✧SOUP PENUH CINTA✧

4.6K 159 9
                                    

SAQUELA ✧✧ BAB 38

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SAQUELA ✧✧ BAB 38

Don't forget to vote, comment and share this story on all your social media.
________________________________

Minggu pagi, masih di Villa milik keluarga Jordi. Anak-anak Etherousva masih terlelap dalam tidurnya, terutama sang ketua, Stevano Alegra.

Disisi lain, si dua bocah tengik yang menjelma menjadi dewasa tengah melancarkan aksi gila dengan berkedok menyiapkan sarapan pagi di dapur.

"Ra, mana yang namanya garam?" tanya Sean bingung menatap 3 toples di hadapannya.

"Ini warnanya putih semua." ujarnya lagi.

Rara yang tengah mengaduk-aduk sayur sop buatannya sempat melirik sebentar kearah Sean. "Sebentar deh, ini Aya masih adukin sayurnya." ujarnya.

Sean mengangguk paham, mengangkat serta mencuil benda dihadapannya penasaran sembari menunggu Rara selesai dengan kegiatannya.

"Ini garam," beritahu Rara, cewek itu menyerahkam satu toples dengan tutup biru pada Sean.

"Kalo yang ini Gula, yang ini kaldu bubuk." jelasnya lagi.

Sean mengangguk, "Rara bisa masak'kan? Sean gak mau kena marah Bang Pano gara-gara kita udah hancurin dapurnya terus masakannya gak enak."

"Bisa kok! Aya dulu diajarin sama bibik di rumah Bandung, diem-diem biar gak ketahuan Bang Zen sama orang rumah." sahutnya.

Sekitar 30 menit berlalu, aroma khas dari masakan Rara tercium sampai ke ruang tamu. Dimana Alen, Saka dan Deta tertidur pulas diatas sofa.

Eunghh~

"Cok! Bangun!" ucap Saka-anggota Etherousva dari Sma sebelah.

Cowok itu mengguncang tubuh Alen dan Deta silih berganti, "Bangun Anjirr!! Siapa yang masak di dapur pagi-pagi gini?!"

"Haaa?~" ucap Deta setengah sadar.

"Siapa yang masak di dapur, anjirr?? Ayo buruan cek ke dapur!" ulang Saka yang sudah berlari lebih dulu menuju dapur.

Dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka dan nyawa yang masih setengah terkumpul, Alen dan Deta berjalan sempoyongan menyusul Saka.

Dalam radius 3 meter, aroma khas dari soup buatan Rara dan Sean sudah menusuk indera penciuman mereka.

"Siapa yang masak?" tanya Vano yang datang dari atas dengan muka bantalnya.

SAQUELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang