Soraru menatap kertas laporan di depannya dengan ekspresi kosong.
Lon yang duduk di seberangnya duduk dengan gugup dan masih ada sisa shock di wajahnya.
Di kertas itu, di antara tulisan laporan sebagainya, netranya hanya tertuju pada satu kalimat panjang yang di garis bawahi dengan hitam pekat yang tebal.
Aikawa Sora : Omega
Aikawa Manun : Alpha
Soraru menatap Lon. “ ini sungguh sudah hasil akhir?”
Lon mengangguk. “... sumpah, ini asli.”
Soraru melipat kertas laporan di tangannya. Wajahnya tampak datar, tapi jauh dalam hatinya ada pergolakan batin yang jelas dimana ia lumayan tidak rela dengan hierarki yang dimiliki kedua anaknya.
Tidakkah mereka tertukar? Itu yang ingin ia katakan.
Tapi akhirnya Soraru sadar bahwa dia hanya manusia biasa, ia tidak sama dengan Heracles yang bisa naik ke tanah dewa.
“baiklah.”. Soraru terdiam kembali. Mengacak rambutnya frustasi dan menghela napas berat. “...baiklah. otsukare.”
Lon tersenyum canggung. “kok kamu kayak yang gak rela gitu? Sini, sini, sebagai teman berhargaku biar kudengarkan keluh kesahmu!”
Soraru sedikit menyeringai. “hmm... teman berharga yang selalu kamu foto diam-diam ya?”
“Fotonya kan juga kukirim ke kamu, ish! Biarkan temanmu ini bahagia sedikit!”. Lon manyun awalnya, kemudian memasang smirk yang – sangat – menjengkelkan di mata Soraru. “koleksiku masih banyak lho? Mau?”
“gak, makasih.”. Soraru mendengus dan menatap Fujoshi berkedok Dokter khusus di depannya. “kira-kira, berapa yang harus kuberikan untuk alat supresan mereka? Di usia yang labil begitu apalagi dengan kejadian seperti tempo hari, aku gak mau mereka lepas kendali.”
Lon mengangguk paham. “aku udah hubungi Shoose-san yang ada di Jerman. Katanya di rumah sakit tempatnya kerja ada orang yang bisa membuat alat dengan desain khusus. Mungkin bulan depan akan sampai.”
“katakan saja berapa harganya. Aku tinggal gesek black card Mafu”
Lon bergidik, bertingkah dengan seulas senyum usil. “uuh... seramnya punya suami kaya”
Soraru acuh. Ia membuka dompetnya dan meletakkan 2 black card di atas meja berjejeran. “lihat kan? Aku gak bohong”
Lon langsung terbelalak. “gila! 2 black card begini kenapa kau gak buka cafe lebih gede aja!?”
“bakal mencolok banget. Aku gak mau lagi kena sorot internet. Sedangkan Mafu yaa... Biarkan saja dia. Menciptakan lagu udah jadi bagian hidupnya. Aku gak mau dia pensiun gitu aja”. Soraru menatap 4 black card itu dan menyipit. “...tapi...aku mulai berpikir bahwa harusnya aku gak menyuruhnya untuk tetap di dunia musik”
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Breath || MafuSora [ END ]
Fanfiction° Utaite Fanfiction ° 3 bulan. Hanya butuh 3 bulan bagi Soraru untuk jatuh cinta padanya. Hanya butuh 3 bulan untuknya mengetahui bahwa Mafu adalah Alpha yang di takdirkan untuknya. namun, ia harus menghadapi 4 tahun tanpa kehadirannya. 4 tahun buka...