“siapa kamu?”
Suara yang biasa terdengar riang dan jernih itu terasa berbeda.
Aku bahkan bisa merasakan sekujur tubuhku merinding.
Aku ketakutan. Aku takut padanya.
Aku takut Mafumafu yang di depanku saat ini.
Sedangkan ia, mata merahnya menyala terang. Menatap pria di hadapannya tajam.
Kemudian sesuatu melayang cepat menuju pria itu.
BUAGH!
“tidak mau jawab?”
BUAGH!!
BUAGH!!
Aku takut bukanlah sebuah kebohongan.
Tapi di sisi lain aku juga senang
Wajar bukan jika aku senang?
Setelah puas memukul, ia berbalik dan berlutut di depanku. Ia terdiam, menatapku dari atas kebawah untuk kemudian memelukku erat.
“Maaf, Soraru-san. Maaf. Besok kita adain konferensi pers buat pensiun ya?”
“...aku masih gak setuju kamu pensiun. Aku aja”
Aku bisa merasakan kepalanya menggeleng cepat. “enggak. Kita berdua mundur. Aku mau pensiun!”
“Mafu, kamu tau itu bukan solusi kan?”
“terus gimana!?”. Ia melepas pelukan, menatapku lekat dan mulai terisak. “aku harus gimana biar Soraru-san gak di serang lagi!? Aku harus apa!?”
“........”
Dia menangis untukku.
Marah untukku.
Melindungiku.
Dan menjadikanku prioritasnya.
Bahkan jika dia memiliki sisi menakutkan seperti itu, mengapa aku harus takut?
Ucapannya benar, Mafumafu memang orang yang mengerikan. Lalu kenapa?
Aku lebih tidak bisa menahan senyum sekarang. “2 minggu lagi adalah konser tour terakhir. Kita umumkan semuanya.”
Manik mata merah rubynya berpendar. “...semua?”
Aku mengangguk sebagai jawaban. “sisanya, aku serahkan ke kamu. Sepakat?”
Dia bahkan tidak butuh waktu untuk berpikir ulang sebelum mengangguk. “mhm...”
Tidak peduli sebanyak apa orang yang ia utus.
Tidak peduli siapapun yang mencoba melukai kami.
Aku akan tetap ada di sisinya, seperti dia yang selalu mempertahankanku.
Seperti seorang psikopat yang menemukan cinta sejatinya.
Akupun juga sama sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Breath || MafuSora [ END ]
Fanfiction° Utaite Fanfiction ° 3 bulan. Hanya butuh 3 bulan bagi Soraru untuk jatuh cinta padanya. Hanya butuh 3 bulan untuknya mengetahui bahwa Mafu adalah Alpha yang di takdirkan untuknya. namun, ia harus menghadapi 4 tahun tanpa kehadirannya. 4 tahun buka...