cewek kayak dia, Fa. Lo tenang aja."
"DIA ADIK LO NAUVAL!" bentak Vano yang seperti orang kesetanan.
"DIA UDAH NYELAKAIN CEWEK GUE!"
"Van, udah!!" ucap Alen melerai, situasi semakin tidak kondusif, sebagian dari anggota juga mencoba membantu Alen tapi dilarang oleh Vano.
"Priotitas lo sebenernya siapa sih?Cewek itu," tunjuknya pada Denisa yang terduduk di sofa dengan wajah sedih yang dibuat-buat.
"Atau adik lo yang lagi sekarat di luar sana?"
Sama sekali tak mendapat respon dari Nauval membuat Vano tertawa sumbang, cowok itu memundurkan tubuhnya perlahan sembari mengacak rambutnya frustasi.
"Lo keren, karna berhasil buat hubungan adik-kakak itu hancur, Denisa."
