✧LICIKNYA WAKETU ETHEROUSVA✧

7K 287 24
                                    


SAQUELA ✧✧ BAB 26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SAQUELA ✧✧ BAB 26

Don't forget to vote, comment and share this story on all your social media.
________________________________

Setelah Nauval menjelaskan secara rinci tentang rencana sebenarnya, barulah mereka bisa menerima kehadiran cowok itu.

Raffi sudah menggeram kesal dalam duduknya, ingin sekali mencabik-cabik wajah tampan milik wakil ketuanya itu. Kalau saja Nauval bukan bagian dari inti Etherousva sudah habis manusia itu dalam genggaman Raffi.

"Kenapa gak bilang dulu sama kita? Lo bikin gue jantungan, Anjing!" ucap Raffa dengan kesal.

"Jangankan Bang Raffa, Bang Pano ajak gak tau." sahut Sean yang tengah asik duduk berdua di atas brankar bersama Rara, tak lupa dengan Ruby yang berada diantara mereka.

"Beneran, Bang?" tanya Andreas.

Vano mengangguk dan berdehem sebagai jawaban, "Hmm."

"GILA! GAK NGOTAK LO, HAH?!" emosi Raffa sudah berada di ubun-ubun, dengan geram ia melempar kepala Nauval menggunakan ponselnya.

Prang!

"Bang, itu Iphone boba 3 loh, Bang, mending kasih gue dari pada di buang." cicit Daniel yang menatap iba benda tersebut.

"Lo gak liat, adek lo udah nangis kejer waktu itu? Gak kasihan, apa?" ucap Alen yang memandang Rara dan Nauval secara bergantian.

"Gue udah izin bokap, makanya gue bilang ke Raffa gak bakal mohon-mohon sama dia."

"Terus, tuh anak orang sekarang gimana?" tanya Raffi yang baru saja keluar dari toilet.

"Digilir anak sebelah." ucapnya santai.

"ANJING!!" umpat Alen dengan mata yang melotot.

Nauval tidak perduli, cowok itu beralih pada Rara yang tertawa lepas bercanda bersama Sean.

"Sayang...," panggil Nauval dengan suara yang melembut.

Rara mendongak,  raut wajahnya tak seceria barusan. Mungkin, gadis itu masih dibayangi tentang bentakan Nauval beberapa waktu lalu.

"Hei, liat sini dulu!" ucapnya seraya meraih dagu gadis itu agar netra mereka saling bertemu.

"Gak mau!"

Rara memberingsut mundur hingga tubuhnya hampir saja jatuh terjungkal,  jika saja tangan Aksa tidak menahan punggungnya.

Gadis itu terus memberontak, memukul tubuh Nauval dengan brutal menggunakan satu tangannya yang terbebas dari infus.

SAQUELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang