Ada serpihan 🔞
Dikit kok, masih pagi soalnya. Ehe (. ❛ ᴗ ❛.).
.
.
.
.
.Soraru adalah yang pertama bangun.
Manik samuderanya melirik jendela yang celahnya di tembus sinar mentari. Hendak bangun, pinggulnya di tahan oleh lengan yang sejak semalam memeluknya dan mendorongnya untuk kembali terebah di kasur.
Ah, benar juga. Kemarin ia dan Mafu memiliki jadwal rut dan heat yang sama. Dan disinilah mereka sekarang.
Baru saja keduanya bangun, Soraru kembali di lumat habis oleh sang alpha yang bahkan sadar pun tidak kelihatannya. Tampak dari sepasang manik merahnya yang menyala yang cukup untuk membuat Soraru merinding hebat.
" Aah! hyah! Ma...Mafu! ngh~! "
Dua jemari Mafu dengan ahli bermain-main di lubangnya yang sempit dan menambahkan jari ketiga. Sambil mencumbu bibir ranum Soraru dan memberi stimulus tambahan dengan menggoda kedua pucuk kemerahan di dada Soraru, Mafu segera memosisikan miliknya tepat di depan lubang Soraru.
Begitu ketiga jari di keluarkan, kepemilikan Mafu langsung masuk sekali hentak dan memenuhi Soraru.
" Hyaah!? Ah! Ma--matte! Ahn~! "
Hanya dalam hitungan detik, si surai raven kembali di buat gila walau entah sudah berapa ronde telah mereka lewati sejak kemarin.
Setidaknya kali ini, mereka lebih leluasa karena sudah berada di dalam hubungan yang sakral.
.
.
.
.
."SORARU-SAN!!"
Soraru membuka mata, kemudian melirik kearah Mafu yang menatapnya sambil berlinang air mata.
"Soraru-san! Maaf! Aku...! Hweeee~~!!"
Soraru menghela napas. Demi apapun, saat ini ia benar-benar seperti orang lumpuh. Jangankan untuk bangun, dudukpun adalah kemustahilan. Tapi demi bayi besar yang bisa bermetamorfosis jadi psikopat itu ia mengulurkan tangan dan tersenyum.
"Apa sih? Ngapain nangis? Mending bantuin mandi, oke?"
"Mhm..."
Selesai bebersih, keduanya sudah rapih dengan pakaian ganti dan ke ruang tengah. Soraru duduk bersandar di sofa, memerhatikan Mafu yang bolak-balik kesana kemari membersihkan rumah dari ujung ke ujung. Soraru mendongakkan kepala, mengendus beberapa kali.
Wah, hebat. Aroma mereka berdua sungguh memenuhi satu rumah. Untung hanya ada dia dan Mafu yang tinggal di rumah besar ini.
"Mafu! Jangan buka jendela ya?"
"Oke, nyonya~!"
Sembari memangku toples kue, Soraru menonton televisi yang menayangkan berita pagi.
Satu minggu setelah pernikahan mereka, tidak ada banyak perubahan yang terjadi. Sekalipun ada, itu adalah Soraru yang semakin sadar bahwa dirinya semakin ingin dimanja oleh Mafu. Meski begitu, dengan dirinya yang sudah pensiun di dunia musik Mafu pasti akan lebih sibuk karena sendirian tanpa dirinya.
Memerhatikan pria yang menyapu sambil menyenandungkan lagu Isolate miliknya, Soraru mengulum senyum kecil dan memutuskan untuk membiarkan Mafu berbuat sesukanya.
Sekitar jam 9, rumah sudah rapih dan bersih sampai ke kamar-kamar. Mafu segera melepas lelah dengan merebahkan diri ke pangkuan Soraru yang menepuk punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Breath || MafuSora [ END ]
Fanfiction° Utaite Fanfiction ° 3 bulan. Hanya butuh 3 bulan bagi Soraru untuk jatuh cinta padanya. Hanya butuh 3 bulan untuknya mengetahui bahwa Mafu adalah Alpha yang di takdirkan untuknya. namun, ia harus menghadapi 4 tahun tanpa kehadirannya. 4 tahun buka...