SAQUELA ✧✧ BAB 48
Don't forget to vote, comment and share this story on all your social media.
________________________________
Vano menatap miris ke arah bangku taman dimana seorang gadis duduk termangu dengan tatapan yang kosong.
Sesekali tangannya saling bertaut, wajah putih sayu disertai dengan mata yang sembab. Gadis itu mengenakan baju setelan panjang berwarna putih susu, seperti menyatu dengan kulitnya yang begitu pias pucat.
"Gue gak tau lagi harus gimana biar tuh anak bisa ketawa kayak dulu lagi, Van." ucap Raffi yang berdiri sejajar posisinya dengan cowok itu.
"Gue juga bingung." sahutnya singkat.
Benar saja, taman belakang di rumah Rara selalu menjadi tempat favorit gadis itu semenjak dua minggu berlalu setelah kejadian tak menyenangkan itu terjadi.
Rara berubah menjadi pendiam dan lebih suka menyendiri, enggan berbicara dan tak seceria dulu. Anak-anak tongkrongan setiap ada waktu luang selalu menyempatkan diri untuk singgah sekedar mengajak Rara berbicara namun hasilnya nihil. Yang mereka dapatkan adalah kondisi Rara yang semakin hari semakin memburuk.
Gadis ceria yang hiperaktif kini berubah menjadi pendiam, garis wajah manisnya hilang, seperti setengah jiwanya pergi.
"Jujur aja gue capek Van, harus bolak-balik dari rumah buat kesini nyamperin dia tapi yang gue dapet malahan gak sesuai ekspektasi gue."
"Mending gue pergi ke club nyari kupu-kupu atau nambah ternak biawak gue." keluh Raffi gusar.
"Kalo aja bokapnya Nauval bukan partner bisnis bokap gue, udah gue kasih pelajaran tuh akik-akik." tambah Alen yang datang dari depan ikut bergabung bersama dua cowok itu.
"Tante yura bakalan sidang siang ini." jelas Raffa silih berganti menatap Rara dan teman-temannya.
"Dia bakalan mutusin buat menetap disini dan ngejual rumahnya yang di Jakarta."
"Nauval baru aja pergi nyusul nyokapnya, gue denger-denger hak asuh anak sepenuhnya bakalan jatuh ke Tante Yura karna Om Hendra gak mau nerima mereka."
"Gue rasa itu karna paksaan Tante lo, Len." ujar Raffa kembali.
Alen terkesiab, "Gue juga gak nyangka mereka bertingkah sejauh ini. Jujur gue kecewa sama Naya, karna apa-apa gue selalu nurutin kemauan dia."
"Gue takut Rara benci gue karna Sanaya sama nyokapnya ngerebut Papanya si Rara."
"Gak seharusnya lo berpikir serendah itu. Rara yang gue kenal bisa berpikir dewasa meskipun keliatannya dia kayak anak kecil." potong Gaby.
—SQL—
KAMU SEDANG MEMBACA
SAQUELA
Teen FictionMENUJU ENDING!!! Tentang seorang gadis yang merajuk tengah malam meminta kepada Hendra selaku Ayah dari seorang Keyara Anastashia Mahardika agar memindahkan dirinya untuk melanjutkan pendidikannya di Bandung bersama sang kakak Nauval Rayzen Mahardik...