"sampai aku pulang, rumah harus rapi ya. Kalo mau makan hangatkan dulu! Jangan lupa jemuran di angkat sama cucian di jemur lagi. oh, sekalian kalo bisa lipat dan rapihkan lemari juga ya!"
"Paham kan?"
Soraru melirik tajam kebawah, tepat kepada makhluk albino yang memegangi kakinya dengan wajah cemberut dan tak rela.
"Kenapa gak sama aku aja sih belanjanya!? biasanya juga kalo pergi kita bareng-bareng! Soraru-san udah gak sayang Mafu lagi ya!?"
Soraru memutar matanya sebal.
Plis deh, Soraru hanya mau pergi belanja.
"Kamu bantu cafe aja sana. males kan ngurus urusan rumah?"
Mafu bangkit dari duduknya, memeluk erat Soraru dan mencium mesra sisi wajah yang sedikit bersemu. "Tapi kan tetep aja Soraru-san gak boleh pergi sendirian! Manuuun!!"
Drap! Drap! Drap!
Manun yang semula sedang menyusun domino di kamar langsung berlari mendatangi sumber suara. Tidak peduli dengan 100 domino yang jatuh seketika karena langkah kakinya.
Putri kecil cantik itu berhenti tepat di depan kedua orang tuanya. Ia mengangkat tangannya tinggi-tinggi plus senyum sumringah. "Manun hadil!!"
Mafu segera mengangkat Manun, mengecup dahi sang putri gemas dan menyodorkan Manun pada Soraru.
"Karena aku gak ikut, Manun harus ikut."
"Eh?"
Manun menoleh. "Mama mau kemana emang?"
"Belanja. inget ya Manun! tugas kita itu adalah melindungi mama dan Sora-chan. jangan pernah biarin mereka jalan sendirian apalagi sampe di deketin orang lain! Paham?"
Soraru mencubit pipi Mafumafu kesal. "Jangan doktrin dia sama keposesifanmu!!"
"Manun inget!! tugas kita itu adalah melindungi mama dan Sola-nii. jangan pernah bialin meleka jalan sendilian apalagi sampe di deketin olang lain!"
Soraru speechless. Anak putrinya ini memang sesuatu kalau sudah sinkron dengan ayahnya. Mafu yang sudah lepas dari cubitan tersenyum puas dan mengusak pucuk rambut Manun. "Anak pintar!"
"Papa, dalipada gangguin mama mulu mending tolongin Sola nih.". Sora yang muncul dari balik dinding memegang semangka besar di tangan. "Pasti semalem lupa di potong kan?"
"Oiya!". Mafu segera berbalik dan mengambil alih semangka dari tangan Sora. "Kamu harusnya panggil papa aja, ngapain bawa-bawa semangka begini! Kalo jatoh kena kaki gimana?!"
"....Sola gak seceloboh papa kali.".
Soraru menghela napas panjang dan menatap Manun. "Berangkat yuk? lama-lama telingaku mati rasa dengar papamu ngomong terus."
"DIH KOK GITU!?"
Manun cekikikan. "Ayo belangkaat!!"
Setelah berpamitan di balkon, Soraru dan Manun berangkat dengan tujuan pusat perbelanjaan bersama Manun di gendongan. selama di perjalanan, Manun asyik memainkan Mafuteru dan hanpen versi kecil di tangan meracaukan bermacam-macam hal.
Setidaknya, berisiknya Manun lebih baik daripada Mafumafu yang berisik membicarakan segala hal.
Yah, Soraru tidak membencinya sebenarnya. hanya saja Mafumafu akan sangat membuatnya kewalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Breath || MafuSora [ END ]
Fanfiction° Utaite Fanfiction ° 3 bulan. Hanya butuh 3 bulan bagi Soraru untuk jatuh cinta padanya. Hanya butuh 3 bulan untuknya mengetahui bahwa Mafu adalah Alpha yang di takdirkan untuknya. namun, ia harus menghadapi 4 tahun tanpa kehadirannya. 4 tahun buka...