Di dalam kediaman, Mafu yang terikat di sebuah kursi menatap sekelilingnya yang sudah penuh oleh beberapa personel yang ia yakin adalah orang-orang yang memihak Shoose. Di depannya, Shoose duduk di salah satu anak tangga dengan dua bodyguard di belakangnya. Diantara pada bodyguard yang berdiri di sekitar lantai satu ada beberapa personel polisi yang berjaga.
“membutuhkan waktu lama untuk kita ketemu ya, Mafu-kun.”. ucap Shoose. Mafu hanya mendengus dan memalingkan wajahnya yang sudah memar karena sempat dipukuli agar ia tak bisa bergerak bebas. Menahan nyeri di sekujur tubuh, Mafu hanya bisa mengeraskan rahang dan menahan amarahnya yang sudah bergejolak sejak tadi.
“hanya tinggal Sora ya, anakmu itu sangat hebat.”
“kau bajingan... beraninya mengincar anak kecil?”
“Anak kecil? Apa kau tak tau seberapa mengerikan puteramu itu? Anak perempuanmu pintar, tapi dia jauh lebih pintar. Dia sama denganmu. tidak, mungkin jauh lebih mengerikan daripada kau.”
“Jangan mengada-ada! Dia lebih mirip ibunya dibanding aku.”
“hmph. Anak itu terlalu pintar di usianya yang masih belia. Aku yakin anak itu juga nanti akan berulah.”
“KAU—!!”
Kalimatnya segera terhenti oleh nyeri di perutnya. Mafu meringis kesakitan dan mengatur napas agar meringankan rasa sakitnya. Sekujur tubuhnya sudah keringat dingin dan ia masih belum bisa merasakan kedua kakinya yang juga sempat dilukai. Sedangkan Shoose, pria itu terkekeh puas dan bangkit dari duduknya.
“kupikir anak itu sekarang ada di cafe. Harapeco sialan, siapa sangka dia akan ikut campur. Setelah ini aku bisa menggugatnya karena membantu seorang teroris.”
“bajingan...”
Dari arah pintu masuk, suara gebrakan membuka lebar pintu dan menampilkan sosok Tomohisa yang menendang pintu. Semua bodyguard segera maju namun Tomohisa menarik keluar senjatanya dan mengarahkan moncong senapan di pelipisnya.
Tentu saja tindakan ini memancing keingintahuan Shoose dan menakuti Mafu. “Tomohisa!?”
“Bisa kau jelaskan apa yang sedang kau lakukan? Apa kau mau aku terpancing atau sebagainya?”
Tomohisa menggeleng. “tidak. aku hanya ingin kalian tau kalau aku sudah terlampau malu hidup sebagai bagian dari keluarga ini.”
Mafu langsung tertunduk. “maaf... aku...”
Tomohisa menggeleng. “Mafu-san, kamu hanya ingin bahagia. Aku tau. Tapi apa kamu tau? Citra keluarga kita di luar sana sudah di pandang jelek. Dari uji coba virus yang Shoose-san buat, penjualan illegal organ dalam di pasar gelap, dan juga berbagai obat-obatan terlarang yang beredar dan berpusat di rumah sakitnya, belum lagi insiden kecelakaanmu. Semua orang sudah membicarakannya.”
Mafu dan Shoose terutama terbelalak kaget. “ap—apa maksudmu?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Breath || MafuSora [ END ]
Fanfiction° Utaite Fanfiction ° 3 bulan. Hanya butuh 3 bulan bagi Soraru untuk jatuh cinta padanya. Hanya butuh 3 bulan untuknya mengetahui bahwa Mafu adalah Alpha yang di takdirkan untuknya. namun, ia harus menghadapi 4 tahun tanpa kehadirannya. 4 tahun buka...